Ayana berusaha menahan diri untuk tidak emosi pada Rian. Mata Ayana belum melihat sendiri bukti Rian memang sedang mengulik informasi soal keluarganya. Ayana juga belum mendengarkan penjelasan dari Rian.
Sejak Rian pulang ke rumah, Ayana masih bersikap seperti biasanya. Ayana tersenyum menyambut suaminya pulang kerja. Wajah Rian tampak kelelahan karena lembur hingga pukul sembilan malam.
"Kamu belum tidur, Ay?" tanya Rian.
"Belum, aku nungguin kamu pulang. Kamu mau aku bikinin makanan?"
"Mau, Ay. Tapi yang gampang aja bikinnya."
"Apaan yang gampang? Mie instan pakai telur?"
"Aku enggak nolak, kalau kamu buatin itu, Ay. Apalagi telurnya dua ditambah mie instan kuah," Rian memejamkan mata, sambil tersenyum. Seolah-olah Rian sedang membayangkan nikmatnya makan mie instan di malam hari.
"Ya udah, aku buatin dulu. Kamu mandi sana, udah kecium baunya," Ayana bisa mencium aroma tubuh Rian, ketika jarak mereka lumayan dekat.
"Bau kecut?" Rian mencium sendiri bagian ketiak.
"Iya," Ayana tersenyum tipis.
"Aku mandi dulu deh," Rian ikut tersenyum, mendapati tubuh Rian memang bau keringat.
Laki-laki itu lalu mengecup kening Ayana, sebelum akhirnya melangkah ke kamar mandi. Saat Rian berada di dalam kamar mandi, Ayana menyiapkan pakaian dan juga handuk untuk suaminya. Kalau tidak disiapkan dulu seperti itu, Rian pasti akan berjalan keluar kamar mencari Ayana dengan rambut basah yang membuat airnya membasahi lantai.
Ayana yang tidak mau itu terjadi, memilih melakukan apa yang biasa Ayana lakukan. Setelah itu Ayana baru bisa keluar dari kamar. Ayana menuju ke arah dapur yang lampunya dimatikan.
Kembali Ayana hidupkan lampu dapur. Ayana mulai mengambil persediaan telur dan mie instan. Ayana juga memakai daun bawang di dalam masakannnya. Kemudian, Ayana memasak mie instan yang tidak membutuhkan waktu lama untuk matang.
Hanya sepuluh menit saja, Ayana sudah bisa menuangkan mie instan dan telur ke dalam mangkuk. Aroma mie instan begitu nikmat, membuat Ayana tergoda. Tetapi, Ayana sudah kenyang.
"Yan, udah jadi mie kamu," teriak Ayana dari arah meja makan.
Ayana tidak mendapat jawaban dari Rian. Sepertinya Rian tidak mendengar atau suaminya itu masih berada di dalam kamar mandi. Terpaksa Ayana yang sudah duduk di depan meja makan harus berdiri lagi. Perempuan itu menyusul Rian yang masih berada di dalam kamar.
"Yan," panggil Ayana dari luar kamar mandi.
"Bentar, Ay. Aku lagi cuci muka," jawab Rian.
"Aku tunggu di meja makan ya," Ayana memberi tahu, tetapi Rian tidak mendengar. Justru suara air yang malah menjadi jawaban ucapan Ayana.
Ayana menghela napas, hendak kembali ke meja makan. Namun, Ayana malah mendengar nada dering dari ponsel Rian. Benda persegi panjang itu tergeletak di atas meja. Ayana yang penasaran melihat ke arah ponsel Rian. Seseorang yang menelepon Rian ternyata mertuanya. Ayana langsung saja menjawab telepon itu.
"Yan, lo belum tidur kan? Gue ada informasi baru soal keluarganya Ayana. Kayaknya dugaan Ayana itu Tasya emang bener, Yan. Selain nyokapnya Ayana enggak pernah hamil, orang suruhan gue juga berhasil nemuin fakta-"
"Gue Ayana, bukan Rian."
Suara Ayana membuat Wisnu tidak dapat menyelesaikan kalimat itu. Ayana cukup kaget saat mendengar suara Wisnu. Padahal nama yang tertera di ponsel Rian jelas sekali ini nama mami Rian. Tetapi, Rian ternyata sengaja mengubah nama Wisnu, agar Ayana tidak curiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY SEXY DUDA
RomanceAyana dan Rian terpaksa menikah. Mereka saling membutuhkan satu sama lain. Ayana butuh bantuan Rian untuk mengembalikan eksistensinya sebagai model. Sedangkan, Rian butuh peran Ayana sebagai ibu sambung putranya. Segala tangis, tawa, kebahagiaan, ke...