Pagi-pagi sekali Revan pergi ke rumah Icha. Namun sayangnya rumah itu kosong. Tidak ada orang satupun didalamnya. Revan melihat ke sekeliling, rumah itu tak lagi kotor seperti terakhir dia melihatnya. Rumah Icha tampak bersih. Seperti ada orang yang habis membersihkannya.
Demi mendapatkan maaf dari Icha. Revan rela menunggu Icha sampai pulang ke rumah. Mungkin dia sedang keluar membeli sesuatu, pikir Revan. Namun setelah lama menunggu, Icha tak juga kembali. Padahal sebentar lagi jam kuliahnya akan segera dimulai.
"Jun, Yudh, tolong absenin gua ya hari ini." Revan mengirim pesan WhatsApp di grup obrolan mereka bertiga.
"Loe ke mana nggak masuk kuliah?" balas Juno bertanya.
"Gua lagi di rumah Icha. Gua nungguin Icha." balas Revan menjawab pertanyaan Juno padanya.
"Emang Icha ke mana?" Kali ini giliran Yudha yang membalas.
"Gua juga nggak tahu." balas Revan yang mengakhiri obrolan mereka.
Seorang ibu-ibu datang menghampiri Revan. "Cari siapa ya mas?" tanya ibu itu ramah. Ibu itu sepertinya tetangganya Icha. Revan ingat betul sebelum Icha pergi ke luar kota, ibu ibu itu adalah ibu yang pernah ia tanyai waktu itu.
"Saya cari teman saya yang tinggal di sini. Namanya Icha bu. Apa benar ya bu kalau Icha udah kembali lagi ke rumah ini?"
"Oh temannya Icha ya. Iya benar mas. Kemarin ibu lihat Icha lagi bersih-bersih rumah ini. Tapi setelah itu ibu nggak tahu Icha ke mana. Soalnya setahu ibu semalam Icha juga nggak tidur di rumahnya. Mungkin masnya bisa langsung menghubungi Icha nya."
"Iya bu makasih ya infonya."
"Iya mas sama-sama. Ya udah kalau gitu ibu tinggal dulu ya."
***
"Alysa gawat Al." ucap Navy panik. Dia menghampiri Alysa setelah mendapat kabar dari Juno.
"Gawat apanya sih Nav?" tanya Alysa dan mencoba untuk menenangkan Navy.
"Revan ada di rumah loe. Dia nungguin loe. Dan katanya Juno, Revan nggak bakal pergi sebelum ketemu sama loe. Mending sekarang loe langsung ke rumah loe aja. Kasihan tahu Revan. Dia udah nungguin loe dari tadi pagi." jawab Navy menjelaskan.
"Tapi gua belum siap ketemu Revan sebagai Icha."
"Alysa loe harus berani. Loe masih inget kan sama misi kita. Ini waktunya. Loe harus deketin Revan sebagai Icha. Gua temenin ke sana."
Alysa melirik jam yang ada di dinding kamarnya. Waktu menunjukkan pukul setengah 7 malam. Alysa tak percaya kalau Revan rela menunggunya. Hingga mengorbankan jam kuliahnya.
Alysa bersiap-siap sebelum akhirnya diantar Navy menuju rumahnya.
Navy menunggu Alysa di jarak yang tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat dengan rumah Alysa. Dan Alysa melangkah ke rumahnya seorang diri.
Alysa melihat Revan yang tertidur di kursi yang ada di depan rumahnya. Ada rasa tidak tega melihat Revan yang ternyata menunggunya sejak tadi pagi, dan bahkan sampai ketiduran karena kelelahan.
"Revan. Revan." panggil Alysa membangunkan Revan. Ia juga menepuk-nepuk pelan tangan Revan agar Revan segera bangun dari tidurnya.
Revan membuka mata perlahan. Menampakkan sosok Icha di hadapannya. Orang yang sangat ingin ia temui untuk meminta maaf.
"Hai Icha." ucap Revan tersenyum.
Alysa duduk di samping Revan. Berjarak meja yang ada di tengah mereka. "Kamu ngapain di rumah aku?" tanya Alysa.
"Aku nungguin kamu Icha. Aku mau minta maaf soal kejadian yang dulu. Aku nggak bermaksud nyakitin hati kamu dulu. Maafin aku ya Cha."
"Sudahlah Revan itu semua sudah masa lalu. Aku udah maafin kamu sebelum kamu meminta maaf sama aku. Toh perasaan juga nggak bisa dipaksain kan. Aku paham kok Revan." Alysa tersenyum saat berbicara dengan Revan. Pertanda ia sudah melupakan kejadian di masa lalu. Walaupun masih ada sedikit rasa sakit hati di hatinya. Tapi ya sudahlah. Alysa mencoba ikhlas menerima apa yang sudah terjadi di masa lalunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Playboy Jatuh Cinta (TAMAT)
Storie d'amoreSekali lagi Revan melihat rumah kosong itu. Di mana pemiliknya sekarang. Rumahnya kotor dan tak ada yang membersihkannya. Banyak rumput liar tumbuh di sana. "Icha sebenarnya kamu di mana sih?" "Kenapa kamu pergi tanpa bilang apapun sama aku." "Apa n...