Perlahan Haechan mengerjapkan matanya, bau obat obatan seketika menyapa indra penciumannya. Haechan merasakan otot ototnya yg sangat kaku. Haechan melihat sekitar, tidak ada siapapun, melihat situasi dan mencium aroma aroma yg sangat kuat, dapat Haechan tebak dimana dia saat ini.
Haechan merasa tenggorokannya kering, tiba tiba ingin minum.Kreek
"omoo"
Haechan menatap kearah pintu "eoma"
Ibunya Haechan sudah berkaca kaca "kau bangun nak"
Hati Haechan berdesir melihat keadaan ibunya, kantong mata itu sudah menunjukan pada Haechan bagaimana menderitanya ibunya selama dia hilang. Haechan kembali memaki Hansol dalam hati. Tubuhnya Haechan di dekap dengan lembut "terimakasih sudah bangun nak"
Haechan belum sempat bersuara tiba tiba pintu kembali terbuka. Ayahnya Haechan dengan seorang dokter yg menangani Haechan dari dua hari yg lalu. Kondisi Haechan kritis selama dua hari, untungnya hari ini Haechan sudah membuka matanya.
"dia bangun sayang" seru ibunya Haechan pada suaminya.
Ayahnya Haechan juga berkaca kaca, lalu menatap dokter "tolong periksa kondisi putraku, aku ingin menghabiskan waktu dengan putraku setelah ini"
Haechan mulai di periksa, setelah beberapa menit dokter mengatakan kalau kondisi Haechan sudah mulai membaik. Mengerti dengan keadaan, dokter langsung pamit keluar. Setelah dokter keluar Haechan menatap ayahnya.
"apa dia mati? Aku membunuhnya"
Ayahnya Haechan bergerak mendekati Haechan lalu meraih tangan putranya "kau kehilangan kendali lagi? " tanya ayahnya Haechan pelan dan hati hati.
Haechan mengangguk.
"tidak apa" ujar ayahnya Haechan dengan lembut, berusaha menenangkan putranya.
Ayahnya Haechan menatap istrinya sebentar sebelum menatap Haechan kembali "dia koma" beritahunya pada Haechan soal Hansol.
"jangan kecewa!" lanjutnya cepat"ayah justru takut kalau dia meninggal, kau akan berhadapan dengan hukum, apa kau tau nak?"
Haechan mengangguk "maafkan aku" lirih Haechan.
"tidak! Jangan meminta maaf, ayah senang kau bertahan dan selamat"
Haechan merentangkan tangan, meminta pelukan dari kedua orang tuanya.
"setelah Hansol bangun, dia akan di periksa oleh pihak kepolisian, kau korbannya disini jadi jangan takut, mungkin nanti kau hanya akan dimintai keterangan sebagai korban dan saksi"
Haechan lagi lagi mengangguk.
"apa hyungdeul tau apa yg terjadi? " tanya Haechan.
"hanya beberapa yg tau, selebihnya tidak tau" jawabnya ayahnya Haechan.
"siapa saja? Taeyong hyung tau? Maksudnya soal aku yg mempunyai sisi menyeramkan dalam diriku?"
"ayah rasa dia sudah tau, jujurlah pada mereka, ini bukan hal yg buruk, sisi lain dari dirimu itu hanya datang saat kau dalam emosi yg berlebihan, dan itupun karena kau di usik terlebih dulu, itu bukan menyeramkan tapi itu unik"
ibunya Haechan langsung mengelus pipi putranya yg terlihat sangat tirus "awalnya ibu dan ayahmu takut saat tau kau mempunya sisi yg lain tapi setelah beberapa kejadian, ibu dan ayah justru merasa lega, dia ada di saat kau dalam bahaya"
Haechan meraih tangan ibunya "terkadang aku takut, di saat aku hilang kendali, pikiranku seolah kosong"
Ibunya Haechan tersenyum "tidak apa, kau harus belajar mengendalikan diri, sadarlah kalau kau mempunyai sisi yg unik nak"
Haechan mengangguk.
"cah, jagoan ayah harus makan, biar cepat sehat, banyak yg khawatir tentang jagoan ayah"
Ibunya Haechan segera mengabari keluarganya, mengabari tentang kondisi Haechan. Setelah itu ibunya Haechan mengirim pesan pada Mark, laki laki itu harus tau kondisi adiknya saat ini karena Mark sangat kacau semenjak Haechan menghilang.
###
Mark menatap Haechan dengan perasaan campur aduk. Lega, bahagia sedih dan juga merasa bersalah. Terakhir sebelum Haechan menghilang, mereka terlibat konflik dan Mark belum menerima maaf dari Haechan. Dia lega, adiknya ada di depannya saat ini, keadaannya sudah jauh lebih baik. Matanya tiba tiba berkaca kaca, berterimakasih dalam hati karena masih melindungi Haechan. Perlahan Mark mendekat, saat ini Haechan sedang tidur. Mark duduk di kursi lalu meraih tangan Haechan "maaf" lirihnya.Sepertinya Haechan merasa terusik, tiba tiba membuka matanya, matanya melebar saat sadar akan keberadaan Haechan. Beberapa detik setelahnya bibirnya menyunggingkan senyum.
"hyung" panggilnya.
Hiks
Tangis Mark pecah saat itu juga, Haechan langsung bangun, memeluk Mark dengan lembut.
"aku pasti membuat hyung khawatir, maaf"
Tangis Mark makin menjadi, Haechan menepuk nepuk pelan punggung Mark, menenangkan hyung nya itu.
"jangan menangis"
"ma__afkan aku h_ae_chan" lirih Mark dengan suaranya yg terbata bata karena masih sesenggukan.
"aku sudah memaafkan hyung, jangan menangis lagi" ujar Haechan.
Cukup lama Mark menangis sampai membuat Haechan cemberut.
"hyung seperti menangisi orang mati, aku masih hidup" dumelnya setelah tangis Mark reda.
Mark malah tersenyum "terimakasih sudah bertahan adik kecilku"
Haechan mengangguk.
"kau pasti menderita sebelum di temukan"
Haechan mengangguk dengan heboh "aku tidak di beri makan ataupun minum, bahkan aku dibiarkan tidur di lantai yg kosong dan dingin, sungguh sangat menderita tapi beruntung aku tidak lemah"
Mark tersenyum haru, hatinya terasa di remas mendengar penuturan Haechan barusan, tidak bisa membayangkan adiknya yg manja ini dibiarkan tidur di lantai yg dingin tanpa makan dan minum berhari hari. Hansol benar benar sangat kejam.
"yg lainnya mana? " tanya Haechan.
"sebentar lagi Taeyong hyung dan yg lainnya datang, mereka sangat mengkhawatirkanmu"
"aku tau, maafkan aku"
"jangan meminta maaf, kau baik baik saja itu sudah sangat cukup" ujar Mark.
Haechan kembali mengangguk. Mark menatap Haechan, ada yg dia tanyakan pada anak itu tapi masih ragu. Haechan merasakan itu, mendadak gugup. Haechan takut kalau Mark tiba tiba bertanya soal kejadian tempo hari. Haechan belum siap untuk jujur.
"Haechan~a, baby"
Taeyong masuk, langsung merengkuh Haechan kedalam dekapan hangatnya. Member yg lain ikut masuk, Yuta menatap Haechan "kau akhirnya sadar juga, kau sangat keren"
Taeil mengusak kepala Haechan sayang.
Taeyong melepaskan pelukannya, Johnny maju lalu memeluk Haechan. Setelah itu gantian dengan member lainnya. Di ruangan Haechan malah jadi sesi peluk memeluk. Haechan sampai protes karena merasa lelah meladeni hyung hyungnya.
"apa kau ingin cerita sesuatu? " tanya Jaehyun tiba tiba.
"kami dengar kau melawan anak buah hansol hyung sendirian, kau sangat keren kau tau" puji Jungwoo heboh.
Taeyong menatap Haechan "kau percaya pada hyung? "
Pertanyaan itu mengandung makna, Haechan reflek mengangguk meskipun belum ada keberanian untuk jujur.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST FRIEND (markhyuck) SEASON 2 (cute Maknae)
Acakkembali lagi bersama si bontot kesayangan abang abang ilichil, kesayangan sfs dan tentu saja kesayangan aku, Haechanie watoyok😊