PERIOD
Yeri X Jaemin
Para artis SM sedang ada jadwal konser. SMtown Concert tentu saja. Kali ini Yerim Yerm akan melakukan penampilan tanpa Unnienya. Ia akan tampil bersama tiga member NCT Dream –Jaemin, Jeno dan Renjun. Mereka akan membawakan lagu station mereka.
Yerim sangat senang. Karena ini merupakan penampilan pertamanya tidak bersama membernya. Ia sedang melakukan gladi resik. Ia akan memberikan penampilan terbaiknya.
Tidak jarang Yerim mengobrol dengan Jeno, Jaemin atau Renjun. Ia yang paling tua di sini. untuk pertama kalinya juga Yerim tidak menjadi yang termuda. Anak-anak ini begitu menyenangkan. Yerim sudah mengenal mereka sejak sebelum debut, kecuali Renjun. Karena lelaki itu tidak masuk dalam SM Rookies.
"Baiklah latihan cukup, kalian bisa kembali ke backstage"
Mereka bertiga mengangguk mendengar penuturan staff. Yerim pun bergegas turun. Ia harus kembali ke ruang tunggunya dan beristirahat sejenak sebelum kembali melakukan latihan bersama para Unnienya.
Yerim mengusap peluhnya yang menetes menuruni pipinya. Padahal ia sudah memakai pakaian senyaman mungkin agar tidak membuatnya gerah atau apapun itu yang akan menganggunya.
Yerim berjalan dengan santai. Menyapa beberapa orang yang dilewatinya. Tapi seseorang tiba-tiba menubruknya dari belakang. Melingkarkan tangannya di sekitar tubuh Yerim. Yerim hampir berteriak menyadari dirinya tengah dipeluk dari belakang oleh seseorang yang ia tidak tahu.
"Noona, pantatmu berwarna merah"
Teriakannya tertelan di tenggorokan karena ucapan Jaemin –seseorang yang sudah lancang memeluknya seperti ini. Yerim awalnya akan meledak marah. Apalagi ketika ia mendengar juniornya itu mengatakan kata 'pantat' padanya. Itu hal yang tidak sopan, bukan? Tapi kata 'merah' setelahnya tidak bisa ia abaikan begitu saja.
Oh Tuhan. Apa ia sudah melupakan tanggal datang bulannya. Itu pasti darah bulanannya. Kenapa Yerim tidak ingat? Tentu saja Jaemin mengatakan jika pantatnya merah. Ia memakai training berwarna abu-abu cerah. Pasti noda itu terlihat jelas sekarang.
Yerim malu. Ia harus bagaimana sekarang. Ia menoleh ke belakang, menemukan wajah Jaemin yang berada sangat dekat denganya. Yerim jadi gugup bukan main. Yerim tidak pernah merasa gugup seperti ini berhadapan dengan laki-laki. Apalagi ini Jaemin yang sudah lama ia kenal.
Jantungnya sudah marathon di dalam sana. seakan siap mendobrak dada Yerim.
"Jaemin..."
"Ya?"
"Aku harus apa? Aku tidak mungkin berjalan begitu saja dengan noda darah itu di belakang bajuku. Aku malu" cicit Yerim. gadis itu melihat sekitar. Ada beberapa pasang mata yang mentap keduanya penuh tanya. Yerim bersyukur mereka tidak menghampirinya dan Jaemin lalu menanyakan apa yang sedang terjadi. Mau di taruh dimana muka Yerim?
"Kita jalan pelan-pelan menuju ruanganmu. Aku akan menutupi belakang tubuhmu"
Jaemin melepaskan pelukannya. Tapi tidak menjauhkan tubuhnya dari Yerim. laki-laki itu masih berdiri tepat di belakang tubuh Yerim.
Sedangkan Yerim berusaha menghalau rasa malunya pada Jaemin dan mulai melangkah perlahan dengan Jaemin yang mengekor di belakang tubuhnya. Yerim yang tadinya menyapa riang orang-orang yang dilewatinya, sekarang gadis itu hanya menunduk. Takut orang-orang melihat wajahnya yang memerah.
Mereka sudah sampai di ruang tunggu Red Velvet. Yerim dengan cepat berbalik menghadap Jaemin.
"Terima kasih" ucap Yerim. ia mencoba mengulas senyum di tengah rasa malunya.
"Sama-sama." Ucap Jaemin sebelum meambaikan tangan pada Yerim dan meinggalkan gadis itu.
Yerim menghela napasnya lega. Ia memegang dadanya yang sudah tidak bergemuruh. Ia dengan teburu-buru masuk ke ruang tunggunya. Jangan sampai ada orang lain yang melihat lagi. ia harus segera mengganti celananya.
***
Yerim masuk ke kamar hotelnya. Mereka baru saja menyelesaikan konser. Dan besok masih ada hari kedua. Ia harus segera beristriahat setelah melalui hari yang sangat panjang.
Yerim duduk di ranjangnya. Ia mengernyit melihat ada sekotak coklat di nakas sebelah ranjangnya. Ia melirik Seulgi yang menjadi teman sekamarnya.
"Ah aku menemukannya di depan kamar tadi"
Yerim mengambil kotak coklat itu dan menemukan sebuah note yang membuatnya tersenyum.
Penampilanmu sangat bagus tadi, Noona. Apa kau tidak keberatan jika aku mengajakmu makan siang bersama?
-Jaemin
Apa Jaemin ini baru saja mengajaknya kencan? Ah tidak. Kenapa Yerim berpikiran sejauh itu. tapi hal itu juga patut untuk dipertanyakan. Apa ia baru saja di ajak pergi berkencan oleh juniornya yang lebih muda darinya? Bukankah Jaemin terlalu berani. Bahkan usianya baru legal tahun ini.
Yerim menggelengkan kepalanya. Berusaha menghalau pikiran-pikiran anehnya yang terlalu berlebihan. Mungkin Jaemin hanya ingin makan bersama, tidak lebih. Kenapa juga Yerim berpikir sejauh itu.
Yerim meletakkan sekotak coklat itu kembali ke meja dan menyimpan notenya.
Fin
Aku ini nulis apa? Aneh ya?
ide ini muncul karena mereka tampil Hair in The Air.
Buat yang minta Jaemin kemarin. Maaf jika mengecewakan.
Maaf untuk typo
Jangan lupa Vote dan Komen
Terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stories
FanficA collection of one-shot stories with Kim Yeri as the female lead. Hope you like it (≧▽≦)