part 39

5.9K 671 47
                                    

Masih pagi mendadak Haechan ingin makan ramen. Gara gara nonton orang mukbang. Haechan buru buru bangkit dari kasurnya. Berjalan kearah sofa, membangunkan Mark, menyuruh lelaki itu untuk pindah ke kasur. Tanpa kata Mark langsung pindah ke kasur, Mark masih sangat mengantuk. Haechan mengumpat tertahan saat kaki nya tidak sengaja menendang tong sampah di samping kamar Mark. Haechan meringis saat merasa ujung jempol kaki nya terasa perih.

"Aisshh" geramnya.

Dengan sedikit pincang Haechan berjalan menuju dapur. Menyalakan lampu lalu membuka lemari untuk mengambil ramen.
Ekor matanya melirik jam, bibirnya manyun, masih jam setengah lima. Yg benar saja. 
Kalau ketahuan Taeyong bisa kena ceramah.
Haechan mengembalikan ramen ke tempatnya lalu menutup kembali lemari. Tanpa mematikan lampu Haechan keluar dari dapur, tujuan selanjutnya adalah kamar Taeyong. Haechan memutar kenop pintu kamar Taeyong, dengan hati hati Haechan masuk lalu kembali menutupnya.
Naik keatas kasur lalu ikut berbaring di samping Taeyong.

"Hyung"

2

"Hyung, aku lapar"

Haechan menoleh, Taeyong tampak sangat tenang, tidak merasa terganggu sedikitpun dengan kegrusukan si bungsu.

Haechan mengubah tidur nya menjadi menyamping, menjepit hidung Taeyong dengan kedua jarinya. Tiba tiba dia tertawa kecil saat melihat Taeyong tampak mulai terganggu.

1

2

3

4

"Heuunngg" erang Taeyong dalam keadaan mata masih tertutup.

Haechan menarik tangan Taeyong sampai bentuk memanjang, setelah itu dia tidur dengan lengan Taeyong sebagai bantalnya.

"Kau $#+-(gh bandajagahab"

Haechan cemberut karena tidak jelas mendengar apa yg dikatakan Taeyong.

"Apa Hyung mengigau?"

"Ani"jawab Taeyong. Kesadarannya mulai terkumpul saat telinganya dengan jelas mendengar suara si bungsu.

"Kenapa sudah bangun?" Tanya Taeyong tanpa menatap Haechan karena badannya susah bergerak, lengannya masih di jadikan bantal sama si bungsu. Taeyong hanya membiarkan saja.

"Aku ingin makan ramen"

Taeyong mengerjakan mata berkali kali, melirik jam di nakas, astaga, kenapa anak ini bangun sepagi ini batin Taeyong.

"Ini masih jam 5 pagi, Hyung masih sangat mengantuk"

Haechan bangun, segera Taeyong menarik tangannya.

"Aku sebenarnya tidak lapar, hanya ingin saja"

Taeyong mengambil satu bantal kepala lalu di jejerkan di bantal kepalanya, menepuk bantal di sebelahnya sembari menatap Haechan. Seperti tersihir, Haechan menurut, ikut berbaring di samping Taeyong. Tangan Taeyong dengan lembut menepuk nepuk kepala si bungsu, ajaib, hanya butuh waktu beberapa menit, anak nakal itu sudah kembali tertidur. Taeyong terkekeh kecil, mengambil sedikit jarak dari posisi Haechan lalu ikut menyusul si bungsu ke alam mimpi.

🌻🌻🌻

Hoaaaammmssss

Haechan meregangkan otot ototnya sembari berusaha mengumpulkan kesadarannya. Tidak ada Taeyong, Haechan duduk beberapa saat guna mengumpulkan nyawa. Kembali mengerjapkan mata, pekikan kecil keluar dari bibirnya. Haechan buru buru melihat kearah kaca,  poninya sudah mulai panjang, sampai mencolok matanya. Entah keberanian drimana saat netranya menatap gunting yg ada di meja milik Taeyong,  setelah nya dia merasa menyesal karena ulahnya sendiri. Potongannya terlalu pendek. Haechan merutuki kebodohannya sendiri. Kata sendainya seolah menghantuinya. Haechan keluar dari kamar Taeyong dengan mimik wajah yg tidak enak di pandang. Tawa Jungwoo seketika pecah melihat poni Haechan.

BEST FRIEND (markhyuck) SEASON 2 (cute Maknae) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang