part (10)

11.1K 715 67
                                    

Jisung menatap Haechan dengan tatapan bencinya, tak mau kalah Haechan juga menatap Jisung dengan tatapan menusuknya.

Tiba tiba Jisung mendorong tubuh Haechan sampai Haechan terjerembab ke lantai. 
Semua tertawa melihat kejadian itu,  seolah apa yg terjadi barusan adalah tontonan yg sangat menyenangkan.  Apa yg lucu?
Haechan merasa bingung,  di dalam sana beberapa dokter sedang berjuang menyelamatkan nyawa Taeyong.

Jisung juga ikut tertawa,  Haechan bangun lalu menepuk nepuk pantatnya, siapa tau ada kotoran yg menempel di sana saat ia terjatuh tadi.

Kaki nya tiba tiba bergerak seperti menendang,  tubuh Jisung terpental cukup keras.
Haechan merasa semakin aneh karena melihat reaksi para member yg ada di sana. 

Mereka tersenyum sangat aneh.

Jisung tiba tiba berdiri di depan Haechan,  bibirnya menyunggungkan senyum aneh. 

Dokter yg menangani Taeyong tiba tiba keluar.

Lupakan soal kejadian aneh barusan,  semua segera menghampiri dokter,  tidak semua karena ada satu member yg tiba tiba masuk ke dalam kamar rawat milik Taeyong.  Haechan memicingkan matanya.

"Taeyong sudah melewati masa kritisnya" ujar dokter itu dengan senyuman lega di bibirnya.

###
Haechan masuk ke dalam kamar rawat Taeyong.  Bibirnya boleh tersenyum tapi tidak dengan matanya.

"bagaimana bisa terjadi? " tanya Haechan bingung pada Taeyong.

"dia mabuk dan memaksa untuk menyetir" ujar manager yg menemani Taeyong tadi.

Taeyong hanya diam, tidak menyangkal apa yg di katakan managernya.

"keluarlah,  aku ingin bicara dengan Taeyong hyung"

"kalian mau bicara apa?  Apa itu penting? " tanya manager.

Haechan memberikan tatapan tidak sukanya pada manager Taeyong.

"ok ok, aku akan keluar,  jangan melihatku seperti itu"

Haechan memeluk Taeyong "aku takut" ujar Haechan.

"jangan takut, hyung percaya padamu" ujar Taeyong.

Haechan tidak paham apa maksud Taeyong.

Taeyong menunjukan jari telunjuknya yg sebelah kanan ke Haechan,  ada plester di sana.

"apa?" bingung Haechan.

"aku menjahit, tapi jariku malah terluka"

Haechan semakin bingung "lalu"

Taeyong terkekeh "tidak apa,  hanya ingin memberitahumu saja"

Tiba tiba manager masuk dan mendorong Haechan dengan keras, di tangannya ada sebuah suntik,  Haechan memekik saat suntik itu di tancapkan ke lengan Taeyong.

Haechan menarik manager dengan keras,  suaranya tertahan saat seseorang tiba tiba memukul kepalanya dari belakang. Belum sempat Haechan melihat pelakunya,  badannya sudah ambruk,  semuanya gelap.  Tapi anehnya,  Haechan masih bisa melihat Taeyong yg menatap kearahnya dengan tatapan memohon seperti meminta pertolongan.
Perlahan mata Taeyong mulai tertutup.
Haechan menggeleng dengan heboh saat melihat tubuh kaku Taeyong.
Nafas Haechan tercekat dengan keringat yg membanjiri tubuhnya.

"Haechan,  hey, kau tak apa? "

Haechan mengerjapkan matanya berkali kali,  nafasnya masih belum stabil.  Haechan menatap sekitarnya.
Tidak ada yg berubah,  hyung hyungnya ada di sana,  dahi Haechan mengernyit, bahkan bibi dorm mereka juga ada di sana. 

"ada apa denganmu?  Kau bermimpi buruk? " tanya Taeyong lembut.

Haechan menegakan badannya "kapan hyung pulang? " tanya Haechan.

Taeyong dan yg lainnya saling bertatapan, mereka bingung dengan Haechan.

"ah maaf" cicitnya.

"kau sudah bangun?" tanya manager dream.

Haechan hanya mengangguk.

"ayo bersiaplah,  kita akan ke dorm dream"

"Mark" panggil manager dream.

"im coming hyung" sahut Mark.

Haechan masih diam,  mimpinya terlalu aneh,  lebih anehnya lagi itu seperti bukan mimpi.

Taeyong memeluk Haechan dengan erat "ingat pesan hyung,  jangan begadang selama jadwalmu di sana,  jangan malas makan juga,  Mark akan mengawasimu terus"

Haechan membalas pelukan Taeyong.

'kenapa aku merasa takut?'  batin Haechan.

Saat ini mereka berjalan kearah parkiran,  Haechan membeku di tempatnya,  tepat di samping mobilnya.  Haechan menatap satu titik yg sama persis seperti dalam mimpinya.
Sesaat kemudian matanya menatap sekitar basement,  tidak ada yg aneh.
Haechan lantas masuk ke dalam.  Untuk memperkuat dugaannya,  Haechan memeriksa sesuatu di dalam tasnya,  benar, hp nya ketinggalan. Haechan menatap keluar dengan gelisah.

"ada apa? " tanya Mark.

"hp ku ketinggalan" jawab Haechan.

Manager hendak keluar tapi Haechan segera menahannya. 

"biar aku saja yg ambil"

"ayo ku temani"

"tidak usah" tolak Haechan dengan tegas.

'mari kita lihat,  apakah akan sesuai seperti yg ada dalam mimpiku' batin Haechan.

Saat Haechan keluar hp Mark berdering,  ada telpon dari Yuta. 

"hallo hyung"

"eoh Mark,  hp Haechan ketinggalan, kalian sudah pergi"

Mark membuka kaca mobilnya "Haechan~a" panggil Mark.

"kita masih di parkiran hyung"

"tunggu sebentar,  aku akan turun"

Mark menatap Haechan "tunggu di sini saja,  Yuta hyung akan mengantar hp mu kesini"

'apa aku sudah gila?'    batin Haechan.

Haechan menarik nafas dalam,  sesuatu akan terjadi setelah ini,  Haechan hendak memegang handle pintu mobil, seseorang dengan cepat berjalan kearahnya,  Haechan langsung menendang orang itu sampai tersungkur di lantai.

"omo Yuta hyung" pekik Haechan saat tau kalau orang yg dia tendang barusan adalah Yuta.

"auw" ringis Yuta.

Haechan berjongkok hendak menolong Yuta, seketika badannya terjerembab ke lantai. 

"Haechan! "

"Haechan~a"

'sama persis' batin Haechan.

TBC

Bingung
Bingung
Bingun

Season satu kalian di prank😂

Gak masuk akal kan?

Yups, selamat datang di dunia oren,  hal yg mustahil bisa terjadi.

BEST FRIEND (markhyuck) SEASON 2 (cute Maknae) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang