Yours [4/4] (Yeri - Mark)

483 34 8
                                    

YOURS

Yeri X Mark


I'll be yours and you'll be mine

I'll be yours and you'll be mine, Baby

Siapa bilang setelah malam itu Mark hanya butuh waktu singkat untuk benar-benar memiliki hati Yerim. Nyatanya butul total 5 bulan hingga perempuan itu akhirnya memutuskan bersedia untuk menjadi kekasihnya. Mark ingat betul bagaimana bibir gadis itu mengucapkan kata sakral baginya. Mark ingat dengan jelas bagaimana raut wajah teduh dan binar mata hangat Yerim saat mengucapkannya.

Hari itu Mark mendapat jatah libur setelah merampungkan jadwal padat beruntunnya. Sementara Yerim memang sedang tidak memiliki jadwal. Gadis itu bahkan pulang ke rumah orang tuanya. Mark yang sudah beberapa kali ke sana, dulu saat sebelum debut dan semakin sering saat dalam masa pendekatan dengan Yerim. Keluarga Yerim tentu menyambut hangat dirinya. Mark selalu bermain dengan adik-adik lucu Yerim membuat Mark merasakan bagaimana rasanya memiliki adik perempuan. Kalau adik laki-laki, jangan ditanya. Mark sudah sangat pusing mengasuh Dreamies. Kerap kali Mark juga berlatih boxing dengan ayah Yerim. Bahkan rasanya saat ke rumah keluarga Yerim, Mark lebih sering menghabiskan waktu bersama ayah gadis itu ketimbang dengan Yerimnya sendiri. Seolah Mark sudah bisa diterima menjadi menantu di keluarga itu meskipun anak sulung mereka belum menyatakan bahwa Mark adalah cintanya.

Hari itu saat Mark tiba di rumah orang tua Yerim, orang tua gadis itu sedang keluar bersama ketiga adiknya untuk berbelanja ke supermarket. Hanya ada mereka berdua. Mark duduk di sofa ruang tengah menunggu Yerim yang sedang menyiapkan beberapa camilan untuk pria itu. Rumah Yerim sudah seperti rumah ketiga untuknya. Yang pertama tentu rumahnya sendiri, kedua itu dorm.

Yerim menghampiri Mark dengan kedua tangan yang penuh dengan dua piring cookies buatan ibunya. Di sofa Mark sedang mengelus-elus Totori yang bergelung hangat di pangkuan sang pria.

"Manja sekali dia denganmu"

Yerim itu kadang cemburu dengan Mark karena Totori yang selalu menjadi manja kepada si pria setiap kali Mark datang berkunjung. Mark mengedikkan bahu, tidak tahu juga mengapa Totori bisa tunduk padanya, padahal kata Yerim anjing itu sering takut jika bertemu orang selain keluarganya.

"Jadwalmu sudah selesai semua?" tanya Yerim. Gadis itu duduk menyamping dan menumpuhkan sikunya ke sandaran sofa, mengamati Mark yang masih sibuk mengelus Totori.

"Aku dapat jatah libur 2 hari"

Mark tidak mengharapkan apa-apa hari itu. Tapi siapa sangka semua penantian dan kesabarannya terbayar hari itu. Saat sibuk dengan Totori, Yerim memanggil namanya dengan sangat lembut. Meminta agar atensi Mark sepenuhnya untuknya. Mark pun menoleh dan melihat tatapan teduh Yerim yang selalu membuatnya mabuk kepayang. Tangannya yang sebelumnya mengelus Totori diambil alih oleh Yerim untuk digenggam. Untuk sesaat, tubuh Mark menjadi tegang. Dadanya berdebar tidak karuan. Bahkan Totori yang sepertinya mengerti suasana sang pemilik pun menyingkir memberikan ruang dan waktu untuk pasangan itu.

Tidak ada yang benar-benar Mark ingin dengar selain kalimat itu selama ia berusaha menaklukan sang pujaan hati.

"Mark, I already fall in love with you"

Jantungnya yang sudah berdebar hebat kembali membuncah. Perlu beberapa detik bagi Mark untuk memahami semuanya. Perlu beberapa detik baginya untuk meyakinkan diri bahwa apa yang ia dengar itu nyata. Bahwa Yerim yang ada di depannya ini juga nyata bukan imajinasinya semata. Mark takut ia terlalu banyak bermimpi tentang mereka hingga tidak bisa membedakan mata yang nyata dan yang bukan. Tapi remasan tangan Yerim pada genggaman tangan mereka membuat Mark sadar bahwa semua ini nyata. Real.

StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang