PEMBICARAAN TERBERAT
Minggu, 30 Januari 2021. Kalau kata Mbak Meta hari Minggu adalah hari yang paling terasa lama jika sudah bekerja. Melihat pengendara berpergian menikmati liburan di akhir pekan bersama keluarga. Melihat muda-mudi berpelukan di atas motor cukup membuat batin menjerit iri.
Ya, hari Minggu adalah waktu libur. Tapi di Mia Furniture hari Minggu diisi oleh segudang pekerjaan. Sangat menyebalkan, lanjut Mbak Meta waktu itu. Namun kini Mbak Meta tak perlu lagi merasa kesal disetiap hari Minggu. Sudah ada Kiara yang menggantikannya bekerja. Mbak Meta bisa fokus menjaga Dara dan merasakan perhatian sehari penuh dari Mas Danu.
Ternyata benar yang Mbak Meta katakan. Kiara berdiri di dekat pintu kaca menghadap ke jalan raya. Pukul sepuluh pagi orang-orang ramai pulang car free day atau CFD. Tepat pada menit ke lima Kiara melihat konvoi motor gede lewat tanpa putus dan itu bertahan hampir dua menit. Sangat ramai dan terlihat menyenangkan. Lalu disusul komunitas motor sport dengan outfit serba hitam. Hampir sebagian dari pengendara membonceng seorang gadis dengan rambut tergerai indah dan jaket kulit hitam mengkilat.
Kiara menghembuskan nafas kasar. Tanpa sadar dia berceletuk, "Jadi kangen Seno."
"Jadi gini rasanya kerja? Orang libur gue malah kerja."
Kiara tersadar dan buru-buru menggeleng. Rambutnya yang terikat ikut bergerak dengan pelan. "Gak boleh, Ki! Lo harus kerja untuk ibu dan biaya sekolah lo. Kesembuhan ibu tanggungjawab lo. Sekolah lo janji lo ke ibu."
Kiara segera berbalik dan meletak kain lap serta cairan pembersih kaca ke belakang. Tak lupa mencuci tangannya lalu duduk di kursi plastik berwarna oranye yang menghadap ke sebuah meja dengan finishing HPL bermotif kayu.
Jaket ungu yang Kiara kenakan dirapatkan untuk menutupi memar yang hampir memudar. Gadis itu mengeluarkan buku dari dalam tasnya. Sembari menunggu pembeli datang dia bisa mengisi waktu luang untuk mulai berlatih soal.
Sangat bersyukur Kiara mendapatkan tempat kerja dengan waktu lebih fleksibel untuk dia bisa melakukan kegiatan lain. Salah satunya belajar. Setengah jam berlalu Kiara hampir selesai mengerjakan soal bahasa Indonesia favoritnya.
Pintu kaca tertarik dari luar membuat Kiara mengalihkan atensinya. Sedikit terkejut karena terlalu tiba-tiba menurutnya. Ternyata Aakash yang datang dengan setelan jaket denim dan kaos hitam.
"Gak dikunci pintu?"
"Enggak, Bang." Kiara menjawab pelan.
"Lho, Kak Meta kok belum datang?" Aakash bertanya sembari meletakkan helmnya di anak tangga.
"Mbak Meta gak masuk, Bang. Katanya setiap hari Minggu Mbak Meta libur dan Kiara yang masuk." Kiara menutup buku dan memusatkan perhatiannya pada Aakash.
"Enak kali anak tuh libur. Abang minta libur juga lah sama Ibu." Aakash melepas jaket denimnya membuat wangi khas oriental floral perpaduan dari jasmine, saffron dan cedar tercium pekat di hidung Kiara.
"Kiara libur hari apa jadinya?" tanya Aakash karena dari awal Kiara masuk dia belum pernah melihat Kiara libur.
Gadis dengan pancaran sorot mata lemah penuh ketakutan itu menggeleng. "Kiara gak ada libur, Bang."
"Jadi? Full masuk?"
Kiara mengangguk. Dia sudah bicarakan ini dengan Mbak Meta juga Mia. Kiara sengaja supaya mendapat upah lebih karena dia benar-benar membutuhkannya.
"Tapi coba aja Abang bicara ke Ibu, siapa tau dikasih libur juga."
Aakash menggeleng. "Mustahil, Ki. Hari libur Abang aja diganggu." Aakash menjawab singkat sembari mencari sesuatu dekat dispenser.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROTECTOR [END]
Novela Juvenil‼️FOLLOW TERLEBIH DAHULU‼️ *** Keadaan ekonomi yang memprihatinkan serta sikap ayahnya yang kasar dan tidak mau menafkahi keluarga membuat Kiara terpaksa bekerja paruh waktu di penghujung masa SMA-nya. Kehadiran pria dewasa bernama Aakash Mahendra...