"Al, jalan yuk." Revan mengirim pesan WhatsApp pada Alysa.
"Gua sibuk." jawab Alysa membalas pesan WhatsApp dari Revan.
"Sibuk apa? Ya udah aku ke rumahmu ya. Katanya kamu udah kembali ke rumah Navy ya?"
"Gua nggak ada di rumah."
"Terus kamu ke mana? Aku susulin deh."
"Nggak perlu."
Alysa hanya membalas singkat-singkat pesan WhatsApp dari Revan. Membuat Revan bingung harus mencari topik apa lagi untuk mengobrol dengan Alysa lewat pesan.
"Galau mulu. Kenapa?" tanya Yudha saat melihat sahabatnya sedang galau tidak jelas.
"Gua bingung sama Alysa. Kemarin dia perhatian banget sama gua. Eh sekarang dia judes lagi sama gua. Maunya gimana sih ini cewek." jawab Revan.
"Dia maunya loe serius. Haha." ucap Yudha asal. Hingga membuat bantal yang tadinya ada di tangan Revan melayang ke arah Yudha.
"Guys gua cabut dulu ya." pamit Juno yang sejak tadi sibuk dengan ponselnya.
"Mau ke mana loe?" tanya Revan.
"Ya mau pacaranlah sama Navy. Emang lo jomblo. Haha." ucap Yudha menjawab pertanyaan Revan untuk Juno.
"Loe kan juga jomblo Yudha. Haha." ucap Revan pada Yudha yang diakhiri dengan tawa. "Jun, emang loe udah jadian ya sama Navy?" tanya Revan pada Juno.
"Belum sih. Gua udah nembak dia. Tapi dianya belum jawab." jawab Juno sambil memakai jaketnya.
"Ya loe tanyain lagi lah." ucap Yudha.
"Biarin lah. Gua juga nggak mau maksa Navy." ucap Juno.
"Loe nggak takut ntar Navy bakal diambil sama cowok lain." ucap Revan.
"Ya nggak apa-apa. Apapun pilihan Navy gua pasti dukung. Walaupun pada akhirnya dia nggak milih gua." ucap Juno.
"Pantes aja loe jomblo terus. Cinta itu harus diperjuangin." ucap Revan.
"Gua sedang memperjuangkannya. Tapi gua nggak mau memaksanya." ucap Juno mengakhiri perbincangannya. Karena setelah itu ia melangkah pergi keluar dari kamar Revan.
***
"Om Revan ayo jalan-jalan." ucap seorang anak kecil sekitar umur 5 tahun. Anak kecil itu bernama Dion. Dion adalah ponakannya Revan anak dari kakak pertamanya Revan.
"Om lagi males." ucap Revan masih sambil tiduran di kasurnya. Setelah Yudha pamit pulang beberapa jam lalu, Revan hanya bersantai di kamarnya sambil memainkan ponselnya. "Sama papa mama kamu aja jalan-jalannya." ucap Revan lagi.
"Nggak mau. Dion maunya jalan-jalan sama om Revan."
"Om Revan capek. Mau tidur." Revan memejamkan matanya. Memeluk guling kesayangannya. Hanya beberapa detik saja karena setelah itu Revan mendengar suara anak kecil menangis. Tangisan itu berasal dari Dion.
"Ya udah oke om Revan temenin jalan-jalan. Tapi jangan nangis lagi ya." ucap Revan menenangkan Dion agar tak menangis lagi.
"Asyik. Hore." ucap Dion menghentikan tangisannya. Ia sangat bahagia saat Revan mengiyakan permintaannya.
Revan mengajak Dion pergi ke taman hiburan. Di hari Minggu seperti ini taman itu sangat ramai. Banyak pengunjung dari berbagai kalangan yang datang ke taman hiburan. Banyak juga penjual makanan, minuman dan bahkan ada penjual mainan juga.
Revan lalu membelikan Dion Es Krim. Es krim rasa Vanilla kesukaannya Dion. Setelah itu Revan malah sibuk sendiri dengan ponselnya. Sampai ia tidak sadar kalau Dion sudah tidak ada di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Playboy Jatuh Cinta (TAMAT)
RomanceSekali lagi Revan melihat rumah kosong itu. Di mana pemiliknya sekarang. Rumahnya kotor dan tak ada yang membersihkannya. Banyak rumput liar tumbuh di sana. "Icha sebenarnya kamu di mana sih?" "Kenapa kamu pergi tanpa bilang apapun sama aku." "Apa n...