part (43)

5.2K 583 26
                                    

Haechan menguap berkali kali,  badannya terasa sangat rileks karena tidurnya yg lumayan lama dan nyaman.

"sudah bangun! "

Haechan menatap Taeyong dalam diam,  dia baru sadar kalau ini kamar Taeyong.
Taeyong sedang di depan kaca,  mencukur Jenggot.

"ayo bangun,  lakukan sedikit peregangan lalu ke kamar mandi" peringat Taeyong.

Haechan tidak merespon,  tiba tiba melamun.  Taeyong berlalu ke kamar mandi,  saat kembali si bungsu masih tetap pada posisi dan ekspresi yg sama.

"hey jangan melamun"

Haechan tersentak,  merentangkan tangan kearah Taeyong.

"tidak,  kau tidak ingin di bayi kan tapi kenapa suka sekali minta di gendong" protes Taeyong. Meski mengomel tapi Taeyong tetap menghampiri Haechan.  Menjulurkan tangannya kearah si bungsu yg langsung di terima oleh Haechan.  Tidak ada gendongan,  Taeyong hanya membantu bocah nakal itu agar terpisah dari kasur.

Haechan berjalan kearah kamar mandi.  Jangan tanya dia menggunkan sikat gigi dan facialfoam siapa, miliknya ada di setiap kamar mandi abang abang nya.  Karena kebiasaan Haechan yg suka seenak jidat pindah ke kamar hyung hyung nya jadi semua peralatan mandinya ada di tiap kamar hyung hyungnya.

Taeyong sudah tidak ada saat Haechan keluar tapi kamarnya sudah dalam kondisi rapi.  Haechan meneguk air putih lalu keluar dari kamar Taeyong.

Yuta tiba tiba mengusak rambut Haechan membuat anak itu heran tapi juga tidak penasaran dengan sikap aneh hyung tsundernya itu.  Haechan berlalu ke dapur,  di sana ada Doyoung dan Taeyong.
Langsung menempel di punggung Doyoung,  sifat manjanya kambuh.  Taeyong hanya tersenyum melihat pemandangan itu.

"cah,  sarapanmu sudah jadi" seru Taeyong.

Kepala Haechan miring,  melirik piring di tangan Taeyong.  Nasi goreng kesukaaannya ternyata.  Bibirnya tersenyum.
Doyoung menatap mata Taeyong,  menberi kode lewat tatapan itu.  Taeyong langsung paham.

"kau tunggulah sebentar disini,  susu hangatmu masih di buatkan Doyoung"

Haechan hanya mengangguk.

Taeyong segera berlalu membawa nasi goreng milik Haechan. 
Doyoung menuangkan susu ke dalam gelas milik Haechan.  Saat Haechan hendak meraih gelas itu Doyoung langsung menahan tangan anak itu.

"aku ingin bicara denganmu! "

Ada yg tidak beres,  Haechan tampak berpikir sebentar sebelum mengangguk.

"jangan buka social media mu hari ini! "

Dahi Haechan mengernyit.
Tanpa Haechan sadari,  ada beberapa orang yg berdiri di dekat pintu,  menguping pembicaraan mereka,  Doyoung melihatnya sedangkan Haechan tidak.

"kenapa? "

"kenapa hyung melarangku melakukan itu? " tambah Haechan lagi.

"tidak apa apa"

Wajah Haechan tampak mengeras "aku bukan anak kecil,  aku tau ada sesuatu yg tidak beres,  apa susahnya berterus terang"

Doyoung masih bungkam.  Tangan Haechan mengepal.

"soal komentar orang di luar sana tentang aktingku? "

Tepat sasaran, mata Doyoung membelalak,  darimana Haechan tau?

Yup,  banyak kritikan soal akting Haechan yg di nilai sangat buruk.  Kekhawatiran para member benar terjadi,  Haechan mendapatkan kritikan itu.  Bukan kritikan itu yg membuat mereka sakit tapi celah yg di manfaatkan oleh hatters untuk menyerang Haechan,  kata kata yg sangat tidak pantas untuk di baca.  Mereka tidak hanya menyerang soal skill akting Haechan, mereka juga tidak segan menyerang fisik Haechan yg kata mereka jauh dari kata tampan. 

"aku tau semuanya,  bahkan segerombolan orang sakit mental yg menyerangku,  hal itu juga aku tau"

"apa yg hyung takutkan?  Aku kepikiran? Aku stres? "

Haechan kemudian tertawa.

"tidak semudah itu mereka menjatuhkan mentalku,  aku sudah siap dengan segala resiko yg ada setelah aku setuju untuk menjadi seorang aktor,  aku tau mereka akan melakukan itu,  apa aku harus memikirkan kata kata mereka?  Mereka tidak sepenting itu,  aku hidup bukan untuk mereka, hidupku ya untuk diriku sendiri jadi berhenti khawatir berlebihan"

Doyoung merasa sangat terharu mendengar kata kata Haechan,  begitu juga mereka yg diam diam menguping.

"aku terima kritikan orang orang tentang aktingku,  di luar dari itu,  aku tidak akan mendengarkan apapun lagi,  mereka akan merasa menang jika aku terpuruk,  aku tidak akan kalah dari mereka!"

Doyoung langsung memeluk Haechan.

"teruslah seperti ini Haechan~a, itu sangat melegakan"

Haechan mengangguk "kalian boleh memanjakanku,  kalian boleh menganggapku anak kecil tapi satu hal yg harus kalian ingat,  aku tidak selemah dan sebodoh itu untuk mendengarkan gunjingan orang orang yg tidak menyukaiku,  aku dan mereka berbeda, aku berada di atas mereka,  mereka hanyalah sekumpulan manusia yg tidak bahagia sedangkan aku adalah orang yg bahagia karena memiliki banyak orang yg menyayangiku"

Tiba tiba Haechan merasa engap,  tidak,  kenapa jadi banyak orang seperti ini,  Haechan membuka matanya,,  bibirnya langsung cemberut.  Dia tenggelam dalam dekapan ke 8 hyungnya, 

"kyaaa lepaskan aku,  susuku sudah dingin,  nasi gorengku pasti tidak enak lagi" protesnya.

"cih,  lupakan dulu nasi goreng sama susumu,  biarkan kami memelukmu seperti ini" ujar Johnny.

"tidak,  yaaaakk,  eomaaaaa" teriak Haechan menggema karena hyung hyungnya tidak mau melepaskannya.

TBC

BEST FRIEND (markhyuck) SEASON 2 (cute Maknae) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang