part 35

5.4K 603 40
                                    

Taeil mengompres lebam di wajah Haechan dalam diam. Meskipun ada pertanyaan di benaknya yg ingin sekali ia muntahkan pada si bungsu tapi Taeil memilih diam saja ketika melihat ekspresi Haechan yg seolah enggan membahas apa yg terjadi pada  lebam di wajahnya. Biarkan itu menjadi urusan Taeyong nanti.

"Gomawo Hyung" Haechan mengucapkan terimakasih setelah Taeil selesai memberikan salep di pipinya.

"Hm" balas Taeil lalu pergi ke dapur. Haechan merilekskan badannya, setelah itu memejamkan matanya. Haechan merasa sangat lelah, bukan hanya fisiknya yg lelah, batinnya juga. Jaemin begitu keras kepala, Haechan yg awalnya malas berpikir rumit terpaksa harus melakukan itu dan itu semua karena Jaemin.

Haechan merasakan kehadiran seseorang di sebelahnya, dari aromanya saja Haechan sudah tau. Merengsek mendekat lalu berakhir di pelukan orang itu.

"Hyung" gumamnya lemah, kentara sekali jika anak itu sangat kelelahan.

"Apa yg terjadi?"

Haechan masih diam meskipun dia tau hal itu sangat tidak sopan mengingat lawan bicaranya membutuhkan jawabannya.

"Sudah makan?"

Masih diam.

"Baby"

Badan itu menggeliat kesal "sudah ku bilang, jangan memanggilku dengan sebutan itu, aku tidak suka" protesnya membuat Taeyong terkekeh.

"Aku keluar dulu" pamit Taeil begitu keluar dari dapur.

"Ok, hati hati hyung" balas Taeyong.

Taeil menyempatkan mengusap kepala si bungsu sebelum berlalu darisana.

"Hyung"

"Hm"

"Apa aku jahat?"

"Tidak!" Jawab Taeyong cepat dan tegas.

Iya, adiknya tidak jahat, siapa yg berani bilang adiknya jahat?

Haechan tiba tiba memisahkan diri dari Taeyong, mengambil sedikit jarak lalu menatap manik mata sang kakak dengan serius.

"Apa?" Tanya Taeyong bingung.

"Jaemin bilang aku pembunuh, apa Hyung tau, itu sangat keterlaluan" keluh Haechan.

"Apa kau mau Hyung bicara dengan Jaemin"

"NO!" Balas Haechan dengan tegas.

"Aku bisa mengurus masalah ini sendiri, lagian aku sudah dewasa"

Taeyong hanya mengangguk.

"Selesaikan, Hyung tidak suka ada yg terluka, ini peringatan!"

"Ok" balas Haechan.

"Lebam di wajahmu itu, apa tidak apa apa?"

"Sudah di obati Taeil hyung, sudah tidak apa apa lagi"

Taeyong menatap Haechan lamat tanpa anak itu Sadari karena saat ini Haechan sibuk dengan hp nya. Taeyong tiba tiba bangun lalu pergi ke kamarnya. Haechan tidak sadar, game di depan matanya lebih penting dari apapun di sekitarnya.

🌻🌻🌻

Ayahnya Haechan tampak terkejut dengan kedatangan Jaemin yg tiba tiba. Tumben sekali? Pikir ayahnya Haechan. Memang, ayahnya Haechan tidak tau masalah antara Haechan dan Jaemin.

"Ada apa?, paman sangat terkejut"

"Maafkan aku paman, apa aku mengganggu paman?"

"Tidak, kau tidak mengganggu sama sekali"

Jaemin berdehem sebentar, ayahnya Haechan mengambil minuman di kulkas lalu di letakan di hadapan Jaemin.

"Gomawo"

BEST FRIEND (markhyuck) SEASON 2 (cute Maknae) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang