part (50)

4.9K 519 29
                                    

Pagi pagi sekali Haechan sudah berkutat di dapur. Ada sesuatu yg anak itu lakukan. Tiba tiba saja dia ingin makan sesuatu dan dia tidak mau mengganggu Hyung nya yg lain. Haechan menatap udang yg sudah dia kupas kulitnya. Haechan membuka kulkas lalu mengambil satu butir telur. Tidak lupa dia juga menyiapkan tepung. Hanya lima ekor udang tapi dapur sudah seperti kapal pecah. Jadi ceritanya begini, dia terbangun tiba tiba, mau tidur lagi tapi tidak bisa, mau ke kamar Mark juga malas. Anak itu membuka YouTube, menonton orang mukbang. Tiba tiba merasa ngiler, dan yg ada di otaknya adalah udang goreng tepung di cocol saus sambal. Sebenarnya Haechan ingin membangunkan Doyoung tapi Haechan tidak tega, Hyung nya itu baru pulang tengah malam karena jadwal solo nya. Mau tidak mau Haechan sendiri yg turun tangan ke dapur. Haechan memang sangat di manja tapi bukan berarti anak itu tidak bisa melakukan apapun. Dia bisa untuk beberapa hal kok. Haechan menatap udang nya yg sudah jadi dengan tatapan nelangsa, ada beberapa sisi yg gosong. Ok, kalo soal goreng menggoreng Haechan memang belum terlalu mahir. Harus nya dia sudah jago, salahkan Taeyong yg selalu melarang nya melakukan ini dan itu. Jadi udang gosong nya bukan salah Haechan ya, tapi salah Taeyong. 
Karena ingin memenuhi rasa ngilernya, Haechan pun terpaksa memakan udang nya yg sedikit gosong itu. Haechan meninggalkan dapur yg dalam keadaan berantakan, biarkan soal dapur, ada Hyung Hyung nya yg akan membereskan itu.
Begitu mendaratkan bokong nya di sofa, dia baru ingat kalau belum bawa air minum. Mau ke dapur lagi tapi lagi lagi rasa malas menahannya. Haechan hanya diam di sofa, beberapa saat terdiam akhirnya anak itu meraih garpu lalu menancapkan di udang gorengnya.
Sebelum di cocol ke saus sambal, udang itu di angkat setinggi harapan orang tua, matanya menelisik udang itu dengan seksama.

"Bau nya memang enak tapi entahlah rasanya" gumamnya dengan tidak yakin.  Haechan melepeh udang yg sudah dia gigit dengan tidak hormat. Rasanya sangat asin. Anak itu sampai batuk.
Bibirnya cemberut, menatap udangnya dengan tatapan jengkel.

"Aish merusak mood ku saja" gumamnya dengan dongkol sembari memutar badannya lalu berbaring di sofa. Membiarkan saja udangnya yg hanya dia gigit sedikit itu. Rasanya begitu mengenaskan.
Haechan memilih berselancar di social media. Melihat berita apa yg menjadi topik hangat saat ini.  Berita wamil salah satu member dari seniornya.  Itu yg menjadi topik hangat saat ini. Tidak terasa Haechan menghabiskan waktunya di sana hampir dua jam. Tumben sekali anak itu tidak merasa bosan.

"Kau sudah bangun? Kapan?"

Suara seseorang menginterupsi Haechan yg sedang asik berselancar di social media itu. Haechan mengalihkan atensinya.

"Apa ini?" Tanya orang itu yg tak lain adalah Johnny.
Haechan mengikuti arah pandang Johnny, tatapan Hyung nya itu jatuh di Piring berisikan udang hasil karya Haechan tadi.

"Udang goreng" jawab Haechan.

"Kau sendiri yg membuatnya?"

"Hm" jawab Haechan.

Johnny berlalu ke dapur. Johnny menatap keadaan dapur dengan miris, kasihan Doyoung dan Taeil, mereka pasti syok melihat keadaan dapur saat ini. Kulit telur berada di atas meja, tepung berserakan di lantai dan meja, jangan lupakan kulit udang yg masih berserakan di wastafel. Beberapa mangkok berada tidak pada tempatnya, pokonya keadaan dapur sangat tidak karuan. Johnny membuat kopi lalu memanggang roti. Sekitar 15 menit Johnny di dapur. Haechan masih di sofa saat Johnny ke sana, bedanya sekarang anak itu ubah posisi nya menjadi duduk.

"Kau menghancurkan dapur eoh" ujar Johnny sembari duduk di samping Haechan.

Haechan tidak menyahut, tatapan matanya jatuh di Piring roti Johnny. Menggiurkan.

"Boleh aku mencobanya?" Tanya Haechan. Johnny belum menjawab tapi tangannya sudah dengan lancang mengambil satu helai roti dari piring Johnny.

"Hyung cobalah udang buatanku, rasanya tidak buruk"

Johnny malah menurut, seketika matanya melotot "astaga, ini sangat asin"

Johnny meraih tissue lalu membuang udang yg sudah dia gigit tadi.

"Kau memberikan berapa kilo garam"

"Hanya satu sendok"

"Tepung yg kau gunakan itu sudah asin Haechan"

Haechan mengedikan bahu "mana aku tahu" jawabnya santai.

Satu persatu mulai keluar dari kamar masing masing.

"Tumben sudah bangun?" Tanya Taeyong sembari menjawir pipi Haechan.

"Dia bangun hanya untuk membuat udang goreng itu, cobalah" ujar Johnny menawarkan kesialan pada Taeyong. Tidak adil jika hanya dia yg merasakan hasil masakan Haechan yg sangat ajahsjsbsh itu.

Taeyong merasa tertarik, sebelum Taeyong mencoba malah Jungwoo dan Mark yg mencoba duluan. Reaksinya sama seperti Johnny, Mark bahkan sampai muntah muntah. Lebay, pikir Haechan.

"Kau sangat buruk dalam hal memasak, kau tau itu?"

Haechan menatap Mark dongkol "apa Hyung pikir Hyung lebih baik dariku dalam hal memasak?"

Skak, Mark terdiam seketika.

"Pikir dulu sebelum berbicara" tambah Haechan lagi.

Taeil datang langsung ke dapur, Taeil memijat kening nya, masih pagi tapi sudah di beri cobaan. Taeil keluar lalu memanggil Doyoung.
Johnny terkekeh kecil melihat tatapan bingung Doyoung. Taeil menarik Doyoung ke dapur.

"Astaga, apa ini?" Tanya Doyoung heran plus kaget.

"Berantakan, apa lagi?" Jawab Taeil membuat Doyoung kesal. Jawaban yg tidak diinginkan Doyoung.

"Haechan yg melakukannya, jangan protes, ayo cepat bereskan!" Perintah Taeil. Doyoung hanya diam, mulai membersihkan dapur. Di ruang tengah masih pada berdebat soal udang goreng buatan Haechan yg asinnya luar biasa. Yuta terus saja meledek Haechan membuat Haechan kesal setengah mati. Taeyong mencoba udang buatan Haechan "tidak buruk kok" ujar Taeyong dengan santainya. Haechan tampak sumringah sedangkan Yuta tampak tidak terima. Tidak buruk katanya, kebohongan macam apa itu. Johnny melipat tangannya di depan dada, siap menyaksikan berdebatan selanjutnya. Johnny tau, Taeyong pasti berbohong, mana tega dia menyakiti perasaan Haechan, dia tidak mungkin berkomentar jujur soal udang buatan Haechan yg rasanya sangat buruk itu. 

"Kau bercanda?" Tanya Yuta pada Taeyong.

"Tidak! Rasanya memang tidak buruk kok" jawab Taeyong sok jujur biar Haechan senang.

Haechan memeletkan lidahnya kearah Yuta, meledek Yuta.

"Taeyong Hyung memang yg terbaik" seru Haechan sembari mengacungkan kedua jempolnya kearah Taeyong.

"Kalau begitu, lain kali kau harus membuatkan lagi untuk Taeyong karena kelihatannya dia sangat menyukai udang goreng buatanmu itu, resepnya harus sama seperti yg kau buat ini" ujar Johnny santai sembari melirik Taeyong sedangkan Taeyong mendadak terdiam. Haechan tampak antusias, "tentu aku akan melakukannya untuk Taeyong Hyung" jawab Haechan riang.  Tidak tau kah Haechan kalau saat ini Taeyong diam membeku seolah tidak percaya dengan apa yg dia dengar barusan.

TBC

Panas banget ya sosmed sekarang, X, ig tiktok, aku menghindari 3 aplikasi itu demi kenyamanan jiwa dan raga.

BEST FRIEND (markhyuck) SEASON 2 (cute Maknae) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang