Icha sedang berada di salah satu kafe yang ada di jakarta. Dia sedang menunggu teman masa kecilnya. Sambil memainkan ponselnya, dan sesekali menyeruput es jeruk yang ada di hadapannya.
"Apa aku suruh Revan ke sini aja ya buat nganterin charger aku."
"2 jam lagi kali ya. Pasti cukup buat ngobrol sama Mala."
Icha sedang berunding dengan dirinya sendiri. Dan akhirnya Icha pun mengirim pesan pada Revan untuk menemuinya di jam 3 sore nanti.
Flashback On
"Maaf ya. Aku nggak sengaja." kata Icha saat tak sengaja menabrak seseorang.
"Icha." kata perempuan itu tersenyum ramah pada Icha.
"Kamu kenal sama aku?"
"Aku Mala. Temen masa kecil kamu. Dulu kita tetanggaan. Kita juga sering main bareng waktu kecil. Masak kamu lupa sih Cha."
Icha mencoba mengingatnya. Dan setelah lama berpikir, Icha pun teringat juga dengan sosok Mala teman masa kecilnya.
"Iya iya aku inget. Kita juga pernah manjat pohon talok. Terus di marahin sama pemilik pohon taloknya. Soalnya kita nggak izin dulu waktu ngambil." Icha tertawa mengingat masa kecilnya yang absurd.
"Iya masih inget aja yang itu. Haha."
"Ya ampun Mala kamu berubah banget. Makin cantik. Pantas aja aku lupa sama kamu."
"Bisa aja kamu. Kamu juga. Makin cantik."
"Idih bohong ah. Aku mah masih sama aja dari dulu. Makanya kamu langsung bisa ngenalin aku."
"Aku nggak bohong. Kamu cantik kok Cha. Oh ya kita ngobrol-ngobrol lagi nanti ya. Soalnya sekarang aku udah ada janji."
"Oke Mala. Atur aja waktunya kapan."
Flasback Off
***
"Hai Icha. Maaf ya lama." kata Mala yang baru datang. Dia tidak datang sendiri. Ada seseorang bersamanya.
"Hai Icha. Apa kabar?" kata sesorang itu menyapa Icha.
"Aku baik Rasya. Kamu?" kata Icha tersenyum.
"Kalian udah saling kenal ternyata." kata Mala.
"Iya kita pernah satu SMA dulu." kata Rasya.
Dunia memang sempit. Icha tak menyangka kalau ternyata calon suami yang Mala ceritakan itu adalah Rasya. Orang yang beberapa waktu lalu ingin sekali dia temui untuk membicarakan masalah dia dengan Revan. Namun sayangnya saat ini bukan waktu yang tepat untuk menanyakannya.
Mereka membicarakan banyak hal. Dari bagaimana Mala dan Rasya bertemu hingga akhirnya memutuskan untuk menikah. Cerita Mala soal kehidupannya di luar negri. Sayangnya tak ada hal yang bisa Icha ceritakan pada mereka. Karena setelah Icha memutuskan untuk pindah ke Jogjakarta. Kehidupan Icha bukan lagi Icha melainkan Alysa. Icha mengubah semua tentang Icha menjadi Alysa. Mengubur semua masa kelam tentang Icha.
Icha melirik jam yang ada di pergelangan tangannya. Sudah pukul 3 lebih. Icha tidak melihat Revan. Mungkin laki-laki itu belum datang. Syukurlah, Icha sempat khawatir kalau Revan bertemu Rasya. Pasti suasananya akan berubah jadi horor. Walaupun sebenarnya Icha ingin sekali mempertemukan Revan dan Rasya. Membicarakan masalah di antara mereka. Dan mengakhiri permusuhan di antara mereka. Namun sayangnya saat ini bukan waktu yang tepat.
Beberapa menit yang lalu, Icha juga sempat mengirim pesan ke Revan sebagai Alysa. Mengajak laki-laki itu bertemu. Sayangnya pesan WhatsApp darinya hanya diabaikan. Icha pikir pertemuannya dengan Mala tidak akan selama ini. Atau Icha tidak menyangka kalau calon suami Mala adalah Rasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Playboy Jatuh Cinta (TAMAT)
Roman d'amourSekali lagi Revan melihat rumah kosong itu. Di mana pemiliknya sekarang. Rumahnya kotor dan tak ada yang membersihkannya. Banyak rumput liar tumbuh di sana. "Icha sebenarnya kamu di mana sih?" "Kenapa kamu pergi tanpa bilang apapun sama aku." "Apa n...