BAB 27 "Nasi Uduk Lagi"

31 4 0
                                    

"Akhirnya Revan pulang juga. Tapi lihat ini jam berapa. Udah telat gua." gerutu Navy kesal. Ia menunjukkan jam yang ada di ponselnya.

"Ya udah sih. Loe kan masih bisa ikut di kelas gua. Lagian jam 10 ntar loe juga nggak ada kuliah lainnya kan." ucap Alysa.

"Nggak ada sih. Tapi ngomong-ngomong gua laper nih."

"Iya iya gua tahu. Nanti gua traktir."

"Peka juga ya loe ternyata wkwk." Mereka berdua lalu tertawa bersama. "Tapi sayang kalau soal cinta loe nggak peka."

"Maksud loe?"

"Tuh kan lemot lagi. Hahaha."

Alysa menampakkan wajah kesal dan bingung. Kesal karena Navy mengejeknya lemot. Dan bingung karena tak mengerti dengan maksud perkataan Navy padanya.

"Udah sana buruan siap-siap." ucap Navy menyuruh Alysa untuk segera bersiap-siap.

"Oke. Gua siap-siap dulu ya." Alysa masuk ke kamarnya untuk mengganti penampilannya.

"Oh ya Al, mumpung gua inget. Gua mau nanya. Rasya itu siapa ya?"

"Rasya itu temen SMA gua. Sahabatnya Revan, Juno dan Yudha juga."

"Oh kalau mereka sahabatan. Kenapa Revan kayaknya males banget ya setiap kali lagi bahas Rasya. Emang ada masalah apa?"

"Nah itu yang mau gua cari tahu kebenarannya. Cuma sayangnya Revan nggak mau cerita apapun sama gua. Sama Icha enggak, sama Alysa juga enggak."

"Oh, gimana kalau loe nanya ke Juno atau Yudha aja. Mereka kan sahabatan. Pasti Juno atau Yudha tahu soal ini."

"Iya juga ya. Kenapa gua nggak kepikiran. Oke deh nanti gua bakal nanyain ke mereka."

"Mau gua bantuin nanyain ke Juno. Siapa tahu Juno mau cerita ke gua. Secara kan gua pacarnya. Haha."

"Boleh, nanti loe nanya ke Juno. Dan gua nanya ke Yudha."

"Kalau loe mau nanya ke Yudha, loe jadi Icha aja."

"Kenapa gitu?"

"Ya soalnya Yudha suka sama loe."

"Sok tahu loe. Jangan bikin gosip deh."

"Juno yang ngasih tahu. Katanya Yudha suka sama Icha."

"Masak sih?"

"Emang loe nggak nyadar ya. Oh iya yang ada dipikiran loe kan cuma Revan doang. Hahaha." Navy tertawa di akhir kalimatnya.

"Resek loe." Sebuah bantal melayang ke arah Navy yang berada tidak jauh dari tempatnya.

***

"Revan." panggil Juno menghampiri Revan yang baru datang. "Ngapain loe tadi ke rumahnya Icha?" tanya Juno langsung pada intinya.

"Cuma nganterin makanan doang." jawab Revan.

"Loe nggak lagi PDKT kan sama Icha? Inget loe itu udah punya Alysa. Jangan modus-modus sama cewek lain."

"Ngomong apa sih loe? Gua cuma nganterin makanan. Ada yang salah?"

"Karena gua tahu loe dulu pernah suka sama Icha. Jangan loe kira gua nggak tahu, loe yang diam-diam suka dateng ke rumahnya Icha. Berharap Icha balik lagi. Gua tahu Van."

"Ada apa sih ini?" tanya Yudha yang baru datang. Dia yang habis memarkirkan motornya langsung menghampiri kedua sahabatnya itu.

"Terserah loe deh Jun. Gua cabut. Gua mau cari Alysa dulu." ucap Revan, lalu pamit pergi.

Revan berkali-kali menelepon Alysa, namun tak satu pun panggilan teleponnya yang dijawab oleh Alysa. Bahkan pesan WhatsApp yang ia kirim semalampun belum dibaca sama Alysa.

"Ke mana Alysa?" Revan tidak tahu jawaban atas pertanyaannya itu. Dia pun berkeliling kampus untuk mencari keberadaan Alysa.

"Alysa." panggil Revan saat matanya sudah menemukan keberadaan gadis pujaan hatinya. Bergegas Revan menghampiri Alysa.

"Tadi aku ke rumah kamu Al." ucap Revan yang hanya ditanggepi "Oh" oleh Alysa.

"Kamu kenapa nggak balas pesan aku semalam?" tanya Revan.

"Gua udah tidur." jawab Alysa.

"Hai Revan." sapa Navy karena merasa diabaikan oleh Revan.

Revan tersenyum dan berkata, "Hai juga Navy. Sorry ya gua pinjem Alysanya bentar. Nggak apa-apa kan."

"Silakan. Bawa aja Alysanya." ucap Navy.

"Dikira gua barang kali." protes Alysa saat mendengar ucapan Navy barusan.

"Udah ikut aku yuk." Revan menarik tangan Alysa, meninggalkan Navy sendiri. Mengabaikan perkataan Alysa.

"Mau ke mana sih?" tanya Alysa penasaran. Tak ada jawaban. Revan hanya menyuruh Alysa untuk mengikutinya.

"Aku minta maaf ya soal kemarin." ucap Revan setelah mereka sampai di tempat tujuan. Duduk berdua di salah satu bangku yang ada di kampus. "Aku nggak bermaksud nyuekin kamu kemarin. Aku cuma lagi BT aja sama seseorang. Maafin aku ya Al."

"BT sama Rasya ya?" tanya Alysa. "Aduh, ngapain sih aku bahas soal Rasya lagi? Revan pasti bakal Bt lagi nih. Bodoh banget sih aku." ucap Alysa di dalam hati. Dia menyadari perubahan muka Revan yang berubah murung saat dirinya menyebutkan nama Rasya. "Loe ngajakin gua ke sini cuma mau ngomong itu doang?" Alysa mengganti topik pembicaraannya.

"Oh sebenarnya aku ngajakin kamu ke sini buat sarapan bareng." jawab Revan mengeluarkan bungkusan dari tasnya, lalu memberikannya pada Alysa.

"Nasi uduk?" tanya Alysa saat melihat isi makanan yang ada di dalam bungkusan itu.

"Iya. Kamu nggak suka ya?" tanya Revan balik.

"Suka." jawab Alysa. "Iya aku suka banget sama nasi uduk ini. Tapi tadi aku udah makan Revan. Baru beberapa jam berlalu, kamu udah nyuruh aku buat makan nasi uduk lagi. Aku masih kenyang Revan." ucap Alysa di dalam hatinya.

"Kalau suka kenapa nggak dimakan?" tanya Revan saat menyadari Alysa yang hanya diam memandangi nasi uduknya, tanpa memakannya.

"Iya ini gua makan." jawab Alysa lalu memasukkan sesendok nasi ke mulutnya. "Kenapa aku tidak bisa menolaknya? Kenapa untuk bilang tidak terasa susah di bibirku? Ini tidak seperti Alysa yang biasanya. Ada apa denganku?" Alysa kembali berbicara di dalam hatinya.

"Gimana Al, enak nggak nasi uduknya?"

"Enak. Loe beli di mana?"

"Nanti aku ajakin kamu ke sana ya."

"Itu kan tempat favorit kita Revan. Kenapa kamu ngajakin cewek lain ke sana? Apa segitu nggak berartinya aku buat kamu?" ucap Alysa di dalam hati. Alysa tersenyum dan berkata, "Oke, loe nggak makan? Katanya tadi mau sarapan bareng." Alysa bertanya karena melihat satu bungkusan lagi, yang dia yakini itu pasti buat Revan sendiri.

"Iya ini aku juga makan."

"Oh jadi tadi dia nggak mau makan sama aku. Karena mau makan sama Alysa. Astaga bodoh banget sih aku. Masih aja berharap kalau Revan suka sama Icha." ucap Alysa dalam hati. "Fokus sama tujuan awal kamu. Bikin Revan semakin jatuh cinta sama kamu. Lalu setelah itu kamu tinggalin. Tapi kenapa aku nggak bisa ngelakuin itu. Walaupun Revan nggak nerima cintanya Icha. Bukankah selama ini Revan selalu baik sama Icha. Astaga kenapa jadi bingung gini sih." Alysa kembali berbicara dalam hatinya.

***

Sabtu, 08 April 2023

Ketika Playboy Jatuh Cinta (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang