"Katanya mau backstreet sama Revan. Kok loe malah bareng sama Revan sih tadi ke kampus." ucap Navy saat mereka sedang berada di taman kampus.
Flashback On
"Mau ke mana sayang?" ucap Revan yang tiba-tiba. Membuat Alysa yang baru keluar dari rumah langsung kaget melihat keberadaannya yang sudah ada di depan rumahnya.
"Loe kok udah di sini? Padahal baru jam segini." ucap Alysa bingung. Alysa sempat melirik jam yang ada di pergelangan tangannya.
"Aku udah tahu kamu pasti akan berangkat lebih awal buat menghindari aku. Bener kan dugaan aku."
Flashback Off
"Si Revan hebat ya. Bisa tahu apa yang loe pikirin. Hahaha." Navy tak berhenti tertawa setelah mendengar cerita dari Alysa.
"Ketawa aja terus." ucap Alysa kesal. Karena curhatannya malah terus diketawain Navy.
"Ya udah sih. Lagian loe nggak perlu kali backstreet-backstreet. Umumin aja ke semua orang kalau Revan itu pacar loe. Revan itu salah satu cowok terkeren di kampus lho. Seharusnya loe bangga bisa jadi pacarnya Revan."
"Bangga loe bilang. Apa bangganya jadi pacar si playboy yang sok kegantengan itu. Yang ada gua bakal di bully sama mantan-mantannya itu."
"Revan emang ganteng kok. Buktinya waktu SMA loe tergila-gila kan sama Revan. Sampai loe nembak dia duluan."
Dengan cepat Alysa langsung menutup mulut Navy dengan tangannya. "Loe bisa diem nggak. Kalau ada yang denger gimana. Nggak ada yang tahu soal masa lalu gua."
"Ya maaf gua lupa. Hahaha. Ya udah gua ke kelas dulu ya. Masih ada kuliah." Navy pergi setelahnya.
"Al, gua cariin dari tadi ternyata loe di sini." ucap Hendri teman sekelas Alysa.
"Kenapa Hen loe nyariin gua?" tanya Alysa.
"Katanya mau ngerjain tugas dari Pak Ahmad. Loe nggak lupa kan." jawab Hendri mengingatkan.
"Oh iya. Ya udah kita ke perpus yuk buat ngerjain tugasnya."
Mereka berdua lalu melangkah menuju perpus. Namun di tengah perjalanan seseorang memanggil nama Alysa. Membuat Alysa dan Hendri menghentikan langkah mereka. Dan menoleh ke sumber suara. Menampakkan sosok Revan di sana.
"Kalian mau ke mana?" tanya Revan tanpa basa basi.
"Ke perpus." jawab Alysa singkat.
"Berdua doang?"
"Iya."
"Nggak boleh. Aku ikut."
"Loe ngapain ngikutin gua. Mending loe sekarang cari Meira dan kerjain tugas loe sendiri. Lagian di perpus itu ramai bukan cuma kita berdua doang."
"Soal tugas aku itu urusan aku. Yang penting sekarang aku ikut sama kalian."
"Terserah loe deh."
"Kalian ada hubungan apa?" tanya Hendri menyadari keanehan yang terjadi diantara Revan dan Alysa. "Kalian pacaran?"
"Enggak." jawab Alysa. "Iya." jawab Revan. Mereka hampir bersamaan dalam menjawabnya. Hanya saja jawaban mereka berbeda. Membuat Hendri semakin bingung.
"Gua sama Revan nggak pacaran. Loe nggak usah percaya sama Revan. Loe udah kenal Revan lama kan. Pasti udah tahu kan sifatnya dia gimana. Suka modusin cewek-cewek. Mending sekarang kita ke perpus aja. Nggak usah peduliin Revan." ucap Alysa menjelaskan, lalu mengajak Hendri pergi. Diikuti Revan di belakang.
***
Revan mulai bosan karena dari tadi hanya diabaikan Alysa. Alysa sibuk dengan tugas kelompoknya bersama Hendri. Dan Revan hanya bisa memainkan ponselnya. Karena dia tidak terlalu suka membaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Playboy Jatuh Cinta (TAMAT)
Storie d'amoreSekali lagi Revan melihat rumah kosong itu. Di mana pemiliknya sekarang. Rumahnya kotor dan tak ada yang membersihkannya. Banyak rumput liar tumbuh di sana. "Icha sebenarnya kamu di mana sih?" "Kenapa kamu pergi tanpa bilang apapun sama aku." "Apa n...