DEJAVU 45

1K 122 18
                                    

Melihat Kana duduk di gazebo belakang pada sore hari membuat Mew menghampiri istri nya yang terlihat fokus membaca buku.

Dengan tangan membawa segelas susu untuk Kana dia mendekat dan duduk di sebelah Kana.

Ia menyadari pergerakan Mew tapi Kana malas untuk melihat bajingan yang sial nya sangat ia cintai.

Mew memperhatikan wajah cantik Kana, dari samping pun istri nya terlihat sangat cantik. Tuhan menciptakan Kana benar-benar sempurna tanpa celah kekurangan sedikitpun. Dengan bibir yang tebal merah merona, lalu mata yang secoklat madu meneduhkan, dan pahatan wajah yang sempurna.

Cantik dan tampan.

Itu lah Kana. Mew berdecak kagum karna kembali terpesona dengan kesempurnaan istrinya.

"Minumlah." Mew menyodorkan gelas itu. Dia memang menyakiti Kana karna perlakuan nya tapi dia juga memiliki tanggung jawab pada anak nya yang sedang di dalam kandungan Kana.

Kana menatap malas pada gelas itu lalu dia mengambil gelas pemberian Mew dan menjatuh nya membuat Mew tersentak kaget karna ulah Kana.

"Kana--"

"Sorry aku hanya takut susu itu mengandung racun." Kana menatap datar pada Mew dan berdiri hendak pergi sebelum langkah nya di tahan oleh perkataan Mew.

"Mau sampai kapan kau mengabaikan ku?!"

Kana menoleh ke belakang dan menatap Mew, "Sampai kau memohon maaf penuh penyesalan pada ku." Mata Kana tidak lagi menatap Mew penuh cinta sekarang hanya ada tatapan benci, kecewa, dan hancur.

Tatapan itu menjadi satu dan membuat hati Mew seperti di tusuk oleh ribuan pisau.

"Berhenti seperti ini Kana! Aku akan tetap menjadi milik mu--"

"Tidak." Potong Kana, "Kau bukan milikku. Raga mu memang bersama ku tapi hati mu bukan milik ku." Ucap Kana.

"Kenapa kau membahas masalah itu? Kau tidak perlu cemas, selamanya kau yang akan menjadi istriku. Aku tidak akan menduakan mu, bukan kah itu cukup?" Tanya Mew. Dia masih tidak paham kenapa Kana tidak mengerti dengan posisi nya? Sudah berkali-kali dia menjelaskan bahwa dia tidak akan meninggalkan Kana dalam kondisi apapun, Kana yang akan tetap menjadi istri nya.

"Omong kosong! Aku tidak butuh menjadi istri mu lagi. Kau pikir cukup hanya dengan status itu? Aku ingin di cintai Mew. Aku ingin menjadi pemilik hatimu!" Ucap Kana penuh dengan tekanan.

"Kau egois."

Kana terkekeh yang penuh kepiluan mendengar jawaban Mew. Egois? Kana berhak bukan mendapatkan semua itu, Kana berhak mendapatkan cinta dari Mew bukan? Dia ini istri nya.

Dia mendongak ke atas menatap langit biru lalu tertawa miris. "Gulf... Kau salah memilih cinta." Ujar nya dan berlalu pergi meninggalkan Mew yang terus memanggilnya.

Mew mengepalkan tangan nya karna kehadiran nya kembali di abaikan oleh Kana. Ternyata semenyakitkan ini, Mew tidak suka dengan sikap Kana yang berubah, memang apa salah nya jika Mew masih menyimpan Gulf di hatinya?

Seseorang yang Mew cintai sudah tidak ada seharusnya Kana tidak perlu khawatir dia akan di rebut bukan?

Gulf dari dulu tidak mendapatkan kebahagiaan apapun, rasanya tidak adil jika Kana mendapatkan semua itu sedang kan Gulf dulu selalu berdarah-darah untuk mendapatkan hal itu.

Kana memiliki keluarga yang menyayangi nya. Kana memiliki Anthony sebagai kakek yang selalu siap memeluk nya, Kana memiliki Alice seorang ibu yang memberikan kasih sayang walaupun harus berakhir tragis, Kana bahkan sekarang mendapatkan peran Morrone sebagai ayah yang tidak Gulf dapatkan dulu.

Bukan kah hidup Kana terlalu sempurna? Mew tetap tidak paham kenapa Kana begitu egois meminta nya untuk mencintai nya, padahal menurut nya dia melakukan hal yang benar untuk tetap mencintai Gulf.

Hanya untuk mengalah saja Kana tidak bisa, apa yang kurang dalam hidup nya? Semua yang Kana miliki tidak sempat untuk di miliki oleh Gulf.

*****

Morrone menahan diri nya untuk tidak membunuh Mew saat itu juga. Melihat Kana yang datang padanya dan menangis sesenggukan sungguh membuat hatinya merasakan tercabik-cabik.

Tubuh bergetar itu dia bawa masuk ke dalam pelukan nya. Morrone tahu Mew sangat lah brengsek tapi selama ini dia pikir Mew sudah berubah karna melihat semua perlakuan manis Mew pada Kana.

Morrone tidak mau kembali kehilangan Kana hanya karna Mew si bajingan itu.

"It's hurt, ayah... " Kana mengadu selayak nya seorang anak, dia mengadu betapa menyakitkan nya semua ini. Mengetahui Gulf tetap menempati tahta tertinggi di hati Mew membuat nya sakit dan hancur. Sebenarnya apa yang kurang darinya? Kana merasa dia sudah melakukan semua kewajiban nya sebagai seorang istri, dia rela meninggalkan perusahaan keluarga nya demi Mew, dia rela hamil di usia pernikahan mereka yang masih sangat muda, dia juga rela menjadi ibu rumah tangga untuk mengurus segala kebutuhan Mew. Kana melayani Mew dengan baik, lalu apa yang kurang dari nya.

Apa yang tidak ada di dalam dirinya hingga Mew tidak sudi mencintai nya? Kana masih mencarii tahu di mana letak kekurangan nya.

Kana ingin tahu apa yang tidak dia punya di dalam dirinya. Dia sadar kalau hidup nya dan Gulf memang berbeda, Gulf lebih menderita tapi disini dia yang menjadi pemeran utama nya bukan?

Kana melepaskan pelukan nya dan menatap pada Morrone dengan mata yang sembab.

"Ayah... Apa yang tidak aku punya? Hal apa yang kurang dari ku? Bisakah beritahu aku, hal istimewa apa yang di miliki oleh Gulf?"

Morrone memegang tangan Kana, "Kalian sama-sama sempurna. Kau dan Gulf... Memiliki kesempurnaan nya masing-masing, bukan salahmu karna Mew tidak mencintai mu, ini salah nya karna tidak bisa melepaskan Gulf." Morrone menghapus air mata yang membasahi pipi Kana.

"Suatu hari nanti Mew akan menyesal karna menyia-nyia kan kamu. Dia kehilangan seseorang yang tulus mencintai nya.. "

"Lalu jika sekarang aku menceraikan nya?" Tanya Kana, ia takut dengan tanggapan banyak orang jika mereka bercerai padahal belum genap satu tahun mereka menikah.

"Lakukan apapun selama bisa membuat kesayangan ayah bahagia. Ayah akan selalu mendukung mu, jika memang berpisah dengan Mew bisa membuat mu bahagia lakukan saja." Morrone akan selalu mendukung apapun keputusan putra nya. Dia akan menjadi garda terdepan untuk menghalangi segala hal menyakitkan untuk putranya. Morrone tidak ingin gagal untuk kedua kali nya menjadi seorang ayah.

Mungkin untuk Gulf dia gagal tapi kali ini akan dia usahakan tidak gagal menjadi orang tua Kana.

Semoga jika benar ada kehidupan selanjutnya Morrone ingin Gulf dan Kana menjadi anak nya dan dia akan menjadi ayah yang baik untuk kedua nya.

"Aku ingin bercerai dari Mew setelah anak ku lahir." Ucap Kana membuyarkan lamunan Morrone.

"Ayah akan meminta pengacara pribadi ayah untuk mengurus surat perceraian kalian."

Kana kembali tersenyum dia beruntung memiliki Morrone yang memberikan nya peran seorang ayah.

"Karna perceraian kalian akan di urus, kamu harus pergi dari rumah itu. Ayah sudah menyiapkan sebuah rumah untuk mu." Kemarin Morrone mencari rumah terdekat dari rumah nya, rumah yang nyaman untuk di tinggali oleh Kana dan calon cucu nya.

"Bagaimana dengan kakek?"

"Kakek juga akan ikut."

Kana memeluk kembali Morrone mengucapkan segala rasa syukur dan terimakasi.

Mungkin memang berat melepaskan Mew tapi jika dia tetap bertahan dengan Mew itu akan jauh lebih berat.

Melepaskan Mew membuat nya sakit tapi jika tetap bersama Mew hatinya akan terus berdarah tanpa henti hingga mati.

Seumur hidup terlalu lama untuk di habiskan bersama pria seperti Mew.

DEJAVU S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang