part (31)

6.6K 756 64
                                    

Keadaan Haechan tidak stabil jadi dia sempat tumbang beberapa kali karena lawannya yg lumayan besar badannya dan jangan lupakan tenaga lawan yg masih full,  berbeda dengan Haechan.
Saat Haechan tumbang untuk kedua kalinya,  seseorang yg daritadi hanya jadi penonton merasa sangat puas. 
Menunjukan senyum jahatnya sembari bertepuk tangan dengan semangat.

Haechan menyeka sudut bibirnya yg berdarah,  setelah menyeka darahnya Haechan malah menjilati darah itu seperti sedang menjilat krim gula.

"kau menjijikan" seru seseorang disana.

Haechan menatap seseorang di belakang dengan tenang "eoh, akan ku tunjukan bagaimana menjijikannya diriku"

Setelah itu,

Sret

Satu orang tumbang di tangan Haechan,  semua mendekat saat melihat Haechan menghajar salah satu dari mereka dengan brutal,

"KALIAN PENGECUT,  KALO KALIAN BENAR BENAR LAKI LAKI, AYO LAWAN AKU SATU SATU! " Tantang Haechan.

Pletak

Semua melotot saat Haechan memutar kepala lawannya sampai bagian wajahnya ke belakang,  lawannya memekik sebelum hilang kesadaran. 
Haechan menatap lawanya yg sudah menutupkan mata,  setelah itu tatapannya beralih ke mereka yg sedang menatapnya saat ini.

"ayo,  satu satu" tantang Haechan lagi.

Mereka mengabaikan tantangan Haechan,  semua maju,  Haechan merasa sangat emosi saat ini,  pancingannya tidak berhasil.

"kumohon kerjasamanya" gumam Haechan pada dirinya sendiri.

Dua orang maju, hendak mencekal tangan Haechan,  kali ini Haechan tidak akan lengah,  satu kali gerakan dua orang tadi langsung tersungkur ke lantai.
Haechan memejamkan mata sebentar,  tangannya kembali mengepal dengan kuat,  kali ini Haechan merasa tenaganya kembali full.

"hajar dia,  kalo bisa patahkan semua tula__

"tulangmu yg akan ku patahkan! " seru Haechan dengan lantang memotong perkataan seseorang di sana.

Haechan semakin liar,  menghajar lawannya dengan sisa kekuatannya.  
Haechan merasa semakin semangat saat satu persatu lawannya tumbang. 
Setelah semuanya tumbang,  Haechan menatap seseorang lagi dengan tatapan yg mematikan.

"sebelum mendekam di penjara,  aku akan membuatmu merasakan kekejaman diriku hyung"

Orang tadi berdecih lalu tertawa remeh kearah Haechan,  setelah itu dengan cepat orang yg di panggil hyung tadi mengeluarkan sesuatu dari bajunya.  Sebuah pistol.
Bukannya takut Haechan malah tertawa "kau ingin menembakku? Ayo lakukan sebelum appa ku datang"

"siapa yg mampu menemukanmu di tengah hutan seperti ini,  satu satunya alat yg terhubung dengan mereka sudah hancur"

Haechan tertawa "kau masih sangat bodoh hyung" ejek Haechan.

"kau tidak jadi debut juga karena kebodohanmu sendiri,  lalu kau menyalahkanku,  benar benar menyedihkan"

"DIAM! ATAU KAU MAU AKU MEMATAHLAN KAKIMU SEKARANG JUGA?"

"EOH,  AYO LAKUKAN! "balas Haechan dengan berteriak juga.

"jangan biarkan aku keluar dari sini dalam keadaan Bernyawa,  kalau itu terjadi,  aku tidak hanya menyakitimu saja tapi semua keluargamu akan terkena imbasnya,  kalian akan hancur" ujar Haechan marah.

Pistol di todongkan kearah Haechan,  tangan Haechan bergerak tanpa sepengetahuan lawannya,  Haechan mengeluarkan sesuatu lalu menekannya.  Setelah itu Haechan tersenyum.

"kenapa hanya diam?  Hyung takut? "

"DIAM BRENGSEK"

"AKU MATI TAPI INGAT, BANYAK ORANG DI BELAKANGKU,  KAU MEMBUSUK DI PENJARA DAN KELUARGAMU PERLAHAN LAHAN HANCUR SEPERTI DEBU"

orang tadi bergerak maju menggunakan kruk. Emosinya benar benar di uji oleh Haechan.

"aku depresi karena tidak jadi debut, dan itu semua karena ulahmu"

Bug

Haechan menendang orang tadi dengan kasar "aku sudah memperingatkankan hyung tapi apa yg ada di otak hyung pada saat itu hah? "

Haechan merebut paksa pistol dari tangan lawannya lalu menembak tepat di kaki kiri lawannya.

Auuww

"kenapa?  Apa itu sakit? " tanya Haechan mengejek.

Kali ini pistol itu mengarah ke tangan kanan lawannya lalu..

Dor

Lawannya kembali meringis.

"harga yg harus kau bayar karena berani membuat orang orang di sekitarku khawatir dengan menahanku di sini"

Mata Haechan menelisik sekitar,  satu orang dari mereka yg pingsan tiba tiba bangun,  Haechan menendang kepala orang yg di panggil hyung tadi lalu mengarahkan pistol ke salah satu yg baru bangun tadi,

"bedebah,  ke neraka saja sana"

Dor

Haechan tersenyum puas,  kembali menatap orang yg di panggil hyung tadi "apa hyung mau mati secara perlahan?  Atau...

Haechan menusukan moncong pistol ke bekas tembakannya barusan membuat lawannya meringis kesakitan.

"ini sangat menyenangkan,  melihat hyung mati secara perlahan"

Kepala Haechan miring,  mendekati telingat lawannya "hyung harus tau alasanku pada saat itu,  orang yg hyung hamili adalah sahabatku,  itulah kenapa aku bilang hyung bodoh,  bertindak tanpa berpikir panjang"

Tangan Haechan dengan cepat mencekal rahang lawannya "aku kehilangan sahabatku karena hyung,  hyung bilang hyung depresi? "

Piuh

Haechan meludahi lawannya "hyung masih beruntung karena hanya kaki hyung yg patah pada saat itu,  hyung beruntung karena appa ku cepat datang pada saat itu tapi kali ini aku rasa hyung tidak akan selamat"

Plak

Haechan memaerkan tangannya setelah menampar lawannya "tangan ini tidak akan segan menghabisi hyung saat ini"

"apa kau yakin? "

Mata Haechan memicing,

"Jaemin akan membencimu Haechan,  apa kau berani melakukan itu? "

Haechan bangun,  tanpa pikir panjang lalu menembak kearah lawannya "aku tidak takut pada Jaemin,  seseorang sepertimu tidak pantas di bela Hansol hyung"

"Haechan"

Haechan mematung.

"apa yg kau lakukan? "

Haechan berbalik lalu menatap beberapa orang yg sedang menatapnya saat ini dengan tatapan kaget,  Haechan tersenyum "membunuhnya,  apalagi? " jawabnya dengan tenang.
Tiba tiba badan Haechan ambruk,  semuanya gelap.

TBC.

Ini karangan aku aja ya,  gak ada kaitan sama kehidupan real para cast di dalam cerita ini. Aku cuma minjam nama mereka aja.  Ok...
Sorry ngingkar janji,  aku keluar dari akun ini terus lupa pasword akun ini,  untung bisa balik lagi ni akun😩



BEST FRIEND (markhyuck) SEASON 2 (cute Maknae) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang