Protective Brother (Taehyung - Yeri - Jungkook)

1K 111 10
                                    

Protective Brother

Taehyung – Yeri – Jungkook



Taehyung menatap kesal adiknya yang baru saja masuk ke dalam rumah. Yerim tersenyum lebar dan riang ketika melangkah memasuki rumahnya, tidak tahu jika kakak laki-lakinya itu sedang menatapnya tajam.

"Diantar pulang siapa?"

Yerim terlonjak kaget ketika suara kakaknya itu tiba-tiba menyapu telinganya. Mata mengedar mencari kakaknya yang saat ini sedang duduk di ruang tengah sambil menatapnya tajam dan penuh tanda tanya.

Yerim menghela napasnya. Tahu apa yang akan terjadi kemudian setelah ia menjawab pertanyaan kakaknya. Seharusnya ia menyuruh Mark untuk tidak mengantarnya sampai halaman rumah atau dirinya akan diinterogasi oleh kakaknya.

"Teman sekelasku."

"Kenapa tidak memintaku menjemputmu? Kenapa malah pulang dengan dia? Dia laki-laki Yerim, kau jangan mudah percaya."

Yerim memutar matanya bosan. Kakaknya selalu mengatakan hal itu ketika ia diantar pulang oleh teman laki-lakinya, memangnya apa salahnya menerima bantuan dari teman. Kakaknya itu hanya terlalu protektif pada Yerim. Pernah dulu ia diantar oleh temannya yang bernama Hyunsuk, lelaki itu lari terbirit-birit karena kakaknya yang menatap tajam dan memberikan padangan membunuh begitu Yerim turun dari motor Hyunsuk, alhasil esok karinya Yerim harus meminta maaf kepada Hyunsuk dan membelikan lelaki itu sekotak susu pisang sebagai ucapan maaf.

"Kau itu juga laki-laki, Oppa."

Yerim melangkah, mengabaikan kakaknya yang sudah mengomel di belakang tubuhnya. Mengatakan bla bla yang tidak bisa masuk di akal Yerim.

"Ya!! Kim Yerim!! dengarkan kakakmu ini, eoh!!"'

***

Yerim sedang memilih sepatunya di rak sepatu ketika lagi-lagi Taehyung mengagetkannya dengan menepum bahu gadis itu. Yerim menoleh dan melihat dahi kakaknya yang sudah berkerut kesal. Yerim tahu alasannya apa. Pasti karena teman laki-lakinya yang sudah menjemput di depan.

"Aku mau jalan-jalan dulu, Oppa."

Yerim melewati tubuh kakaknya dan berjalan menuju pintu utama rumah mereka, dan melihat Yeonjun sudah berdiri bersandar di badan mobil pria itu. Yerim baru saja melangkah medekati lelaki itu ketika lagi-lagi kakaknya itu mengusiknya.

"Yerim..,"

Yeonjun dengan cepat menunduk hormat kepada kakaknya, menampilkan senyum terbaiknya untuk menyapa Taehyung yang sedang memasang wajah garangnya. Demi Tuhan, jika Taehyung terus seperti ini kepada lelaki yang dekat dengan Yerim, Yerim tidak akan pernah memiliki kekasih. Yeah pada kenyataannya memang banyak lelaki yang menjauhinya setelah mereka bertemu dengan Taehyung. Maka dari itu Yerim berpikir dua kali untuk membiarkan mereka datang ke rumahnya.

"Kau jangan membawa Yerim jauh-jauh, jangan pulang terlalu malam –dia itu perempuan, jika sampai adikku pulang dengan luka lecet sedikitpun, kupastikan kau tidak akan lepas dariku."

Oke, kakaknya itu memang berlebihan. Lihat Yeonjun sudah bergidik ngeri sekarang. Yerim harap lelaki itu masih mau bersamanya. Yerim menarik lengan Yeonjun, memaksa lelaki itu segera pergi. Yeonjun dengan terburu-buru membungkukkan badannya lagi pada Taehyung, kemudian masuk ke dalam mobilnya.

Yerim melayangkan death glarenya pada sang kakak. "Jangan begitu, Oppa. Teman laki-lakiku bisa kabur terus jika kau seperti ini."

***

Sabtu sore. Yerim dan Taehyung duduk santai sambil menonton tayangan televisi. Orang tua mereka sedang keluar memenuhi undangan dari teman mereka. Yerim memakan kripik kentangnya ketika bel pintu rumah berdering. gadis itu melihat kakaknya yang sepertinya tidak mau bernjaka sedikitpun dari posisi nyamannya, dan akhirnya Yerim berdiri dan mengalah untuk membukakkan pintu.

StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang