DEJAVU 14

1K 124 26
                                    

Sudah dua hari sejak obrolannya dan Mew yang membuat Kana berada di antara bimbang dengan semuanya.

Dirinya duduk di samping kolam renang dengan meminum jus nya, bersantai tanpa memikirkan apapun karna kebutuhannya sudah sangat tercukupi.

Ting Tong.

Kana berdecak karna ada tamu tapi untung saja ada bibi jadi dia tidak membuka pintunya lagian siapa yang bertamu di hari yang panas ini?

"Siapa bi yang datang?" Tanya Kana saat melihat dari ekor matanya sang maid berjalan mendekati nya.

"Di depan ada tuan Samudra." Ucap nya.

Kana menoleh dengan cepat kenapa mereka datang di saat dia berada di zona nyaman.

"Usir bi." Enteng Kana.

"Tapi Tuan muda----" Dia merasa sungkan untuk mengusir tuan yang pernah menjadi menantu dari keluarga Romsaithong.

Kana meletakkan mendesah pelan karna papa nya datang dan mau tidak mau dia harus menemui papa nya.

Sebelum melangkah dia memberikan ponselnya pada maid, "Kalo papa udah maen tangan bibi langsung telfon Mew ya?" Ucap nya tidak tahu kenapa tapi yang berada di pikirannya malah Mew bukan Mile.

"Baik tuan muda."

Kana menjawabnya dengan gumaman kecil dan melangkah ke ruang tamu di sana dia sudah melihat tiga orang yang sangat dia benci sedang duduk.

Dan Lion pria itu melihat sekeliling tentang rumah nya.

Tidak tahu malu!

"Ada keperluan apa papa kemari?" Kana mendekat dan menegak jus nya menyisakan hanya sedikit.

Atensi ketiganya beralih menatap Kana lalu Samudra berdiri dan merentang kan tangan meminta Kana untuk masuk ke dalam pelukan nya.

"Apakah kita sedekat itu untuk berpelukan?" Sindir Kana dengan sinis.

Duduk menyilangkan kaki nya di depan Adaline dan menyeringai tipis membuat wanita itu menahan geram.

"Cepat katakan kedatangan kalian." Tekan Kana ulang.

Lion duduk di samping papanya dan melihat adik nya yang terlihat sangat cantik membuat nya terselip rasa iri dengan kesempurnaan dari saudara tirinya.

"Papa mengantarkan Lion kemari karna dia ingin tinggal bersama mu." Tegas Samudra.

Kana mengeraskan rahangnya matanya menajam persis seperti milik Samudra hanya manik mata mereka yang membedakan.

"Aku tidak mau mendengar penolakan darimu. Memang apa susahnya kau dan Lion tinggal bersama? Kau bisa belajar darinya bagaiamana mengelola perusahaan dengan benar." Sela Samudra saat Kana akan memberikan nya sebuah penolakan.

Genggaman Kana pada gelas mengerat papanya sangat meremehkan dia selama ini. Apa Kana harus melancarkan rencana nya dalam waktu dekat ini, agar mereka semua memohon ampun pada nya?

"Have you lost your shame?" Tanya Kana.

"Where's your respect for me? Apakah ini hasil didikan ku selama ini, kau membuat ku merasa gagal menjadi orang tua." Sarkas Samudra.

Jika Samudra sangat keras dan egois masih ada Kana yang bahkan sangat susah di atur bahkan lebih keras dan egois dari Samudra.

"Kapan kau mendidik ku? Oh mendidik dengan selalu memberikan pukulan? Atau membandingkan aku dengan anak jalang itu?" Mata madu Kana melirik ke arah Adaline yang menatap nya tajam.

"Dia adalah ibu mu! Adaline orang yang memberikan mu peran ibu, can you get rid of your hatred? Alice's death was fate, it was neither my nor Adaline's fault."

DEJAVU S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang