"Revan makasih ya kemarin udah nolongin gua.
Walaupun loe sering nyebelin tapi ternyata loe baik juga.
Gua cuma bisa ngasih nasi goreng ini sebagai tanda terima kasih gua ke loe.
Semoga loe suka ya sama nasi goreng buatan gua."
-Alysa-Berulang kali Revan membaca kertas yang berisi tulisan tangan Alysa. Dia benar-benar merasa bersalah sama Alysa karena sudah jadiin Alysa sebagai barang taruhan. Apalagi ketulusan hati Alysa yang membuatkannya nasi goreng. Membuat Revan semakin merasa bersalah. Revan lalu memakan nasi goreng buatan Alysa. Tanpa sadar air matanya pun menetes. Revan terus mencoba menghubungi Alysa untuk meminta maaf. Namun tak ada respon sedikit pun dari Alysa.
"Alysa maafin aku. Tolong angkat telepon aku." ucap Revan pada dirinya sendiri.
Revan lalu mengambil jaket dan kunci motornya. Dia harus meminta maaf langsung pada Alysa. Revan tidak mau kejadian di masa lalu terulang lagi. Di mana ia terlambat meminta maaf pada seseorang. Hingga membuatnya dihantui rasa bersalah sampai sekarang.
"Icha maafin aku juga ya. Maaf karena sampai sekarang aku belum juga bisa meminta maaf langsung padamu. Maaf karena aku telah menyakiti hatimu dengan sengaja." ucap Revan pada dirinya sendiri.
Flashback On
"Maaf dek. Cari siapa ya?" tanya seorang ibu pada Revan.
"Saya cari Icha bu." jawab Revan.
"Oh Icha sama orang tuanya baru aja pergi ke bandara. Tadi mereka pamit katanya mau pindah ke luar kota."
"Pindah ke mana ya bu?"
"Maaf dek saya juga kurang tahu pindahnya ke mana. Adek bisa langsung hubungin Icha aja."
"Oh ya ibu. Makasih ya infonya."
"Iya sama-sama. Kalau gitu saya pergi dulu ya."
"Iya bu."
Revan lalu menghubungi Icha, namun Icha tak bisa dihubungi. Bahkan pesan WhatsApp yang dikirimnya juga tidak terkirim. Setelah itu Revan sama sekali tidak tahu kabar Icha lagi. Membuatnya selalu merasa bersalah jika mengingatnya.
Flashback Off
***
"Revan, kenapa sih kamu jahat banget sama aku? Kamu tega jadiin aku barang taruhan."
"Dan kenapa aku harus sedih di saat aku tahu kalau kamu nggak benar-benar mencintai aku?"
"Dan kenapa juga aku nggak pernah bisa membenci kamu? Padahal kamu udah sering nyakitin aku."
Alysa membuka kotak berisi kenangannya bersama Revan dulu. Ada sebuah foto Revan yang sempat ia ambil diam-diam di masa SMA nya. Revan terlihat sangat ganteng walaupun cuma tampak dari samping.
"Aku benci sama kamu Revan."
"Kamu jahat. Jahat."
Alysa merobek foto itu dan membuangnya ke tong sampah yang ada di kamarnya. Alysa tak bisa mengontrol perasaannya. Perasaannya benar-benar kacau saat ini. Marah, kesel dan kecewa pada satu orang yang bernama Revan.
Ponselnya terus berbunyi. Panggilan telepon dari Revan. Ada pesan WhatsApp juga dari Revan. Alysa hanya membacanya. Tak berniat ingin membalasnya.
"Alysa. Maafin aku."
"Aku tahu aku salah karena udah jadiin kamu barang taruhan. Tapi aku benar-benar nyesel Alysa. Please maafin aku."
"Alysa aku ada di luar. Please keluar. Aku perlu bicara sama kamu."
Alysa melangkah ke arah jendela. Melihat ke arah luar. Dan benar Revan sedang menunggunya di sana. Alysa tak peduli ia kembali ke tempat tidurnya.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/325672396-288-k164263.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Playboy Jatuh Cinta (TAMAT)
RomanceSekali lagi Revan melihat rumah kosong itu. Di mana pemiliknya sekarang. Rumahnya kotor dan tak ada yang membersihkannya. Banyak rumput liar tumbuh di sana. "Icha sebenarnya kamu di mana sih?" "Kenapa kamu pergi tanpa bilang apapun sama aku." "Apa n...