YOURS
Yeri X Mark
Good night that can't be attracted to eggs today with a piece of time
Yeah, eyes in your iris like I'm shining on you
Ada canggung di antara Yerim dan Mark setelah hari itu. Meskipun demikian, Mark tidak menyesali perbuatannya. Menurutnya sudah sangat benar apa yang ia lakukan. Setidaknya ia mulai menunjukkan tanda pada siapapun itu yang menerimanya bahwa dirinya memang memiliki sesuatu pada si gadis Kim.
Yerim memang canggung setiap kali mereka berpapasan. Tapi karena sifat hangat dan ceria gadis itu, Yerim masih selalu mencoba bersikap seperti biasa pada Mark seolah tidak terjadi apapun sebelumnya.
Akhir-akhir ini Mark menjadi sibuk sekali. Memang kapan sih Mark Lee tidak sibuk? Bekerja di dua unit memang tidak mudah. Hal ini cukup mendistraksinya memikirkan perihal Yerim dan romansanya. Kadang kala merasa takut jika ia tidak ada pergerakan lagi, Yerim bisa-bisa sudah bersama yang lain. Tapi untuk saat ini tidak ada waktu untuk memikirkan hal itu. Kegiatan grupnya benar-benar menyita segalanya.
Kaki Mark melangkah tidak tentu arah di taman yang berada tidak jauh dari gedung agensi. Karena sudah hampir tengah malam, taman dan jalan setapak yang ada sudah sepi. Mark suka berjalan-jalan seperti ini. Mencari udara segar dan menghilangkan penat. Kepalanya sudah terasa penuh setelah menyelesaikan rekaman dan ia merasa butuh untuk berjalan sebentar seperti ini. Lagi pula sudah malam tidak akan ada penggemar atau paparazzi gila kan?
Mark mendudukkan tubuhnya di bangku panjang yang ada di pinggir jalan setapak. Mengistirahatkan punggungnya yang rasanya berteriak lelah ke sandaran bangku. Pria itu menengadahkan kepala, melihat langit malam. Bulan bersinar terang meskipun tidak banyak bintang bertaburan. Sejenak Mark memejamkan mata, menikmati semilir angin yang terasa halus menyapu pipinya. Merasakan kedamaian yang begitu tenang. Begitu sampai di dorm Mark tahu betul kedamaian itu tidak pernah ada dalam kamus mereka. Mark tidak menyebutnya dalam konotasi negatif tapi memang begitulah kenyataannya apalagi ketika berada di dorm Dream.
"Mark"
Merasa namanya dipanggil, Mark membuka mata dan mendapati Yerim berdiri di depannya. Selalu dengan senyum ramah yang tidak pernah meninggalkan pemiliknya. Sang pria menegakkan tubuh, diikuti si gadis yang duduk di sebelahnya.
"Menikmati waktumu?"
Mark terkekeh mendengar pertanyaan Yerim. Seolah-olah Mark tidak pernah memiliki kesempatan untuk menikmati sesi-sesi yang disebut me time.
"Yeah, di sini cukup tenang. Setidaknya saat malam hari"
Yerim meluruskan pandangannya, mengangguk-angguk menyetujui perkataan Mark. Dari tempatnya, Mark bisa melihat bagaimana semilir angin menerbangkan helaian rambut Yerim. Kesekian kalinya, Mark terpana melihat pemandangan yang dilihatnya. Helai rambut Yerim yang bertebaran, wajah tanpa polesan make up tidak membuat gadis itu kehilangan paras ayunya, pemandangan di sebelahnya ini membuat gelora membuncah di dalam dadanya.
"Benar. Aku suka sekali ke sini kalau malam hari seperti ini"
Kalau begitu Mark akan lebih sering melakukan jalan-jalan malam.
"Kau selalu melakukannya sendirian? Malam-malam seperti ini? Kau tidak takut ada psycho gila yang mengincarmu atau mungkin berandalan yang ingin menggoda gadis cantik sepertimu?" tanya Mark. Dari apa yang ia ketahui dulu, gadis di sebelahnya ini sebenarnya penakut.
Giliran Yerim yang terkekeh menanggapi pertanyaan Mark. Pertanyaan itu ada poinnya, tidak salah sama sekali karena dulunya Yerim memang gadis penakut. "Terima kasih untuk pujiannya, aku tahu aku cantik. Well, terkadang aku tidak sendiri tapi kadang-kadang juga sendiri. Dan syukurlah sampai saat ini aku masih utuh"

KAMU SEDANG MEMBACA
Stories
Fiksi PenggemarA collection of one-shot stories with Kim Yeri as the female lead. Hope you like it (≧▽≦)