Syuting telah dimulai. Sementara Ares sibuk dengan jadwal padatnya selama sebulan ini, Sandara tetap melakukan tugasnya sebagai seorang asisten sekalipun tuan rumah jarang pulang ke apartemen. Meski begitu, komunikasi di antara mereka tetap terjalin dengan baik karena Ares selalu menyempatkan diri menghubunginya, entah itu sekadar mengirimkan teks singkat maupun mengobrol melalui telepon.
Sandara merenggangkan otot saat ia sudah menyelesaikan tugasnya. Usai mencuci tangan untuk menghilangkan debu dan kotoran yang mungkin menempel saat bekerja, perempuan itu meraih ponselnya. Mendapati Ares belum membalas pesannya, Sandara pun memanfaatkan kesempatan tersebut untuk bersantai ria. Pikirnya, Ares mungkin masih sibuk syuting.
Sedangkan di tempat lain, Ares sibuk menggulir layar ponselnya yang menampilkan beranda Instagram. Ia sudah mendapat break sejak satu jam lalu untuk makan siang, tapi dirinya masih belum berminat membuka pesan masuk dari Sandara.
Akhir-akhir ini pikirannya mendadak diselimuti kekhawatiran. Pasalnya, sejak syuting dimulai, tidak ada tanda-tanda perempuan itu akan mendatangi lokasi syuting. Belum lagi fakta bahwa Laras jadi jarang sekali mengunggah sesuatu di media sosial, bahkan untuk sekadar memberi tahu para pembacanya jika naskah on going-nya telah update.
Jangan salah paham, Ares hanya takut jika keberadaan Sandara saat itu menimbulkan kecemasan dalam diri Laras walaupun hal tersebut tidaklah perlu.
Ares memijit pelan pangkal hidungnya dengan jemari yang terbebas dari ponsel. Ia kembali mengingat ekspresi keterkejutan Laras saat mengetahui Jannah sudah mengetahui keberadaan Sandara tanpa memberi tahu sang adik ipar sekaligus sahabatnya tersebut. Mau tidak mau, ia dibuat merasa bersalah karenanya. Meski hubungannya dan Jannah belum membaik, Ares tetap tidak ingin membuat orang-orang terdekatnya bertengkar karenanya.
Namun, sepertinya kekhawatiran terakhir satu itu tidak beralasan. Karena sedetik kemudian, ia menemukan unggahan Bara yang memperlihatkan foto Laras sedang menggendong Mouna.
Tidak lama kemudian pun, Jannah membagikan postingan adik kembarnya tersebut ke Instastory.
Sama Tante Laras dan Om Bara dulu ya, Sayang. Mommy Daddy bakal balik secepatnya ♥
Begitulah bunyi caption-nya. Tidak lupa mencantumkan user name akun Laras sehingga perempuan itu memungkinkan untuk me-repost. Dan benar saja, tidak sampai lima menit, Instastory Laras yang semula kosong pun terisi.
Merasa perlu memastikan jika Laras memang baik-baik saja setelah pertemuannya dengan Sandara, Ares mencoba untuk membalas Instastory perempuan itu yang kemudian diarahkan ke direct message.
Ares:
Wah, Mouna lagi di penthouse? Azka gimana tuh?
Ares menggigit bibir saat Laras membaca pesannya dengan cepat dan mulai mengetik balasan. Tapi selanjutnya ia dapat bernapas lega saat tulisan perempuan itu tidak terkesan jutek ataupun menjauhinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold #4
RomanceBehind The Salim Series Book #4 Memiliki wajah yang mirip dengan masa lalu buruk keluarga Salim, membuat Sandara harus menerima kenyataan pahit bahwa ia tidak akan pernah bisa melibatkan perasaan pada sosok yang telah mengeluarkannya dari kehidupan...