BAB 53 "Jatuh Lagi Jatuh Lagi"

49 5 0
                                    

"Apa yang mau kamu tunjukin ke aku Cha?" tanya Revan. Pasalnya saat pulang tadi tiba-tiba Icha mengajak Revan untuk mampir ke rumahnya sebentar. Katanya ada barang yang ingin Icha berikan pada Revan.

"Tunggu sebentar." jawab Icha lalu masuk ke dalam kamarnya. Tak lama kemudian, Icha keluar dengan membawa pigura ditangannya.

"Ini lukisan yang kamu buat itu kan?" Icha menunjukkan sebuah lukisan pada Revan.

"Kenapa lukisan ini bisa sama kamu Cha?" Revan bingung saat mengetahui lukisan itu ternyata ada pada Icha. Padahal waktu itu mamanya bilang kalau lukisannya sudah dibuang "Kalau lukisan ini ada sama kamu, kenapa tadi kamu nanya? Kenapa nggak langsung memberitahu aku?"

"Mama kamu yang ngasih lukisannya sama aku. Maaf Revan, aku cuma pengen lihat kejujuran kamu aja. Dan aku rasa kamu lulus ujian dari aku." Icha tersenyum menatap Revan.

Flashback On

"Asal kamu tahu cha, cita-cita aku bukan lagi melukis. Tapi bisa di samping kamu selamanya. Aku harap kamu nggak bakal ninggalin aku lagi Cha. Duniaku hancur tanpa kamu Cha. Karena kamu adalah hidup aku. Aku sayang banget sama kamu. I love you Icha."

Ingin rasanya Icha membalas ucapan Revan yang terakhir. Namun dia terlalu malas untuk membuka matanya. Icha tidak berpura-pura tidur. Dia benar-benar mengantuk. Tapi dia masih mendengar setiap kata yang diucapkan Revan.

Setelah itu Icha merasakan seseorang mencium keningnya. Tanpa melihat Icha sudah tahu kalau itu Revan.

Flashback Off

"Maksud kamu?" Revan semakin bingung dengan perkataan Icha yang tidak jelas.

"Kamu nggak perlu tahu. Yang jelas sekarang aku percaya, kalau kamu sungguh mencintaiku."

"Jadi selama ini kamu nggak percaya sama aku?"

"Bukan nggak percaya. Hanya untuk memastikan aja. Masak sih idola SMA, idola kampus kok bisa sih suka sama gadis jelek, cupu kayak aku."

"Aku mencintai kamu, karena itu kamu Cha."

"Iya aku tahu. Maaf karena sempat meragukan cinta kamu." Icha memeluk Revan setelahnya. "Aku mencintai kamu Revan." Icha berbisik tepat di telinga Revan.

"Aku juga sangat mencintai kamu Icha." Revan semakin erat memeluk kekasih hatinya itu.

Setelah melepaskan pelukannya, Revan lalu mengambil lukisan itu. Membuka piguranya untuk mengambil sesuatu di dalamnya.

"Mau ngapain sih Van?" tanya Icha penasaran.

Revan tak menjawabnya, namun di detik berikutnya ia tersenyum menatap Icha. Revan tak sengaja merobek lukisannya.

"Loh loh kok dirobek sih lukisannya?" tanya Icha saat menyadari kalau lukisannya robek.

"Maaf. Nggak sengaja Cha." jawab Revan merasa bersalah.

"Lagian kamu ngapain sih?"

"Aku cuma mau ngambil ini." Revan menunjukkan sebuah gelang yang dia ambil di balik piguranya.

"Gelang?"

"Iya. Ini itu pasangan dari gelang yang aku pakai." Revan menunjukkan gelang yang ada di tangannya. Lalu memasangkan gelang di tangan Icha. "Kamu suka nggak? Itu gelang lama, jadi mungkin... "

Icha memotong perkataan Revan. "Bagus kok. Aku suka banget. Makasih ya." Icha terus memperhatikan gelang yang ada di tangannya. Namun di detik selanjutnya dia teringat akan lukisannya yang robek karena ulah Revan. "Tapi lukisannya robek Van."

"Udah nanti aku lukis lagi."

"Tapi beda momennya."

"Terus mau gimana? Udah sobek juga, nggak bisa diperbaikin lukisannya."

Ketika Playboy Jatuh Cinta (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang