BAB 46 "Sekolah"

31 4 0
                                    

"Kita ngapain ke sini Van?" tanya Icha penasaran. Pasalnya saat ini mereka sedang berada di sekolah mereka dulu.

"Mau makan." jawab Revan asal.

"Serius Revan. Mau ngapain? Kita masih ada jam kuliah lho." kata Icha.

"Serius. Ayo turun." Revan mengajak Icha untuk turun dari mobilnya.

"Nggak mau. Kalau mau makan, ya sana makan aja. Aku tunggu di mobil." Icha menolak ajakan Revan. Melipatkan kedua tangannya di dada.

Revan keluar dari mobilnya. Lalu membukakan pintu untuk Icha. "Ayo turun Cha."

"Aku ada manggung di sini." kata Revan lagi saat Icha masih menolak ajakannya.

"Kenapa baru bilang sih? Tahu gitu kan aku nggak bareng kamu. Aku bisa berangkat sendiri ke kampus." Icha turun dari mobil Revan sambil mengomel.

"Nggak perlu ke kampus. Udah aku izinin tadi."

"Bohong. Udah ah aku mau ke kampus. Takut telat." Icha berniat pergi namun Revan menarik tangannya. Membuat mereka saling bertatapan.

"Siapa yang ngebolehin kamu pergi?"

"Siapa kamu nglarang-nglarang aku pergi?" Icha memberi pertanyaan balik untuk Revan.

"Revan." panggil seseorang yang membuat Revan dan Icha langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah lain. "Ngapain masih di sini? Udah ditungguin sama yang lain. Ayo masuk." kata seseorang itu lagi.

"Oh iya nanti aku ke sana." kata Revan.

"Siapa ini cewek? Pacar kamu ya?" tanya seseorang itu.

"Marcell." kata Icha.

"Kamu kenal sama aku?" tanya Marcel saat Icha menyebut namanya.

Icha bingung menjawabnya, dia hanya keceplosan saat menyebut nama Marcell.

"Ayo masuk. Katanya udah ditungguin." kata Revan yang langsung mengajak Marcel untuk masuk ke dalam. Tak lupa Revan juga menarik tangan Icha untuk ikut bersamanya.

"Akhirnya dateng juga. Ke mana aja loe? Katanya sebentar." omel Juno saat melihat Revan yang baru datang.

"Ada urusan." kata Revan.

"Hai Icha. Dateng juga kamu." kata Juno saat melihat Icha masuk setelah Revan.

"Hai juga Juno. Dipaksa sama Revan." kata Icha tersenyum di akhir kalimatnya.

"Hai Icha." sapa Yudha.

"Hai Yudha." sapa Icha balik.

"Pantes lama, orang lagi pacaran." ledek Yudha pada Revan, dan diakhiri tawa seluruh orang yang ada di sana. Membuat Icha jadi canggung. Pasalnya di sana ada beberapa orang yang Icha tak mengenalnya.

Icha melihat ke arah Revan. Laki-laki itu sama sekali tak marah dengan ledekan Yudha. Dia malah sibuk sendiri dengan aktivitasnya. Sama seperti pada saat ayahnya Icha meledek Revan pacaran dengan Icha. Laki-laki itu sama sekali tak marah atau meenggakannya.

"Kalian kenal sama cewek itu?" tanya Marcell penasaran. "Apa dia alumni SMA 25 juga? Soalnya dia juga tahu nama gua tadi."

"Dia Icha. Dulu pernah sekolah di SMA 25 juga. Tapi pindah." jawab Juno menjelaskan.

"Icha? Kayak nggak asing namanya." kata Marcell pada dirinya sendiri.

"Dia dulu sekelas sama loe." kata Yudha menjawab kebingungan Marcell.

"Oh gua inget. Cewek yang pernah ditolak Revan kan?"

Yudha mengangguk menjawab pertanyaan Marcell.

"Gila beda banget dia sekarang. Makin cantik. Sayang gua udah punya pacar. Kalau belum.... "

Ketika Playboy Jatuh Cinta (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang