INJURY
Yeri X Jaehyun
"Akh"
Member Red Velvet berlarian menuju Yerim yang sudah terjatuh di atas lantai ruang latihan mereka. Yerim meringisi kesakitan memegangi kakinya. Hari ini mereka latihan untuk mempersiapkan perform nanti malam. Dan sekarang member termuda mereka nampaknya mengalami cedera.
Joohyun yang paling panik. Menanyakan beratus pertanyaan tentang apa Yerim merasa sangat kesakita, apa yang membuat gadis itu terjatuh dan lain sebagainya. Seungwan sudah keluar ruangan untuk memanggil tenaga medis yang selau dipersiapkan. Tidak lama ada dokter agensi yang masuk ke dalam ruang latihan mereka.
Yerim tidak secengeng itu. Gadis itu adalah gadis yang tanguh. Tidak akan memangis hanya untuk cedera kecil seperti ini. Meskipun sakitnya tidak main sebenarnya. Yerim hanya terus meringis ketika ia mendapat pertolongan pertama. Bersyukur sekali ia tidak mengalami cedera yang serius. Namun ia dilarang untuk ikut menari di atas panggung untuk proses kesembuhannya.
Kakinya sedang dibalut dengan perban ketika seorang pria tiba-tiba menerobos masuk ke dalam dengan napas terengah. Langsung mengambil tempat di sebelah Yerim yang masih sedikit meringis kesakitan.
"Kenapa bisa begini? Apakah parah? Kau masih bisa berjalan? Apa kita perlu ke rumah sakit?"
"Tidak perlu, Oppa. Aku baik-baik saja dan aku harus tampil nanti malam"
Jaehyung mengerutkan alisnya tidak suka ketika kekasihnya mengatakan bahwa gadis itu akan tetap tampil malam ini dengan kondisi kaki cedera. Apa agensi tidak bisa membiarkan gadis ini beristirahat untuk masa pemulihan kakinya?
Ia tadi sedang berada di ruang latihan sebelah dan mendengar jika Yerim terjatuh dan melukai jari-jari kakinya. Ia bergegas meninggalkan latihannya dan menemui Yerim yang sepertinya sudah baik-baik saja.
"Apakah harus? Bukankah sebaiknya kau istirahat? Bagaimana jika keadaannya semakin buruk?"
Yerim menggeleng. Kakinya sudah selesai diperban. Ia merentangkan tangannya dan memeluk leher Jaehyun. Jaehyun membawa Yerim duduk di pangkuannya. Membiarkan Yerim menenggelamkan wajahnya di ceruk lehernya. "Aku harus tetap tampil malam ini. Seulgi Unnie tidak bisa tampil karena ada jadwal lain. Tidak mungkin kan kalau Red Velvet hanya tampil dengan tiga orang"
Jaehyun akan melayangkan protesnya yang lain tapi Yerim tahu cara bagaimana agar Jaehyun diam. Jadi gadis itu memberikan sebuah kecupan manis di bibir manis prianya. Dan memberikan senyuman terbaiknya yang seolah mengatakan jika dirinya sudah benar-benar baik-baik saja. Cederanya itu bukan hal apa-apa.
"Kau tidak perlu khawatir. Nanti di panggung aku hanya akan duduk dan bernyanyi, tidak perlu menari"
Agaknya Jaehyun masih tidak bisa menerimanya. Tapi Yerim kembali memeluk lehernya semakin erat. Membuat Jaehyun bisa menghirup aroma tubuh Yerim yang selalu memabukkan baginya. Dengan gerakan ringan, pria itu membawa Yerim ke pangkuannya. Ruangan itu hanya menyisahkan mereka berdua saat ini, oleh karena itu Jaehyun tidak takut melakukan skinship seperti itu dengan Yerim.
"Kau yakin sudah baik-baik saja?'
"Sangat yakin"
Jaehyun menghela napasnya. Tidak ada yang bisa mengentikan Yerim jika itu menyangkut karirnya.
"Baiklah. Tapi jika kau merasa tidak baik-baik saja kau harus segera berhenti"
Yerim mengangguk patuh. Membiarkan Jaehyun semakin mempererat lilitan lengannya di pinggangnya. Tidak lama kemudian, gadis itu sudah di bawah ke ciuman panjang oleh Jung Jaehyun. Pria itu memberikan lumatan-lumatan ringan pada bibir plum gadisnya.
"Jangan membuatku khawatir lagi, hem"
Yerim lagi-lagi mengangguk patuh. Lalu menelusupkan wajahnya di ceruk leher Jaehyun yang selalu nyaman untuknya. Jika seperti ini mungkin ia akan tertidur. Ah sepertinya tidak ada salahnya ia terlelap sebentar. Ia harus punya tenaga untuk tampil nanti malam.
***
Red Velvet sudah selesai tampil. Yerim berjalan dibantu dengan staff menuju ke ruang tunggu. Mata gadis itu membola mendapati kekasihnya sedang duduk di sofa yang tersedia di dalam ruang tunggu. Bagaimana bisa pria itu ada di sini? Apa dia tidak punya jadwal?
Jaehyun tidak berkata apa-apa. Pria itu mendekat ke arah Yerim yang saat ini berdiri dibantu dengan Sooyoung. Dengan gerakan cepat pemuda itu membawa Yerim ke dalam gendongannya. Yerim memekik apalagi ketika ia di bawa keluar dari ruangan menuju mobil milik kekasihnya.
Sebelum membawa Yerim pergi, Jaehyun sudah meminta izin pada manager Red Velvet. Ia juga sempat melirik Joohyun dan memandang perempuan itu penuh makna. Joohyun sudah paham dengan maksud Jaehyun, jadi ia membiarkan Yerim di bawah oleh pria itu. Lagi pula Yerim akan lebih aman bersama Jaehyun dengan keadaan kakinya yang tidak sedang baik-baik saja.
Ternyata Yerim di bawah ke apartement milik pria itu. Yang sudah menjadi tempat mereka untuk menghabiskan waktu bersama selama mereka berkencan. Di dalam apartement sudah ada dokter yang menunggu mereka.
Astaga, kenapa kekasihnya ini memanggil dokter? Kakinya kan sudah baik-baik saja.
"Tidak perlu protes. Aku ingin tahu detail keadaan kakimu."
Dasar Jung Jaehyun. Sang dokter mulai mengeluarkan beberapa alat periksanya. Dokter perempuan itu tersenyum melihat Yerim yang sedang mempoutkan bibirnya menahan kesal. Jaehyun keluar dari kamar untuk menyiapkan makan malam.
"Unnie, sepupumu itu berlebihan"
Dokter yang Jaehyun panggil adalah dokter terbaik di rumah sakit milik keluarga Jung. Dokter perempuan itu juga merupakan salah satu sepupu Jaehyun. Yerim sudah mengenalnya dengan baik. Harus mengenal dengan baik, kan? Yerim nanti juga akan menjadi bagian keluara Jung, bukan?
"Karena dia sangat tergila-gila padamu, Rim"
Sang dokter melanjutkan pemeriksaannya. Tidak lama Jaehyun kembali. Ia menatap sepupunya penuh tanya
"Gadismu sudah baik-baik saja. Cederanya tidak terlalu parah. Aku sudah memberinya obat dan dalam beberapa hari akan sembuh"
"Aku bilang juga apa. Aku sudah baik-baik saja"
Jaehyun menghela napas lega. Ia mengantarkan sepupunya sampai pintu apartement
"Kau sangat mencintainyanya, ya?"
"Jangan ditanya lagi. Sangat, sangat, dan sangat"
Perempuan yang mengenakan jas putih itu terkekeh mendengar jawaban dari sepupunya itu. Tidak menyangka jika adik kecilnya sudah tumbuh menjadi pria dewasa yang mencintai seorang perempuan dengan sepenuh hati. Wanita itu berpamitan pada Jaehyun dan pergi meninggalkan apartement.
Jaehyun kembali ke kamar. Mendapati Yerim sudah meringkuk di atas ranjang dengan napas teratur. Wajah gadis itu tampak lelah di balik polesan make upnya. Jaehyun mendekat dan ikut bergabung naik ke atas ranjang. Ia menarik tubuh munggil itu masuk ke dalam dekapannya.Yerim tidak terusik sama sekali. Yang ada gadis itu semakin menenggelamkan tubuh kecilnya ke dalam tubuh besar Jaehyun. Sepertinya gadis itu memang benar-benar lelah. Hari ini adalah hari yang panjang bagi gadis itu. Jaehyun meringis melihat kaki Yerim yang di perban. Hatinya seolah teriris-iris jika ada bagian tubuh Yerim yang terluka. Jika Yerim mendapatkan luka bahkan sedikit saja, itu adalah hal yang tidak Jaehyun sukai. Ia tidak mau melihat gadisnya kesakitan.
Jaehyun menarik selimut menutupi tubuh mereka berdua. Meletakkan pipinya di atas puncak kepala Yerim. Lalu mengecupinya berkali-kali. Ia juga mengeratkan pelukannya. Membuat tubuh Yerim semakin menempel dengannya.
"Jangan membuatku khawatir lagi, Yerim-ah. Aku sangat mencintaimu"
-fin
Bucinnya Jaeri merapat, hehehe.
Jangan lupa Vote dan komen
Maaf untuk typo
Terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stories
FanfictionA collection of one-shot stories with Kim Yeri as the female lead. Hope you like it (≧▽≦)