"Astaga Revan bisa-bisanya ya loe jadian karena taruhan." ucap Juno tak habis pikir dengan pola pikir sahabatnya itu.
"Gua cuma memanfaatkan peluang yang ada Juno." ucap Revan.
"Dengan cara taruhan? Emang nggak ada cara lain apa? Hidup loe itu penuh dengan taruhan ya. Dulu loe jadiin Alysa barang taruhan kita. Dan sekarang loe jadian karena taruhan."
"Bukan taruhan. Lebih tepatnya tantangan. Dia nantangin gua. Nggak salah dong gua minta imbalannya buat jadi pacar dia. Toh dia juga mengiyakannya."
"Terserah loe deh."
"Hahaha. Terus loe sendiri gimana sama Navy. Masih bertahan dengan status teman tapi mesra. Apa mau gua bantuin biar bisa jadian sama Navy?"
"Gua cuma pengen ngasih Navy waktu. Nggak mau maksa dia."
"Bukankah waktu yang loe kasih ke dia udah cukup ya. Ini saatnya loe nyatain cinta lagi ke dia. Mungkin sekarang dia sedang menunggu loe buat nembak dia lagi."
"Iya kalau dia nunggu gua. Kalau enggak. Gimana kalau dia nolak gua. Terus hubungan gua sama Navy malah semakin renggang karena gua maksa dia."
"Ya kalau dia nolak loe ya loe coba lagi di lain waktu. Hahaha. Cinta itu datang karena terbiasa. Loe lihat gua, gua nggak pernah nyerah buat dapetin Alysa. Dan sekarang akhirnya gua bisa jadian sama Alysa."
"Iya jadian karena terpaksa. Karena taruhan konyol kalian."
"Terpaksa di awal belum tentu terpaksa di akhir juga kan. Cinta datang karena terbiasa. Dan gua akan buat Alysa jatuh cinta sama gua."
"Walaupun sebenarnya gua nggak yakin. Cintakah gua sama Alysa?" batin Revan yang masih bingung dengan perasaannya sendiri.
***
"Icha mana? Katanya mau ngajakin Icha?" tanya Juno saat melihat Yudha yang datang sendirian tanpa Icha.
Flasback On
"Loe yakin nggak mau ikut?" tanya Juno saat Yudha bilang kalau dirinya nggak mau ikut.
"Loe mau jadiin gua nyamuk. Nanti loe pasti sama Navy. Revan sama Alysa. Nah gua sama siapa?" jawab Yudha.
"Ya loe ajakin aja gebetan loe." ucap Revan. Dia sedang sibuk memasuk-masukkan bajunya ke dalam tas.
"Oh iya. Gua ajakin Icha aja kali ya." ucap Yudha bersemangat. "Van, loe tahu rumahnya Icha nggak di mana? Secara kan loe deket banget sama Icha." ucap Yudha lagi.
"Gua kirim WhastApp ya alamatnya Icha." ucap Juno menjawab pertanyaan Yudha untuk Revan. Pasalnya Revan tak kunjung menjawab pertanyaan Yudha.
"Kok loe tahu alamatnya Icha?" tanya Juno.
"Ya karena rumah kita masih satu kompleks. Loe baca gih WhastApp yang gua kirim." jawab Yudha.
"Oke gua ke sana. Kalian tungguin gua ya." pamit Yudha meninggalkan sahabat-sahabatnya.
Flashback Off
"Waktu gua ke rumah Icha. Dia nggak ada di rumah." jawab Yudha tak bersemangat.
"Van, loe nggak tahu nomernya Icha ya?" tanya Yudha pada Revan. Dia masih berusaha mencari keberadaan Icha untuk mengajak Icha pergi camping bersamanya.
"Enggak. Gua cuma punya nomer lamanya dia. Tapi paling juga udah nggak aktif." jawab Revan. Revan berbohong saat mengatakannya. Jelas-jelas beberapa hari lalu dia sempat mengobrol dengan Icha di WhastApp. Revan hanya tidak ingin Yudha mendekati Icha.
"Terus sekarang loe mau ikut kita apa enggak?" tanya Juno memastikan.
"Oke gua ikut. Daripada sendirian. Gabut juga." jawab Yudha. Dia terpaksa ikut camping bersama sahabat-sahabatnya. Karena kalau di rumah sendirian malah akan membuatnya semakin galau. Setidaknya melihat keindahan danau dan hal-hal yang ada di sekitar sana mampu membuatnya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Playboy Jatuh Cinta (TAMAT)
RomanceSekali lagi Revan melihat rumah kosong itu. Di mana pemiliknya sekarang. Rumahnya kotor dan tak ada yang membersihkannya. Banyak rumput liar tumbuh di sana. "Icha sebenarnya kamu di mana sih?" "Kenapa kamu pergi tanpa bilang apapun sama aku." "Apa n...