part (49)

4.1K 492 16
                                    

Haechan sedang berguling dikasurnya, sudah dari lima menit yg lalu anak itu bangun tapi masih malas beranjak dari kasur padahal lima menit lagi berangkat. Hari ini ilichil ada jadwal.

"Baby"

Haechan buru buru merebahkan badannya kembali ke kasur, menarik selimut, menutupi seluruh tubuhnya. Taeyong mendekati kasur Haechan. Guncangan lembut terasa di badannya,   "astaga, kau belum bangun"

Haechan masih belum bergeming meskipun Taeyong mengguncang guncang tubuhnya. Tiba tiba selimutnya terbuka, Haechan nyengir tanpa dosa.

"Kau mengerjai Hyung? Ayo bangun lalu bersiap siap!"

Haechan merentangkan tangannya.
Taeyong menggeleng "tidak, aku memang menyayangimu tapi tidak untuk menggendongmu, aku tidak sekuat itu"

Haechan cemberut, semakin merentangkan tangannya, bahkan sekarang badannya ikut geal geol kekanan dan ke kiri. Taeyong masih tetap diam memantau tingkah si maknae.

"Ayo bangun, orang sukses tidak semalas dirimu"

Haechan menurunkan kedua tangannya, melompat ke bawah.  Taeyong melotot "hati hati!" Peringat Taeyong tegas. Haechan tidak menggubris, segera ke kamar mandi untuk bersih bersih. Taeyong memilih keluar dari kamar.

Di dalam Van Haechan menatap Taeyong sedari tadi, seperti ada sesuatu yg ingin anak itu katakan tapi seakan masih ragu.
Yuta menyadari itu,

"Ada apa?" Tanya Yuta.

Pertanyaan Yuta untuk Haechan, seketika menarik semua atensi semua penghuni yg ada di dalam Van itu. Haechan menggaruk tengkuknya yg tidak gatal.

"Aku memperhatikanmu, seperti ada yg ingin kau katakan pada Taeyong"

Tepat sasaran, Haechan melirik Johnny.
Manager yg ada di sebelah Haechan hanya terkekeh, menepuk kepala Haechan dengan lembut saat melihat anak itu yg tampak kikuk ketika para Hyung menunggu jawaban keluar dari bibirnya.
Haechan menegakan badannya ketika sudah membulatkan tekadnya. Dia harus menyampaikan ini.

"Aku ingin mengatakan sesuatu yg pada hyungdeul" akhirnya Haechan membuka suara. Semua semakin penasaran.

"Aku kan sudah dewasa"

"Cih dewasa darimana" potong Yuta cepat. Haechan cemberut sedangkan Yuta malah terkekeh karena merasa berhasil membuat anak nakal ini kesal.

"YUTA!" Tegur Taeil. Yuta membuat gerakan mengunci mulut menandakan dia akan patuh atas teguran dari Taeil.

"Lanjutkan"

Haechan kembali melanjutkan.

"Hyungdeul sudah punya kamar masing masing kenapa aku tidak? Aku kan sudah legal, dulu beralasan kalau aku belum legal tapi sekarang kan aku sudah legal"

"OMG Johnny, apa yg kau lakukan pada Haechan, kenapa dia tidak mau lagi sekamar denganmu"

Sungguh, Yuta memang layak untuk di bunuh, celetukannya membuat Haechan geram.
Tapi, siapa sangka perkataan Yuta yg tadinya hanya berniat menggoda Haechan malah membuat Johnny berpikir serius.

"Aku jadi kepikiran soal perkataan Yuta, apa aku membuatmu tidak nyaman Haechan~a?" Ujar Johnny yg di akhiri dengan pertanyaan. Haechan hendak membantah tapi Van yg mereka tumpangi sudah sampai tujuan ternyata.

"Setelah jadwal kalian selesai, kalian boleh bicara lagi soal ini, sekarang ayo turun"

Haechan menarik tangan Johnny "tidak seperti itu, jangan berpikiran yg macam macam"
Haechan jadi tidak enak, ini semua karena Yuta.
Seketika Haechan menyesali apa yg sudah ia utarakan. Haechan hanya ingin privasi seperti Hyung hyungnya. Kalau jadi seperti ini Haechan malah jadi tidak enak.
Johnny hanya mengangguk, tanpa mengucapkan sepata katapun. Haechan menatap Yuta dongkol.

🌻🌻🌻
Setelah jadwal mereka berakhir, semuanya kembali ke dorm. Taeyong meminta semuanya berkumpul,  membahas kembali soal tadi.

"Jadi, kau yakin ingin kamar sendiri?" Tanya Taeyong.

Haechan kembali menimbang, haruskah dia mengiyakan? Kenapa jadi tidak enak begini? Pikir Haechan.

"Kenapa diam?" Tanya Johnny serius. Haechan semakin merasa tidak enak
Entah perasaan Haechan saja atau bagaimana tapi Johnny jadi berbeda setelah celetukan Yuta tadi.
Ok, Haechan harus meluruskan ini, dia tidak ingin ada kesalahpahaman antara dirinya dan juga Hyung hyungnya.

"Pertama Tama, aku ingin minta maaf pada Johnny Hyung, aku bukan tidak nyaman satu kamar denganmu lagi, aku justru merasa sebaliknya, Hyung juga pasti butuh privasi kan, begitupun aku, aku juga ingin mendapatkan hal itu"

Jeda sesaat..

"Bukankah Mark Hyung setelah legal juga sudah di perbolehkan punya kamar sendiri, kenapa aku tidak padahal aku sudah 3 tahun melewati masa legalku?"

Benar juga apa yg di katakan Haechan. Mark dulu, sebelum Legal sudah di siapkan kamar sendiri, setelah legal Mark langsung menempatinya. Haechan, dari awal memang Taeyong yg tidak memperbolehkannya untuk punya kamar sendiri dengan alasan Haechan masih anak anak tapi sekarang kan Haechan sudah beranjak dewasa.

"Kau yakin ingin kamar sendiri? Kau bisa mengatur jam istirahatmu?" Tanya Taeyong memastikan. Bukan tanpa sebab Taeyong bertanya demikian, alasan keduanya itu karena Taeyong takut Haechan belum mampu mengatur jam istirahatnya. Kalau sama Johnny kan ada yg mengingatkan anak itu untuk segera istirahat dan lain sebagainya.

"Aku yakin Hyung!" Jawab Haechan tegas.

"Baiklah, kami akan mengeluarkan barang barang dari ruangan kosong di sebelah kamar Mark, ruangan disana akan menjadi kamarmu"

Haechan tampak sumringah.

"Gomawo Hyung"

Taeyong tersenyum lembut sembari mengangguk.

Setelah beristirahat sejenak, semua mulai mengosongkan ruangan untuk dijadikan kamar si maknae. Manager Hyung memesan lemari dan juga kasur untuk Haechan. Haechan mendekati Taeyong "sama meja dan kursi game ya Hyung" pintanya. Taeyong mengangguk. Haechan semakin merasa bahagia, tumben sekali Taeyong mau mau saja menuruti kemauannya soal game.

"Apa lagi yg kau butuhkan, biar Hyung pesankan sekalian"

"Tidak tau lagi, yg penting meja dan kursi game yg utama" jawab Haechan antusias.

Haechan tiba tiba duduk di paha Taeyong, matanya mengawasi Hyung Hyung nya yg lain yg tampak sangat sibuk. Taeyong tidak masalah soal Haechan yg duduk di paha nya, Taeyong sedang sibuk bertukar pesan dengan manager Hyung.

"Taeyong~a, ruangannya harus di cat lagi" beritahu Taeil.

"Warna pink saja" tiba tiba Yuta menyahut.

"TIDAK MAU!" jawab Haechan lantang, tidak lupa dengan rengekan manjanya. Yuta malah tertawa.

"Kau kan anak mommy sekali, sangat bag___

"Taeyong hyuuuuung" adu Haechan akhirnya karena sudah tidak tahan dengan kelakuan Yuta.

"Yuta! Jangan mengganggunya" tegur Taeyong.

Yuta malah terbahak bahak, Taeyong hanya menggelengkan kepala nya saja melihat Yuta yg sepertinya sangat bahagia kalau melihat Haechan kesal.

TBC

BEST FRIEND (markhyuck) SEASON 2 (cute Maknae) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang