part (2)

16K 895 19
                                    

Haechan sedang bersantai di kamar Taeil, rebahan dengan punggung Taeil sebagai bantal.

Tadinya Taeil sedang santai menonton salah satu mv dari penyanyi favoritnya di laptop. Posisi tengkurap di kasur empuk memang paling baik.  Tiba tiba Haechan masuk dan langsung rebahan diatas punggung Taeil, untung hanya kepalanya yg bertumpu di punggung Taeil jadi beban di punggung Taeil jadi tidak terasa berat.
Haechan sibuk dengan hp nya sedangkan Taeil sibuk dengan laptopnya.  Tiba tiba Haechan bangun terus keluar dari kamar Taeil.  Taeil hanya melirik anak itu sekilas,  setelah itu kembali fokus ke laptopnya.

Haechan melihat  Mark di ruang tengah. Mark sedang menonton bola bersama Jaehyun dan Jungwoo.
Haechan ikut bergabung.
Kali ini paha Mark yg di jadikan bantal. Tiba tiba tangannya menarik tangan Mark lalu di letakan di kepalanya,  minta di elus kepalanya.  Mark tidak bergeming,  malah menarik kembali tangannya.  Haechan berdecak kesal,  lalu pindah ke paha Jaehyun.  Melakukan hal yg sama seperti yg dia lakukan pada Mark tadi.  Untung Jaehyun peka. 
Mata fokus di depan tv, tangannya dengan lembut mengelus surai Haechan.

"bagaimana keadaan Taeyong hyung? " tanya Jaehyun pada Haechan.  Yg terakhir keluar dari kamar Taeyong kan Haechan makanya Jaehyun bertanya pada anak itu.

Bukannya menjawab Haechan malah bangun dari paha Jaehyun,  tanpa mengatakan apa apa langsung pergi ke kamar Taeyong.

"hyung...hyung.... Hyuuung" panggilnya heboh begitu membuka pintu kamar Taeyong.

Mulai membuat rusuh di kamar Taeyong. 

Untung Taeyong sedang tidak istirahat,  Taeyong juga sedang menonton bola saat ini. 
Haechan langsung menempelkan punggung tangannya ke kening Taeyong. Bibirnya tersenyum lebar, Taeyong sudah tidak panas lagi.  Secepat kilat langsung ikut bergabung dengan Taeyong di kasur.

"hyung sudah baik baik saja? " tanyanya antusias sembari mengapit lengan Taeyong dengan kuat. 

"iya,  ada apa? "

Haechan menggeleng "tidak apa, aku senang kalau hyung sudah baik baik saja"

Benar, dia senang kalau ibu keduanya itu sudah sembuh.  Semalam sempat galau karena Taeyong yg masih demam tinggi,  tapi dia tidak mau menunjukan kekhawatirannya begitu saja,  gengsi lebih tepatnya.

Tadi kepalanya bersandar di headboard kasur seperti Taeyong, tapi tiba tiba dia melepaskan rangkulannya di lengan Taeyong lalu berbaring dengan nyaman di kasur Taeyong.

Kedua paha Taeyong malah di jadikan guling,  anak itu memeluk kedua paha Taeyong layaknya guling.  Taeyong sampai tertawa kecil melihat apa yg Haechan lakukan.

"kau mengantuk baby? " tanya Taeyong lembut,  tetap matanya fokus di layar tv.

Haechan tidak menjawab, malah menarik satu tangan Taeyong lalu di letakan di kepalanya.  Tau kan apa yg dia mau?  Yup,  mau di elus layaknya bayi.

Taeyong tau kok kebiasaan anak itu,  tanpa meminta Taeyong langsung mengelus kepala anak itu dengan lembut.  Belum sampai hitungan menit,  suara dengkuran terdengar dari bibir Haechan. Anak itu benar benar mengantuk,  buktinya sudah tertidur sekarang.

Ternyata,  daritadi dia sudah mengantuk,  saat di kamar Taeil dia tidak bisa tertidur,  mencoba peruntungan di hyungnya yg lain tetap saja tidak berhasil,  endingnya tetap lari ke hyung kesayangannya,  yaitu Taeyong.  Hanya di elus kepalanya sebentar dia sudah sangat pulas. 
Tidak heran jika dia selalu di bilang bayi nya Taeyong meski usianya bukan usia anak anak lagi, sifat manjanya itu yg terkadang tanpa dia sadari dia tunjukan ke Taeyong.

###

Taeyong keluar dari kamar menuju dapur untuk membuat coklat hangat.

"hyung" panggil Mark.

"eoh"

"hyung sudah baik baik saja? "

Taeyong tersenyum lembut kearah Mark sembari menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"syukurlah, ah dimana Haechan?  Kenapa tidak keluar? "

" dia tidur"

Taeyong melanjutkan langkahnya kearah dapur sedangkan Mark kembali fokus dengan tontonannya.

Di dapur,  setelah membuat coklat hangat,  Taeyong mengambil hp untuk menghubungi manager mereka,  mengabari kalau keadaannya sudah baik baik saja.
Setelah itu dia membawa cangkir coklatnya keluar dari dapur untuk ikut bergabung dengan yg lainnya.

###
Mark diam diam pergi ke kamar Taeyong, untuk apa?  Tentu saja mengganggu Haechan yg lagi tidur? 
Sejak kapan Mark jadi jail seperti ini?  Sejak dia sering di kerjai Haechan, itu jawabannya.

Dengan pelan Mark masuk ke dalam kamar Taeyong,  tidak langsung ke kasur Taeyong,  tempat dimana targetnya berada,  Mark berbelok arah menuju kamar mandi,  mengambil air di sana.  Entah apa yg ada di otak Mark sampai punya pikiran untuk mencipratkan air ke wajah Haechan.

Percikan pertama tidak berhasil,  perciikan kedua juga sama,  Haechan malah menyembunyikan wajahnya di bawah bantal.  Dengan pelan Mark menarik kaki Haechan,  setelah kaki Haechan sudah menjuntai kebawah lantai,  Mark mengguncang tubuh Haechan dengan kencang membuat Haechan kaget setengah mati.

Haechan merasa sangat kesal,  ingin marah tapi malas karena dia masih mengantuk.  Haechan hanya menatap Mark malas,  setelah itu kembali naik ke kasur untuk merebahkan badannya di sana.

"hey hey hey,  bangun,  kau sudah lama tertidur"

Haechan tidak bergeming.

Mark tidak menyerah,  kembali menarik kaki Haechan,  kali ini lebih kencang membuat Haechan mengeram kesal.

"jangan sampai aku marah" ancam Haechan setelah dia berhasil mengumpulkan kesadarannya. 

Mark tidak merasa terancam.

"ada apa dengamu?  Aku masih mau tidur,  kenapa mengangguku?"

"ini sudah sore,  kau tidak sadar kalau kau su___

Sreeeettt

"yaaakk Haechan buka pintunya"

Haechan menatap pintu kamar mandi dengan malas setelah dia berhasil mengurung Mark di sana,  siapa suruh mengganggunya.

"Haechaaaan buka pintunya"

Haechan masa bodoh,  dengan ekspresi kesalnya dia keluar dari kamar Taeyong.

"hyuuung, Mark hyung mengganggu tidurku" adunya pada Taeyong.

Taeyong menepuk pahanya,  meminta Haechan berbaring lagi di sana. Anak ini akan sangat menyebalkan kalau masih mengantuk,  Taeyong pilih aman.

"lalu,  dimana Mark? " tanya Johnny pada Haechan.

"aku mengurungnya di kamar mandi Taeyong hyung" jawab Haechan dengan polosnya.

Johnny langsung pergi ke kamar Taeyong,  tentu saja menyelamatkan bontot mereka yg satunya.

"Haechan~a, dimana kau menyimpan kuncinya? " tanya Johnny.

"entahlah" jawab Haechan.

Dia masih kesal terhadap Mark.

Johnny menatap Taeyong,  meminta bantuan pada Taeyong.

Taeyong hanya mengangguk sembari memejamkan kedua matanya sebentar,  memberi kode pada Johnny untuk bersabar,  dia akan membujuk Haechan.

"baby,  dimana kau menyembunyikan kunci nya? "

"lima menit lagi,  itu harga yg harus dia bayar"

"kau tau kan kalau kamar mandi hyung ada ac nya?,  kasihan Mark,  bagaimana kalau Mark sakit"

Haechan diam.

Beberapa saat kemudian anak itu kembali berdecak kesal "tapi dia menggangguku"

"beri dia hukuman yg lain saja,  jangan mengurungnya dikamar mandi"

Haechan tiba tiba merogoh kantong celananya,  menyerahkan kuncinya ke tangan Taeyong.

Taeyong tersenyum,  Johnny mendekati Taeyong lalu mengambil kunci dari tangan Taeyong.
Untung ada Taeyong,  kalau tidak,  entah apa yg terjadi pada Mark.

TBC

BEST FRIEND (markhyuck) SEASON 2 (cute Maknae) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang