BAB 5 "Demi Cinta"

85 8 0
                                    

Seorang perempuan cantik mengetuk pintu rumah Alysa. "Assalamu'alaikum." ucap perempuan itu.

"Wa'alaikum salam." jawab Alysa dari dalam rumah, ia juga membukakan pintunya.

"Mau cari siapa ya mbak?" tanya Alysa karena tak mengenali orang yang ada dihadapannya sekarang.

"Ini aku Revan." jawab perempuan itu mengaku dirinya adalah Revan.

"Loe Revan? Serius? Hahaha." Alysa tak bisa berhenti tertawa melihat penampilan Revan yang berdandan seperti perempuan. Alysa tak menyangka kalau Revan memenuhi juga persyaratan darinya.

"Udah deh berhenti ketawanya."

"Hahaha. Habisnya loe cantik deh kalau dandan gini. Hahaha."

"Ha ha ha. Nggak lucu. Udah ayo jalan. Kamu nggak lupa kan sama janji kamu."

"Iya iya enggak lupa kok. Sebentar gua ambil tas dulu." Alysa masuk ke dalam rumah lagi untuk mengambil tasnya.

Alysa dan Revan pergi jalan-jalan ke Mall. Ini adalah waktunya Alysa buat balas dendam sama Revan. Alysa menyuruh Revan membawakan semua belanjaannya, dia juga menyuruh Revan membayar semua belanjaanya yang tidak sedikit itu.

Setelah puas berbelanja, Alysa mengajak Revan pergi ke salon. Dengan sengaja, Alysa meminta pegawai salon untuk menyukur bulu kaki Revan yang lebat itu. Dengan senyum palsunya, Revan hanya bisa mengiyakan permintaan pegawai salon itu. Ini adalah bukti cintanya pada Alysa. Yang padahal dia hanya ingin menang taruhan dari teman-temannya.

Selesai dari salon, Alysa mengajak Revan mencari makan. Cacing-cacing di perutnya sudah demo meminta untuk segera diberi makan.

"Hai Alysa." sapa seorang cowok bernama Nando. Dia adalah teman Alysa.

"Hai juga Nando." sapa Alysa balik.

"Dia siapa Al?" tanya Nando saat melihat Revan. Sepertinya Nando langsung menyukai Revan sejak pandangan pertama.

"Oh dia Reva. Temen gua. Kenalin." Alysa memperkenalkan Revan pada Nando, dengan nama Reva.

"Hai Reva. Gua Nando. Temannya Alysa." Nando memperkenalkan dirinya pada Revan.

"Hai juga Nando." ucap Revan dengan senyum terpaksanya.

"Boleh gua gabung sama kalian?" tanya Nando.

"Ya tentu saja boleh dong." jawab Alysa.

Merasa diberi lampu hijau, Nando pun langsung duduk di sebelah Revan. Nando bertanya banyak hal pada Revan. Bahkan juga sedikit memberi perhatian pada Revan. Membuat Revan jadi risi.

Revan izin pergi ke toilet. Sesampainya di toilet, bukannya langsung masuk. Ia malah berdiam diri di depan pintu toilet. Dia bingung mau masuk ke dalam toilet mana. Toilet cewek, dia kan cowok. Toilet cowok, dia kan lagi nyamar jadi cewek. Berpikir sejenak, hingga akhirnya dia melangkah ke toilet cowok.

"Reva, kamu mau ke mana? Toilet cewek kan ada di sebelah." tanya Nando tiba-tiba. Sejak kapan dia mengikutinya, pikir Revan bingung.

"Oh iya. Aku salah. Untung belum sempet masuk." jawab Revan dengan nada suara perempuan.

Tanpa berpikir panjang lagi, Revan lalu memasuki toilet cewek. Karena Revan sudah nggak tahan ingin segera buang air kecil. Keluar dari bilik kamar mandi tiba-tiba rambut palsunya lepas. Cewek-cewek yang ada di situ pun langsung memukuli Revan. Revanpun berlari dan terus berlari sampai tak terlihat lagi.

***

"Hahaha." Alysa tak berhenti tertawa saat mendengar cerita Revan yang dipukuli cewek-cewek di toilet karena dikiranya dia mesum.

Ketika Playboy Jatuh Cinta (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang