Part (52)

3.9K 457 18
                                    

Dua hari kemudian baru Haechan membuka matanya. Haechan menatap ibu nya cukup lama saat ia membuka matanya.

"Eomma" panggilnya lirih.

Ibu nya Haechan tersenyum haru "lama sekali tidurnya" ujar ibunya Haechan. Ibunya Haechan lalu merendahkan badannya, membubuhkan satu kecupan di kening putranya "gomawo" seru ibunya Haechan dengan lirih. Pipi Haechan langsung basah, bukan Haechan yg menangis tapi ibunya yg menangis.

"Mianhe eomma" seru Haechan dengan lirih. Kenapa dia harus begini? Haechan merasa bersalah, pada ibunya dan juga pada Hyung hyungnya.  Haechan memalingkan wajahnya saat ibunya duduk lalu menggenggam tangannya dengan erat.

"Kenapa minta maaf nak?"

"Aku membuat semuanya repot, tidak seharusnya aku seperti ini eomma! Eomma menjadi sedih, belum lagi hyungdeul" ujar Haechan lagi. Untuk sesaat ibunya Haechan hanya diam membeku mendengar perkataan putranya.

"Apa kau meminta sakit ini?" Tanya ibunya Haechan.

"Kau tidak memintanya, kau juga tidak mungkin ingin seperti ini kan? Ini bukan salahmu, kita tidak tau kapan hal hal seperti ini akan terjadi, jangan menyalahkan dirimu eoh, eomma mohon"

Haechan masih saja diam. Kali ini, tidak tau mengapa, perasaan Haechan menjadi  tidak karuan. Dia menyalahkan dirinya sendiri dengan semua yg terjadi saat ini.

🌻🌻🌻

Semua member ilichil merasa begitu lega dan bahagia saat mendengar kabar kalau Haechan sudah sadar. Anak itu sudah bangun, sayangnya mereka tidak tau detailnya. Haechan menjadi sangat pendiam dan sensitif sekarang. Taeyong meminta untuk bicara dengan Haechan namun tidak bisa karena katanya Haechan sedang istirahat. Taeyong pikir memang Haechan ingin istirahat tapi nyatanya tidak demikian. Perasaan Haechan sedang tidak baik baik saja saat ini. Dia tidak ingin bertemu siapapun. Setelah hampir satu Minggu di rawat di rumah sakit, Haechan akhirnya di perbolehkan pulang. Jaemin datang membawa buah, dia sendirian, Haechan sekarang tinggal di kediaman kedua orang tuanya, rumah mereka yg ada di Seoul.

"Apa kabar?" Tanya Jaemin setelah dia  masuk ke dalam kamar Haechan.

"Aku baik baik saja" jawab Haechan.

"Mark Hyung terus meneror kami, dia merindukanmu" lapor Jaemin. Di tatapnya wajah Haechan, ingin melihat reaksi Haechan. Haechan mendadak murung.

"Aku baik baik saja"

"Telponlah dia, katakan pada Mark Hyung kalau kau memang baik baik saja"

"Iya, akan aku lakukan nanti"

Nanti? Nyatanya Haechan tidak melakukan itu. Haechan tetap dengan sikap diamnya.

🌻🌻🌻
Tour di dua negara pun berakhir, ilichil akan kembali ke Korea sebelum ke negara lainnya lagi. Jungwoo bilang dia akan membelikan topi untuk Haechan. Mark mencoba menelpon Haechan, ingin tanya, mau di bawakan hadiah apa.

"Hallo"

Mark tersenyum "kita akan segera bertemu, kau mau hadiah apa Haechan_a?"

"Aku tidak mau apa apa Hyung, Hyungdeul pulang dengan selamat saja, itu sudah merupakan hadiah yg sangat baik untukku" ujar Haechan.

Mark menyadari sesuatu, ini seperti bukan Haechan. Ada yg berbeda tapi Mark tidak tau apa itu.

"Kau baik baik saja?" Tanya Mark memastikan. Haechan selalu antusias jika di tanya mau hadiah apa, ini terasa aneh untuk Mark. Dia seperti menemukan sosok asing di diri adiknya itu.

"Aku ingin istirahat, jika tidak ada lagi yg ingin Hyung katakan aku akan mengakhiri panggilan ini"

Belum sempat Mark menjawab Haechan sudah memutuskan sambungan telponnya. Untuk sesaat Mark hanya bengong sembari menatap layar hp nya yg sudah mulai perlahan meredup cahayanya.

Begitu tiba di Seoul Taeyong dan yg lainnya segera ke rumah Haechan. Mereka sudah sangat merindukan si bungsu. Hal tak terduga terjadi, Haechan tidak ingin bertemu. Taeyong merasa sangat sedih, begitupun yg lainnya. Padahal mereka sudah membelikan oleh oleh untuk Haechan. Ibunya Haechan jadi merasa tidak enak.

"Apa sesuatu terjadi selama kami tidak ada eomma?" Tanya Mark.

Ibunya Haechan mempersilahkan mereka semua duduk lalu menyuguhkan minuman untuk mereka.

"Aku rasa dia merasa bersalah pada kalian" beritahu ibu nya Haechan.

"Kenapa dia berpikir begitu?" Tanya Jaehyun.

"Dia bilang kalau dia membuat kalian susah dengan sakitnya, dia selalu menyalahkan dirinya sendiri"

Astaga, Taeyong Sampai menarik nafas dalam. Diam diam mengirim pesan pada si bungsu yg masih mendekam di kamarnya.

"Kau tidak merindukan kami? Kami baru sampai dan langsung kemari, hanya ingin melihatmu, hanya ingin memastikan kalau adik kami memang baik baik saja, selain itu, kami juga sangat merindukanmu?
Haechan_a, apa Hyung atau yg lainnya menyakitimu? "

Centang biru, tapi tidak ada balasan. Taeyong menatap roomchat nya dengan Haechan dengan sedih. Ada apa dengan adiknya? Kenapa jadi seperti ini. Taeyong dan yg lainnya memang merindukan Haechan tapi mereka tidak ingin memaksa,  mungkin Haechan masih ingin sendiri untuk saat ini

TBC

BEST FRIEND (markhyuck) SEASON 2 (cute Maknae) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang