Precious (Yeri - Mark)

831 79 18
                                    

PRECIOUS

Yeri X Mark


Tidak mudah. Tapi keduanya berusaha menjalaninya sebaik mungkin. Hubungan jarak jauh saja tidak mudah. Tapi mereka tidak hanya dihadapkan oleh jarak saja, tapi kesibukan bahkan membuat mereka tidak bisa memiliki waktu untuk menghubungi satu sama lain. Yerim dan Mark tahu, ini sudah risikonya jika mereka memutuskan berkencan dengan pekerjaan mereka saat ini. Mark sibuk dengan tournya sementara Yerim sibuk dengan persiapan comeback dan syuting untuk drama terbarunya.

Mark itu gila bekerja dan Yerim memahami betul hal itu. Perempuan itu harus berbesar hati ketika sang kekasih tidak menghubunginya sama sekali dalam satu hari. Yerim tahu, hal itu bukan berarti Mark tidak menyayanginya, tapi Mark selalu punya goalnya sendiri yang ingin dicapai begitupula Yerim. Yerim sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak akan cemburu dengan pekerjaan Mark. Lagi pula profesi mereka sama, hanya saja Mark memang bisa dikatakan berkali-kali lipat lebih sibuk. Daripada cemburu, Yerim lebih khawatir terhadap kondisi kesehatan Mark. Ada banyak jadwal yang harus dijalani oleh pemuda itu.

Mereka baru berkencan dalam satu tahun terakhir ini. Sebelumnya hanya keduanya cukup puas dengan hubungan pertemanan mereka yang sudah terjalin cukup lama. Mark juga baru menyadari perasaannya terhadap gadis mungil itu, Mark selama ini tidak begitu memikirkan perasaan hatinya. Terlampau sibuk mengejar karir, terlebih profesi mereka sebagai idol membuat hal-hal seperti berkencan adalah salah satu hal yang tidak mudah. Mark baru berani mengekspresikan dan menunjukkan perasaannya pada Yerim satu tahun yang lalu dan betapa senangnya dia ketika hal itu disambut baik oleh sang pujaan hati.

Menjalani hubungan ini memang tidak mudah. Ini sama-sama pengalaman pertama bagi keduanya. Yerim adalah kekasih pertama Mark dan begitupun sebaliknya. Mungkin memang bukan cinta pertama bagi keduanya, tapi mereka berharap cinta mereka tumbuh setiap harinya dan terus berkembang hingga tak ternilai harganya.

Keduanya harus merasa cukup dengan hanya bisa berkencan di apartement, gedung agensi atau mungkin rumah keluarga mereka. Mereka belum pernah sekalipun berkencan di luar. Terlalu berisiko dan jadwal mereka yang tidak pernah benar-benar longgar. Sejak berkencan, Mark memutuskan untuk membeli mobilnya sendiri. Agar tidak perlu merepotkan orang lain jika ingin pergi ke tempat Yerim. Seperti malam ini, Mark mengemudikan mobilnya membelah jalanan kota untuk pergi ke apartement Yerim setelah jadwalnya rampung. Kemarin ia baru tiba di Korea setelah serangkaian konsernya di luar negeri. Lelah sekali, tubuhnya juga sebenarnya tidak dalam kondisi fit, ia juga sudah diperiksa oleh dokter kepercayaan agensinya dan menganjurkan Mark untuk beristirahat sebanyak yang ia bisa. Mark sebenarnya juga merindukan keluarganya, bukannya tidak ingin bertemu keluarganya saat ini, hanya saja Mark tidak mau ayah dan ibunya khawatir jika melihat Mark yang tidak dalam kondisi sehat. Oleh karena itu ia perlu mengisi energi.

***

Yerim berjalan lesu menuju unit apartementnya. Hari ini ia syuting dari pagi sampai malam dan besok masih ada jadwal untuk Red Velvet. Perempuan itu memasukkan pin apartementnya dan melepas sepatu yang dikenakan, kerutan tipis terbentuk di keningnya ketika melihat ada sepatu lain di rak sepatu. Yerim mengenal betul sepatu siapa itu karena gadis itu yang membelinya untuk orang itu.

Yerim buru-buru masuk ke kamarnya setelah dengan asal melempar tasnya ke sofa ruang tengah. Ketika sampai di kamar ia melihat Mark yang tidur terbalut selimut. Yerim mendekat dan melihat Mark yang masih tertidur pulas dan tidak terganggu dengan suara gaduh Yerim. Tangan Yerim bergera menyentuk dahi Mark dan merasakan suhu tubuh Mark yang sedikit tinggi. Yerim tahu dari Haechan jika Mark sedang tidak dalam kondisi yang baik. Gadis itu menghela napas lalu berbalik menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang