WITH YOU
Jungkook X Yerim X Jaehyun
Because the truth hurts more than the lie – Sweet Lies (EXO)
Semua ini seperti cerita klise yang sering dimainkan banyak orang. Aku tak percaya jika pada akhirnya aku juga memainkannya.
Yerim berdiri di sana, raut wajahnya sulit digambarkan. Jemarinya saling bertaut dan menciptakan gerakan kegelisahan. Matanya bergetar begitupun juga bibirnya. Aku bertaruh beberapa saat lagi akan ada liquid bening yang jatuh dari sudut matanya. Ia tak seharunya melihat ini semua. Melihat bagiamana kekasihnya di sana dengan santainya melakukan hal romansa dengan gadis lain. Melihat tawa lebar sang kekasih yang ditujukan untuk gadis di sampingnya itu –tawa itu bukan untuknya. Yerim mendengus. Ya, gadis yang sedang digandeng kekasihnya itu tentu berbeda jauh dengan dirinya. Dirinya tak ada apa-apanya dengan gadis yang saat ini berada di samping kekasihnya. Cantik, lembut, pandai dalam segala hal dan tidak ceroboh seperti dirinya.
Apa ini candaan? Apa ini yang disebut sebuah pengkhianatan? Jadi seperti ini rasanya.
Ia menundukkan pandangannya dan tentu saja air matanya yang sejak tadi berusaha ia tahan jatuh tanpa perintah. Ia masih ingat bagaimana pria itu meminta dirinya untuk menjadi milik pria itu. Dan sekarang setelah melihat semua kebohongan ini. Ia tahu ia sudah bukan milik pria itu dan begitupun sebaliknya. Harusnya ia sudah sadar ketika kekasihnya sudah jarang menemuinya, ketika kata nanti berubah menjadi tidak pernah, ketika janji menjadi sebuah kepalsuan. Ia hanya telalu lugu untuk sebuah hubungan.
Hatinya tergores, mungkin cukup dalam. Tapi apa yang bisa ia lakukan? Hanya berdiri di sini dan menatap dua insan itu dari kejahuan. Membiarkan rasa sakit menggerogoti dirinya. Membiarkan rasa sakit itu menyiksanya tanpa ampun.
Seseorang menepuk pundak Yerim. Gadis itu menoleh dan segera menghapus kasar air matanya kemudian tersenyum ketika ia mengenali siapa orang itu.
"Jaehyun Oppa?"
Kau tak seharusnya melihat ini semua, Yerim.
"Mau es krim?"
Yerim megusap air matanya dan mengangguk. Jaehyun tersenyum dan segera menarik pergelangan tangan gadis itu. Jaehyun hanyalah salah satu pria yang juga mencintai gadis cantik di depannya ini. Ada banyak pria yang menyukai Yerim seperti dirinya, Mark -adik temannya, Taeyong- dan mungkin juga Jungkook.
Jaehyun datang dengan es krim di kedua tangannya.
"Satu es krim coklat untuk gadis manja, Kim Yerim"
"Ya! Oppa!"
Jaehyun hanya tertawa ketika Yerim meninju lengannya. Hanya tinjuan ringan yang sama sekali tak menyakiti Jaehyun. Ugh imut sekali gadis ini. Sedangkan Yerim hanya mempoutkan bibirnya. Dalam hati ia tersenyum. Ia menyukai sikap hangat Jaehyun padanya. Sikapnya yang membuat Yerim merasa nyaman dan aman. Bagaimana pria itu menjadi sosok teman untuknya dalam keadaan seperti ini. Yerim menggelengkan kepalanya setelah menyadari apa yang telah ia pikirkan. Bagaimanapun ia masih milik Jungkook.
Yerim berjalan menyusuri koridor kelasnya. Senyumnya mengembang di bibir manis miliknya. Jungkook akan mengantarkannya pulang, begitulah janji pria itu. Ia menunggu di depan gerbang sembari mengetuk-ketukkan ujung sepatunya di atas tanah yang sedang ia pijaki. Sudah duapuluh menit ia menunggu dan tak juga mencium bau kehadiran dari Jungkook. Ia masih teguh menunggu meskipun hari sudah mulai gelap. Hawa dingin mulai menerjang. Ia mengeratkan mantelnya dan memasukkan kedua tanganya kedalam saku mantel merah yang ia kenakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stories
FanfictionA collection of one-shot stories with Kim Yeri as the female lead. Hope you like it (≧▽≦)