Mark pergi ke dorm dream, curhat dengan Jeno dan Renjun soal masalahnya dengan Haechan. Mark juga mengutarakan penyesalannya. Sudah 4 hari Haechan mendiamkannya, Mark di buat semakin frustasi.
"aku yakin dia hanya mengerjai hyung" ujar Renjun setelah selesai mendengar curhatan Mark.
"benar kata Renjun, aku rasa Haechan hanya mengerjai hyung"
Mark terdiam dengan lesu, Mark tidak perduli ini ulah iseng Haechan atau bukan, yg Mark mau Haechan harus kembali seperti Haechan biasanya. Mark tidak bisa menghadapi Haechan yg sok keren dan sok dewasa. Itu sangat menyiksa.
"ayo makan" Jaemin menatap ketiga temannya.
"aku sudah selesai masak, ayo"
Renjun dan Jeno bergeming sedangkan Mark masih setia pada tempatnya. Tatapannya sayu.
"ayo hyung, lupakan soal Haechan, makan dulu" ajak Renjun.
Mark tetap diam, beberapa saat kemudian Mark bangun "aku pulang, Haechan mungkin sudah kembali"
Renjun, Jeno dan Jaemin tampak ingin protes tapi Mark buru buru meraih kunci mobilnya lalu pergi begitu saja.
"astaga" dumel Jaemin.
"dia sangat merasa bersalah terhadap Haechan"
"si gila itu, aku rasa dia hanya mengerjai Mark hyung" ujar Renjun sok tau padahal ya memang tepat sasaran.
"hyungdeul aku lapar" teriak Jisung.
Ketiganya segera ke meja makan.
###
Mark memasuki dorm langsung menanyakan keberadaan Haechan."dikamarnya, daritadi tidak keluar dari kandangnya" jawab Taeil yg entah mengapa hari ini sedikit sensi dengan si bungsu.
Mark merasa heran dengan Taeil, dia seperti mendengar Yuta yg bicara saat ini tapi Mark memilih abai. Mark melangkah ke kamar Haechan. Saat memutar knop pintu, terkunci, Mark memakai cara yg sopan,
Tok
Tok
TokDiam, tidak ada tanggapan dari dalam.
Mark kembali mencoba, tetap tidak ada tanggapan.
"Haechan~a, ini aku, Mark"
Senyap, tetap seperti tadi. Mark kembali menghampiri Taeil.
"hyung, kau yakin Haechan di kamarnya? "
"eoh, kenapa?"
"aku mengetuk Pintunya berkali kali tapi dia tidak membukanya, apa dia tidur? "
Taeil mengedikan bahu, dia juga tidak tau apa yg dilakukan bocah itu di kamarnya.
###
Sampai semua sudah di dorm tapi Haechan tetap tidak menampakan batang hidungnya."dimana Haechan? " tanya Taeyong pada Johnny.
Johnny mengernyitkan dahi "aku baru pulang, kenapa bertanya padaku"
"kau dari kamar kan? Ada Haechan? " tanya Taeil.
"tidak ada" jawab Johnny.
"serius? " tanya Taeil dan Mark secara bersamaan.
"ke kamar saja, periksa sendiri, Haechan memang tidak ada disana"
Mark segera meluncur ke kamar, yg lainnya menyusul, Haechan benar benar tidak ada dikamar. Jaehyun sampai memeriksa kamar mandi, nihil, tidak ada anak itu.
"bukankah tadi kamarnya di kunci?" gumam Mark lalu menatap Johnny.
"waktu hyung datang tadi, apa kamarnya terkunci? "
Johnny mengangguk "karena aku yg menguncinya"
Taeil dan Mark melongo, jadi, daritadi mereka mengetuk kamar yg tidak ada penghuninya?
Taeyong mencoba menelpon nomor Haechan, terhubung tapi tidak diangkat. Yg lainnya mencoba nomor anak anak dream, Haechan tidak ada disana juga.
Yuta tiba tiba teringat sesuatu, secepat kilat Yuta ke ruang pencucian, mencari ke penjuru ruangan, tidak ada juga disana.
Mark menelpon orang tua Haechan, sama, Haechan tidak kesana juga.
Lagi lagi anak itu membuat semua orang khawatir.
Taeyong mengambil kunci mobilnya lalu menatap semua member "aku akan mencari ke tempat yg biasa dia datangi, kalian coba saja terus nomornya" perintah Taeyong.Semua mengangguk.
Sesuai perintah Taeyong, mereka mencoba menghubungi nomor Haechan, tetap saja tidak di jawab.
Mark meneguk salivanya dengan kasar, Mark mencoba menelpon nomor manager Haechan."hallo"
"maaf mengganggu hyung, apa Haechan bersama hyung? "
"tidak, bukankah hari ini dia tidak ada jadwal? Ada apa Kau terlihat khawatir?"
"Haechan menghilang, nomornya terhubung tapi dia tidak menjawabnya, yasudah kalau begitu hyung, aku akan menelpon yg lainnya"
"ok, aku juga akan mencoba mencari"
Tut
Semua di buat gelisah, ini hampir jam 11 malam, Taeyong belum pulang, keberadaan Haechan juga belum di ketahui sampai saat ini.
Tepat jam 11 Taeyong pulang, hasilnya sama saja, Haechan tidak ada dimanapun.
"kau tidak menemukannya? "tanya Jaehyun.
"hmm"
Taeyong mencoba lagi nomor Haechan, raut khawatir tercetak jelas di wajah Taeyong setelah mendengar suara operator yg menyapa indra pendengarannya. Nomor Haechan sudah tidak aktif.
tangan Taeyong tampak gemetar,"kau baik baik saja? " tanya Taeil khawatir.
"nomornya sudah tidak aktif sekarang, bagaimana ini"
Yg tadinya Taeyong tampak khawatir mendadak air mukanya mengeras,
"BAGAINANA BISA KALIAN TIDAK TAU KALAU DIA TIDAK ADA DI KAMAR? " teriak Taeyong murka.
Semua terkejut melihat kemurkaan Taeyong.
"hyung tenanglah" ujar Jungwoo mencoba menenangkan Taeyong.
"Tenang? " tanya Taeyong terkekeh kecil.
"KALIAN SURUH AKU TENANG DI SAAT KITA TIDAK TAU DIA DIMANA SEKARANG? APA KAU BERCANDA?" teriak Taeyong lagi.
"apa gunanya kau teriak? Haechan bukan anak kecil, jangan berlebihan" sambar Yuta yg daritadi hanya diam sebagai penonton.
Taeyong menatap Yuta nyalang, "dia memang bukan anak kecil, aku memang berlebihan tapi itulah aku terhadap Haechan, aku bisa gila kalau terjadi sesuatu padanya" ujar Taeyong dengan suara dinginnya.
"sikapmu membuat keadaan hanya akan semakin panas, kau bisa tenang kan" balas Yuta tak kalah dinginnya.
Taeyong memalingkan wajahnya, Mark menyadari sesuatu, Taeyong menangis.
Taeyong terdiam di sofa, Mark menghampiri Taeyong "hyung harus tenang, ayo kita tunggu sebentar lagi" ujar Mark pelan.
Taeyong menghapus airmatanya dengan kasar.
Tiba tiba hp Taeyong berdering, dari ibunya Haechan."hallo bibi"
"apa Haechan sudah kembali? Kenapa nomornya tidak aktif? " tanya ibunya Haechan yg tampak khawatir disana. Taeyong bungkam, tidak tau harus menjawab apa pasalnya sampai saat ini mereka juga tidak tau dimana Haechan.
###
Syuting di batalkan, Haechan benar benar menghilang. Kabar ini di tutup rapat oleh perusahaan, laporan hilangnya Haechan sudah masuk ke pihak kepolisian, pihak agensi meminta agar pihak polisi menutupnya rapat rapat agar tidak di ketahui publik.
Taeyong benar benar seperti orang gila saat ini, Haechan kemana? Apa yg terjadi? Apakah anak itu baik baik saja? Pertanyaan pertanyaan itu memenuhi kepala Taeyong membuat Taeyong rasanya mau gila.TBC
Mulai ada konflik, itu artinya mendekati end
Vote 500 bakal double up. Aku mau jadi jahat
KAMU SEDANG MEMBACA
BEST FRIEND (markhyuck) SEASON 2 (cute Maknae)
Randomkembali lagi bersama si bontot kesayangan abang abang ilichil, kesayangan sfs dan tentu saja kesayangan aku, Haechanie watoyok😊