46. SOSOK YANG MENENANGKAN

151 20 0
                                    

Halo semuanya!

Zar akan lebih dulu up di versi AU IG ya. Jadi untuk kalian yang mau baca versi AU nya bisa banget.

Follow IG: @wattpadprotector

Di sana bakal ada spoiler dan info updatenya☺

Happy Reading guys!!!

SOSOK YANG MENENAGKAN

Semilir angin menggoyanggakan dedaunan pohon yang tumbuh mengelilingi pelataran hijau yang terbentang luas di hadapan Kiara saat ini. Di sekitar Kiara duduk segerombolan perempuan menggelar kain berwarna putih dan menyusun beberapa jenis cemilan sembari mengambil swafoto beramai-ramai. Diam-diam Kiara terseyum melihatnya. Pakaian yang mereka kenakan menyatu dengan alam sekitar. Terlihat serasi dan menenangkan.

Mungkin hanya Kiara yang tidak melakukan apa pun saat ini. Duduk termenung mencoba menenangkan pikiran dan berdamai dengan segala hal yang telah terjadi di hidupnya. Rasanya sulit untuk menerima dan ada rasa malu yang besar Kiara rasakan. Tak berapa lama Kiara merasakan suhu dingin di pipinya sebelah kanan. Gadis itu lantas membuka matanya yang semula terpejam.

Aakash baru saja kembali membeli dua botol minumam dan beberapa snack untuk menemani mereka berbincang beberapa jam kedepan. Keduanya telah sepakat akan membagi cerita satu sama lain sesuai permintaan Aakash. Aakash takut bila Kiara memendam segalanya sendiri dan berakhir pada hal yang mengerikan seperti kemarin. Maka dari itu Aakash menerapkan sistem berbagi cerita. Setelah Kiara menceritakan keluh kesahnya hari itu baru lah Aakash bisa berganti cerita.

"Bagus ya, Ki, pemandangannya?"

Kiara mengangguk. Senyumnya terbit bersama rambutnya yang tertiup angin. "Banget. Kiara suka deh, Bang Aakash. Suasananya tenang. Liat deh mereka piknik." Kiara mengalihkan pandangannya pada segerombol perempuan tadi.

"What you feel?" Selalu itu yang pertama kali Aakash tanyakan pada Kiara.

Kiara menatap Aakash dari samping. Cukup lama hingga Aakash merasa di perhatikan. "Bang Aakash kenapa baik sama Kiara?"

Aakash mengendikkan bahunya sembari menyugar rambutnya. Hembusan angin cukup kencang sore ini. "Supaya gak di kira orang jahat."

"Itu aja?"

"Enggak. Ada satu lagi."

"Apa?" Kiara cepat sekali menanggapi lantaran gadis itu sungguh penasaran.

"Kiara belum tepati janji ke Abang." Aakash membisikkannya secara singkat di telinga Kiara.

Kiara mengernyitkan alisnya. "Janji apa? Emang Kiara pernah janji ke Abang?"

"Janji mau buatin gorengan bakwan Kiara yang katanya enak dan best seller."

Untuk sesaat Kiara terdiam. Dia ingat ucapannya di awal-awal bekerja di Mia Furniture. Tak lama tawa Kiara pecah begitu saja. Aakash menatapnya dengan begitu intens. Sudah lama Aakash tidak mendengar tawa Kiara yang seperti ini.

"Besok pagi pas Kiara masuk kerja di bawain deh. Janji!"

"Abang gak mau!" Aakash menolaknya cepat.

"Kenapa?"

"Besok-besok seandainya Kiara mau bunuh diri lagi Abang punya alasan untuk gagalin niat Kiara."

Lagi-lagi Kiara tertawa dengan begitu renyah. Aakash masih terus menatapnya dengan sorot penuh rasa syukur. Bersyukur karena gadis di sampingnya perlahan-lahan bangkit dari titik terendah hidupnya.

"Kiara mau bertahan lebih lama lagi bersama nasihat-nasihat dari Bang Aakash. Kiara udah renungkan semuanya. Dan, makasih, Bang Aakash."

Aakash meletakkan satu tangannya di pundak Kiara. "Jangan di ulangi lagi, ya? Kiara berhak hidup lebih bahagia lagi setelah apa yang Kiara alami. Jadikan kebahagiaan berikutnya sebagai penebus rasa sakit yang kemarin. Dan yang terpenting jangan pernah merasa sendiri lagi. Paham?"

PROTECTOR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang