part 38

5.7K 580 40
                                    

Kali ini Taeyong tidak bisa membela Haechan, anak itu jelas salah. Beruntungnya Haechan juga sadar kalau dia sudah keterlaluan.
Sebagai bentuk pertanggung jawabannya, Haechan berusaha mencari burung yg sama persis seperti milik Yuta yg sudah dia lepaskan dari kandangnya.

"Aku akan menemanimu, aku tau dimana tempatnya" seru Yuta cepat saat melihat Haechan hendak keluar dari dorm.

"Tidak usah, aku bisa mencarinya sendiri!"

Yuta diam, tiba tiba merasa bersalah. Apakah dia keterlaluan, sesaat Yuta merasa kalau dia keterlaluan tapi beberapa saat kemudian dia menyangkalnya. Dia tidak keterlaluan,Haechan memang harus di tegasin sekali kali.

"Aku ikut" seru Mark.

Haechan tidak protes, melihat itu Yuta kembali merasa bersalah.

Niatnya ingin mencari burung, dua bocah itu malah berakhir di sebuah restoran jepang karena Haechan tiba tiba mengeluh lapar.  Mengenaskan lagi, Haechan tidak bawa uang atau apapun itu, beruntunglah ada Mark.

🌻🌻🌻
Yuta mengikuti Taeyong ke dapur "sungguh, aku tidak bermaksud membentak Haechan, tadi itu spontan,maafkan aku"

"Kenapa minta maaf? Haechan yg salah, tidak apa apa"

Bukannya tenang, Yuta malah semakin merasa bersalah.

"Jangan dipikirkan, tidak apa apa" seru Taeyong berusaha menenangkan  Yuta karena Taeyong dapat melihat wajah bersalah Yuta.

"Tapi aku merasa keterlaluan Yong, tidak seharusnya aku bersikap berlebihan seperti tadi"

Taeil tertawa kecil saat masuk ke dapur, dia mendengar percakapan antara Yuta dan Taeyong tadi.

"Kau disini merasa bersalah sedangkan anak itu sedang makan dengan Mark sekarang bukannya mencari burungmu"

Kompak Taeyong dan Yuta menatap Taeil, Taeil menunjukan layar hp nya, menunjukan chat Haechan barusan. Yuta merasa lega meskipun tidak sepenuhnya lega.

"Tenang saja, Haechan bukan tipe pendendam"

Yuta hanya mengangguk.

🌻🌻🌻

"Hyung, apa kau tidak salah tempat?"

"Tidak, di sini tempatnya" jawab Mark dengan keyakinan 100%. Tapi tidak dengan Haechan, anak itu merasa sangat ragu.

Tempatnya di gang yg sangat sempit, terlihat seperti rumah yg tidak berpenghuni. Haechan bergidik ngeri.
Haechan menahan tangan Mark saat tangan Mark hendak menggoyangkan bel kuno yg tergantung di atas pagar.

"Tidak mau, ayo pulang, ini seperti rumah hantu, aku takut" keluh Haechan.

Mark diam sebentar, mengambil jeda untuk meyakinkan Haechan kalau tidak apa apa.

"Berdiri di belakangku saja kalau kau takut" perintah Mark dengan sok beraninya. Padahal dia sendiri juga takut sebenarnya.

"Cari tempat lain saja Hyung, aku yakin ini bukan tempat penjual burung, ini terlihat seperti rumah kosong"

Saat hendak menyentuh bel tua di atas pagar, tiba tiba

Miaaaaoonngg

Haechan sampai terjatuh karena kaget, sikunya sampai lecet karena menahan bobot tubuhnya saat terjatuh. Seekor kucing tiba tiba melompat dari samping membuat keduanya kaget setengah mati.
Haechan mengabaikan perih di tangannya, menarik Mark untuk menjauh dari sana.

"Tanganmu"

"Tidak apa apa, ayo kita pulang"

Keduanya masuk ke dalam mobil. Mark segera mencari tissue basah untuk membersihkan sisa sisa tanah yg menempel di siku Haechan.

BEST FRIEND (markhyuck) SEASON 2 (cute Maknae) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang