DEJAVU 11

1.1K 124 3
                                    

Kana menjilati es krim nya menatap kedepan melihat banyak anak-anak yang berlarian dan bermain di taman ini.

Berulang kali terdengar helaan nafas dari pria cantik itu seolah mempunyai beban yang sangat banyak.

Kana menatap ke sekeliling ini akhir pekan dan banyak yang berpiknik di taman ini. Pemandangan yang membuat bibir ranum itu tersenyum miris, dulu dia juga pernah merasakan suasana ini.

Suasana hangat bersama sang papa dan mamanya, dulu dia sangat bahagia dan mendapatkan banyak cinta.

Hanya kata andai yang berulang di otak nya.

Andai wanita itu tidak pernah muncul, andai sang mama tidak membawa dan memperkenalkan wanita itu, andai sang mama tidak meminta wanita itu bekerja di kantor sang papa, andai dan andai.

Semakin dia dewasa dia menyadari satu hal, bahwa sang papa yang sangat mencintai mama nya bisa berkhianat, papa yang dia banggakan tidak jauh dari kata brengsek.

Lamunannya buyar merasakan ada seseorang yang duduk di sebelah nya. Kana melihat pria baruh baya seumur dengan papa nya duduk di samping nya.

Pria itu yang merasa di perhatikan menoleh mendapati mata coklat madu sedang menatap nya dengan bingung.

"Sudah tidak ada tempat duduk yang kosong." Ucap nya.

Kana membulatkan mulut nya dan kembali memakan es krim nya, dia kembali menatap ke arah depan tanpa terganggu dengan pria di sebelah nya.

Morrone melirik dan tersenyum tipis, anak ini mirip dengan anak bungsu nya tapi sifat mereka sangat berbeda.

Dia bisa menemukan perbedaan dari tatapan Kana, berbeda dengan Gulf sangat.

Tatapan mata itu tajam dan tegas namun kosong berbeda dengan Gulf yang menatap siapapun dengan teduh dan lembut.

Kepribadian mereka lewat dari tatapan saja sudah sangat berbeda. Walaupun dia ayah yang gagal namun mengetahui perbedaan di antara mereka cukup mudah untuk nya, Morrone sangat tahu tentang anak nya.

"Ini akhir pekan kenapa kamu tidak menghabis kan waktu bersama keluarga mu." Morrone membuka topik di antara mereka memecah kan keheningan yang menyelimuti keduanya.

"Kenapa kau juga tidak bersama keluarga mu?"

Ah benar mereka berbeda, nada suara Kana sangat dingin tanpa ada kesan ramah nya.

"Anak ku sudah memiliki keluarga." Ucap nya menegak soda untuk membasahi tenggorokan nya.

"Istri mu?" Kana menoleh menatap pria itu.

"Dia sudah pergi ke tempat yang sangat indah." Morrone menatap langit sore dengan lembut.

Kana ikut menatap langit dan tahu apa yang terjadi dengan pria tua di samping nya.

"Kau tidak memiliki anak yang lain?"

"Aku mempunyai dua anak... Tapi anak bungsu ku sudah pergi bersama istri ku." Ujar nya pelan.

Kana menatap pria itu iba.

"Kau bisa menikah agar ada yang menemani di hari tua... " Kana kembali menatap ke arah depan.

Morrone kembali menegak soda nya, "Aku tidak ingin menghabiskan waktu ku bersama wanita lain, aku sangat mencintai istriku." Jujur nya.

Kana terkekeh merasa lucu dengan perkataan dari Morrone, cinta ya.

"Ternyata masih ada pria yang setia dengan orang yang sudah mati." Ucap nya.

Morrone mengangguk, "Aku sangat mencintai nya, aku sudah berjanji kepada tuhan untuk selalu mencintai dan selalu setia padanya, tidak mungkin aku mengingkari itu." Balas nya.

DEJAVU S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang