part (27)

6.7K 713 37
                                    

Taeyong tidak berkomentar apa apa melihat Haechan menghabiskan makanannya.  Tadi bilang tidak lapar tapi saat di suapi malah makan dengan lahap.  Sekarang piring Haechan sudah kosong.

"mau tambah? " tanya Taeyong sembari menyodorkan minuman kearah Haechan.

"aku sudah kenyang" jawab Haechan setelah selesai meneguk minumannya.

Ekhem

Haechan berdehem,  menarik atensi Taeyong.

"lain kali jangan menyuapiku,  aku bisa makan sendiri" ujar Haechan yg tentunya berbanding terbalik dengan keinginan hatinya.

Taeyong hanya mengangguk "baiklah,  maknae hyung sudah besar,  ok!  Hyung tidak akan mengurusmu lagi mulai dari sekarang"

Untuk sesaat Haechan melongo,  ini sungguh?  Dia tidak salah dengar kan?  Taeyong kan yg bicara barusan?   kenapa Taeyong mengiyakan permintaannya padahal dia tidak serius mengatakannya.  Haechan jadi kelabakan sendiri.

"hyung keluar dulu"

Haechan tidak mampu berkata kata lagi sekarang.  Haechan merebahkan badannya di kasur tapi tiba tiba,,

"auuw perutku" ringisnya sembari bangun dari rebahannya.

Haechan memilih keluar dari kamar, di luar Haechan berpapasan dengan Mark,  dia jadi ingat perkataannya pada Taeyong.

"ayo kita bicara" ajaknya pada Mark.

Mark yg awalnya berniat minum malah tidak jadi,  memilih mengikuti Haechan.  Mereka sampai di ruang musik,  Haechan duduk di susul Mark.

"aku minta maaf" seru Mark cepat sebelum Haechan mengatakan sesuatu terlebih dulu.

"hm,  aku memaafkan hyung"

Mata Mark membola,  pemuda itu terkejut tentunya "sungguh? "

Haechan menatap Mark, 

'Ingat Haechan, kau harus terlihat keren'  batinnya.

"justru aku yg seharusnya meminta maaf padamu,  maafkan aku"

"Hae___

"ssst,  dengarkan aku kali ini" ujar Haechan dengan gaya sok kerennya.

"awalnya aku marah padamu tapi setelah aku merenung dan berpikir,  kau tidak salah hyung,  aku yg salah, aku tidak sadar dengan tindakanku,  apa yg kau katakan itu memang benar,  aku kekanakan"

"Haechan"

Mark tampak sendu,  hatinya sakit melihat Haechan seperti itu,  semua itu karena kata katanya.  Lagi lagi Mark merutuki kebodohannya yg tidak bisa mengendalikan emosinya pada saat itu.  Andaikan waktu dapat terulang kembali,  Mark ingin adiknya kembali seperti semula,  Mark merindukan segala tingkah laku Haechan padanya.

"bisakah kau seperti biasanya?  Jika kau kesal maka kau akan membalasku, jangan seperti ini,  aku sungguh minta maaf Haechan" melas Mark.

Dalam hati mulai goyah pertahanan Haechan tapi anak itu sebisa mungkin untuk tidak luluh terhadap Mark.
Haechan mengumpulkan kata kata bijaknya,  kembali menerobos mata Mark "membalasmu?" tanyanya dengan kekehan kecilnya.

"itu akan semakin membuatku terlihat semakin kekanakan" lanjutnya lagi.

"jangan merasa terbebani dengan sikapku terhadapmu mulai dari sekarang,  aku memang harus berhenti terlihat kekanakan"

Mark hendak mengeluarkan suara tapi Haechan sudah terburu buru menghilang dari hadapan Mark.
Dalam kamar Haechan melompat lompat kegirangan tanpa sadar ada sepasang mata yg sedang menatapnya dengan tatapan aneh saat ini.

"wohoo kau sangat keren Haechan,  kau sangat kereen" pekiknya dengan heboh.  Masih belum sadar kalau ada sesosok manusia lagi di dalam ruangan yg sama dengannya.  Haechan beralih ke kaca,  tiba tiba tertawa pelan "kau lihat wajah sendunya tadi?" tanya nya pada bayangannya sendiri.

Orang di sebelahnya mulai merinding,  apa anak ini gila? Kenapa berbicara sendiri?

"dia sangat konyol astaga" monolog Haechan.

"hmm,  sekarang dia baru tau beta__

Ekheeemm

"huwaaaaaaa eomaaaaaaaaa" teriak Haechan kencang sembari tergopoh gopoh membuka pintu kamar lalu keluar membuat yg lainnya kaget.

"ada apa? " tanya Yuta.

"ada hantu di kamarku" pekiknya heboh sembari naik keatas sofa lalu meloncat loncat kecil seperti anak kecil.

"apa kau bilang?  Hantu? " tanya Johnny dengan wajah dongkolnya.

Haechan mengangguk dengan hebohnya,  jangan lupakan tatapan polosnya.

Yuta menatap Johnny untuk beberapa saat sebelum tawa nya pecah.

"jadi kau hantu yg di maksud Haechan? "

"diam brengsek" maki Johnny pada Yuta yg tentunya tidak mampu menghentikan tawa Yuta.

"ada apa ini? "

Taeyong dan Jungwoo ikut bergabung. 

"Haechan melihat hantu"

Yuta menunjuk Johnny dia "hantunya hahahahahah"

Tawanya kembali pecah membuat Johnny semakin kesal.
Johnny menatap Haechan "kau hantu yg sebenarnya" ujar Johnny sembari menunjuk Haechan.

"mwo?  Hyung mengataiku hantu"

Haechan turun dari sofa dengan cara melompat membuat Taeyong melotot,  Haechan langsung meringis "mian hyung"

"hati hati" peringat Jungwoo.

"iya,  kau hantu nya,  kenapa bicara sendiri seperti orang gila hah? " skak Johnny.

Haechan cemberut,  jadi tadi bukan hantu,  ah sepertinya Johnny melihat tingkah anehnya tadi. Haechan jadi malu.

"aku tidak bicara sendiri asal hyung tau,  aku sedang menghafal dialog di skrip ku,  yg bukan aktor mana paham" ujarnya dengan gaya songongnya di akhir kalimat.

Semua tersenyum kecil,  memilih duduk santai untuk menyaksikan perdebatan teman satu kamar itu.  Sangat menarik mengingat Johnny yg jarang sekali berdebat dengan Haechan selama ini,  siapa yg akan menang.

"hyung yg hantunya, diam seperti setan,  lampu mati terus tiba tiba bersuara,  hyung bahkan lebih seram dari hantu" ujar Haechan dengan entengnya.

"astaga anak ini"

Johnny mulai pusing,  sudah tau kan endingnya,  Haechan yg akan menang.
Tiba tiba Mark datang,  Haechan tidak mau menatap Mark.  Memilih kembali ke kamarnya tapi tiba tiba anak itu teringat sesuatu,  dia berbalik "aku mau belajar cara berciuman"

Semua melotot, Haechan meneguk ludahnya melihat tatapan garang dari hyung hyung nya.

"maksudku menonton film romance,  aku akan belajar dari sana"

Tatapan abang abang nya makin garang.

"untuk keperluan syuting" tambah Haechan,  kali ini raut wajahnya terlihat dongkol.

"kyaaa,  kenapa hyungdeul menatapku seperti itu" Haechan mulai ngeri.

"hey,  jangan menakutinya" peringat Yuta.

Semua langsung terbahak,  Haechan melongo "dasar gila Semuanya, aku rasa hanya aku yg waras disini" gumamnya.

"hey bocah,  aku mendengarmu" seru Yuta.

"hey orang tua,  apa aku terlihat perduli" balasnya.

Yuta mengambil ancang ancang untuk mengejar Haechan,  Haechan merasa was was,  tiba tiba menatap Taeyong "hyuuung" rengeknya pada Taeyong.

Katanya mau dewasa,  mau keren tapi....  Yasudahlah,  terserah Haechan saja.

TBC

BEST FRIEND (markhyuck) SEASON 2 (cute Maknae) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang