"Lagian aku juga udah nggak cinta lagi sama kamu."
Revan masih saja kepikiran kata-kata Icha tadi. Dia tidak rela kalau Icha sudah tidak lagi mencintainya.
"Revan." panggil Mamanya menarik Revan kembali ke dunia nyata. Mama Vena duduk di pinggiran kasur di samping Revan.
"Kenapa Ma?" tanya Revan. Memposisikan dirinya duduk, berhadapan dengan mamanya.
"Kamu punya nomer teleponnya Icha nggak?" tanya Mama Vena balik.
"Punya Ma. Kenapa emang?" jawab Revan.
"Minta dong."
"Buat apa ma?"
"Buat berterimakasih karena udah ngasih mama oleh-oleh."
Revan lalu memberikan nomer Icha pada mamanya.
"Kok nggak terkirim? Jangan-jangan yang kamu kasih nomer palsu lagi." tanya mamanya saat pesan yang beliau kirim tidak terkirim.
"Suudzon aja sama anaknya. Itu beneran nomernya Icha ma. Mungkin ponselnya Icha mati. Makanya nggak terkirim." jawab Revan kesal karena mamanya berprasangka buruk padanya.
"Iya kali ya. Kalau gitu besok anterin mama ke rumahnya Icha ya. Mama kangen banget sama Icha."
"Insya Allah ma."
"Icha membalas pesan mama." kata mamanya bersemangat saat Icha membalas pesannya. Dan di detik berikutnya, Mama Vena langsung videocall Icha.
"Hallo tante Vena." sapa Icha lewat sambungan video callnya. Icha bisa melihat dengan jelas kalau saat ini tante Vena sedang berada di kamar Revan. Kamar itu tak terlalu banyak berubah. Masih sama seperti saat Icha masuk ke kamar Revan dulu.
"Hallo Icha. Makasih ya Icha tadi udah dikasih oleh-oleh." kata tante Vena membuyarkan Icha dari lamunan sesaatnya.
"Iya sama-sama tante."
"Icha kok nggak pernah main ke rumah tante lagi sih sekarang."
"Maaf tante tugas kuliah Icha lagi banyak banget. Icha juga harus mengejar beberapa materi yang ketinggalan. Soalnya Icha kan mahasiswi baru tante."
"Tante pikir kamu marahan lagi sama Revan."
"Enggak kok tante. Aku sama Revan baik-baik saja."
"Kalau Revan jahatin kamu, kamu bilang aja sama tante. Nanti tante omelin Revannya."
"Revan nggak pernah jahatin Icha ma." kata Revan yang ikut nimbrung. Karena dituduh menjahati Icha.
"Iya tante Revan bener. Revan nggak pernah jahatin Icha kok. Revan selalu baik sama Icha."
"Tuh denger ma." Revan kembali bersuara. Sesekali Revan juga melirik ke arah layar ponsel milik mamanya itu. Menampakkan wajah Icha yang cantik meski tanpa make up.
"Ya udah besok-besok kalau lagi longgar, main ya ke rumah tante." kata tante Vena.
"Iya tante Insya Allah." kata Icha.
Setelah itu mama Vena menutup panggilan video callnya.
"Berarti besok nggak jadi dianterin ke rumahnya Icha dong?" tanya Revan memastikan.
"Nggak jadi. Kapan-kapan aja. Soalnya Icha juga lagi banyak tugas. Takut ganggu ntar." jawab mamanya.
"Oke deh."
"Ya udah kamu tidur gih, udah malem." Mama Vena melangkah keluar dari kamar Revan.
"Mama." Panggil Revan menghentikan langkah kaki mamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Playboy Jatuh Cinta (TAMAT)
RomanceSekali lagi Revan melihat rumah kosong itu. Di mana pemiliknya sekarang. Rumahnya kotor dan tak ada yang membersihkannya. Banyak rumput liar tumbuh di sana. "Icha sebenarnya kamu di mana sih?" "Kenapa kamu pergi tanpa bilang apapun sama aku." "Apa n...