BAB 39 "Terjawab Sudah"

39 4 0
                                    

"Sekarang loe cerita, kenapa loe nyuruh Revan keluar? Pasti ada sesuatu kan." tanya Alysa tanpa basa-basi.

"Orang tua loe mau dateng. Mereka udah otw ke sini. Loe nggak mau kan kebohongan loe kebongkar." jawab Navy.

"Mungkin ini emang udah waktunya buat gua jujur sama Revan."

"Jujur soal apa? Ada yang kamu sembunyiin dari aku?" kata Revan yang tiba-tiba kembali lagi.

"Revan. Kok loe balik lagi sih?" tanya Alysa mengabaikan pertanyaan Revan padanya.

"Ponsel aku ketinggalan. Sekarang cerita sama aku apa yang kamu sembunyiin dari aku." jawab Revan.

"Gua akan cerita tapi nanti."

"Kenapa nggak sekarang aja?"

"Ya karena sekarang gua laper. Gua mau makan. Bukannya loe juga mau cari makan kan. Udah sana pergi."

"Tapi nanti beneran cerita ya."

"Iya."

Baru beberapa langkah kaki Revan berjalan, tiba-tiba datang 2 orang paruh baya. Seseorang yang tak lagi asing untuk Revan. Revan pun menghentikan langkah kakinya. Melihat dua orang paruh baya itu memeluk Alysa.

"Icha, kamu baik-baik aja kan nak." tanya mama Reni pada Icha. "Mama sama papa panik banget waktu tahu kamu kecelakaan."

"Tante Reni. Om Beni. Kalian kok di sini? Terus kenapa tante manggil Alysa dengan sebutan Icha. Dan tante juga menyebut diri tante mama." tanya Revan bingung.

"Revan. Kamu juga di sini? Alysa ini kan juga Icha. Anak tante. Kenapa sih kok pada bingung gini." jawab mama Reni yang juga ikutan bingung.

"Oh nggak ada apa-apa kok tante. Revan ini anaknya kan suka bercanda." kata Navy agar tak ada lagi pertanyaan di antara mereka.

"Oh ya tante sama om pasti belum makan kan? Navy temenin cari makan yuk. Lagian Ichanya juga udah baik-baik aja kan." ajak Navy pada tante Reni dan om Beni. Tak lupa juga mengajak Juno untuk ikut bersamanya.

"Jadi selama ini kamu bohongin aku. Kenapa? Kenapa kamu tega bohongin aku? Kamu mau balas dendam. Karena aku pernah nyakitin kamu di masa lalu." kata Revan setelah semua orang pergi, dan hanya tersisa dirinya dan Icha.

"Maafin aku Revan. Aku nggak bermaksud bohongin kamu."

"Nggak bermaksud. Tapi kamu lakuin juga kan. Aku sempat berpikiran aku adalah laki-laki terjahat di dunia. Karena aku menyukai dua wanita sekaligus di waktu bersamaan. 2 wanita terbaik di hidup aku. Aku nggak tega menyakiti salah satu dari mereka. Aku juga nggak bisa memilih salah satu dari mereka. Walaupun pada akhirnya aku tetap harus memilih. Dan aku memilih Icha. Namun tiba-tiba Alysa kecelakaan setelah aku memutuskannya. Kamu tahu, gimana aku merasa sangat bersalah sama Alysa. Aku benar-benar menyalahkan diriku sendiri kalau terjadi apa-apa sama Alysa. Aku benar-benar bingung waktu itu. Pikiranku kacau. Mengingat Alysa yang sempat bilang dia sedang mencoba mencintaiku. Rasanya nggak tega. Aku ingin memberikannya kesempatan. Tapi bagaimana dengan Icha, aku sudah berjanji pada Icha. Tapi nyatanya semua ini hanya kebohongan yang kamu buat. Aku benar-benar nggak nyangka, kamu tega nglakuin ini sama aku."

"Aku tahu aku salah. Aku minta maaf Revan. Tapi aku cuma mau tahu. Kenapa kamu bisa mencintai Alysa, tapi tidak bisa mencintai Icha? Apa semua laki-laki di dunia ini hanya menyukai seseorang karena parasnya aja?"

"Oh ternyata gitu. Kamu menganggap aku laki-laki yang hanya mencintai perempuan karena dia cantik. Iya aku tahu, salah aku juga karena dulu aku pernah menghina penampilanmu. Nggak salah jika sekarang kamu berpikiran begitu tentang aku. Maafin aku."

"Awalnya aku emang berpikiran begitu. Tapi sekarang aku sadar cinta kamu ke aku itu tulus. Aku udah salah menilai kamu selama ini. Maafin aku Revan."

"Kamu nggak perlu minta maaf. Karena aku yang salah. Semoga kamu cepat sembuh." Revan pergi setelahnya.

Ketika Playboy Jatuh Cinta (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang