Birthday Gift
Yeri X Mark
Yerim merasakan ada hembusan napas hangat menerpa kulit lehernya. Tidak hanya itu pinggangnya terasa berat oleh sebuah belitan. Gadis itu terpaksa bangun dari mimpinya saat merasakan kecupan-kecupan basah menyerang lehernya. Dengan berat Yerim membuka matanya. Ia membalikkan tubuh dan menemukan kekasihnya yang terlihat enggan menjauhkan wajahnya dari ceruk lehernya.
"Tidur lagi aja kalau masih ngantuk"
Yerim memutar tubuhnya hingga menghadap Mark. Laki-laki itu tidak melepas belitan lengannya di pinggang sang gadis. Justru semakin mengeratkan pelukannya dan menarik Yerim untuk semakin dekat dengan tubuhnya.
"Bagaimana aku bisa tidur kalau kamu mengendus-ngedus leherku seperti itu"
Tawa kecil keluar dari bibir sang lelaki. Detik berikutnya Mark melabuhkan sebuah kecupan manis di bibir kekasihnya yang hari ini sedang berulang tahun. Hal itu mengundang pelototan dari Yerim.
"Aku belum gosok gigi"
"Dan aku tidak masalah dengan itu"
Yerim mengerang saat lagi-lagi Mark memilih menyusupkan wajah ke lehernya. Pria itu tahu sekali titik sensitifnya. Kenapa pula pria itu bisa ada di rumahnya pagi-pagi begini? Yerim tidak tahu ini masih pagi atau matahari sudah berada di atas. Semalam keluarganya memberinya kejutan di tengah malam untuk menyambut usia barunya. Yerim baru tidur pukul 3 dini hari. Matanya masih sangat mengantuk sekarang tapi kekasihnya sepertinya tidak membiarkan Yerim menikmati kantuknya.
Seharusnya Mark ada jadwal latihan. Akhir bulan ini salah satu unitnya akan melangsungkan comeback. Jika sudah begitu jadwal pria itu akan semakin padat.
"Kamu nggak ada jadwal?"
"Aku ambil libur"
Sesuatu hal yang perlu diberikan tepuk tangan. Mark Lee –anggota tersibuk di NCT mengambil libur. Pasti member Dream sedang bersorak gembira sekarang karena keabsenan sang leader perfeksionis yang selalu meminta mengulang gerakan saat ada sedikit saja yang tidak sesuai dengan standarnya.
"Memang boleh begitu?"
"Buktinya aku sudah di sini"
Akhirnya Yerim mengalah. Membiarkan Mark membenamkan wajah di lehernya dan melakukan apapun yang lelaki itu mau. Pria itu sering membual jika itu adalah tempat ternyamannya. Barang kali memang lelaki itu tidak sedang membual. Yerim ikut merengkuh tubuh Mark. Melingkarkan lengannya di sekitar tubuh sang kekasih. Saling memeluk dan merasakan kehangatan yang terkadang bisa sangat sukar untuk didapatkan.
"Happy birthday, honey. Wish you have the happiest birthday"
Pria ini paham betul membuat Yerim merasa paling spesial. Mark rela mengambil libur –hal itu jelas diluar karakternya– hanya untuk hari ulang tahunnya. Itu saja cukup menjadi sebuah hadiah bagi Yerim yang terkadang bisa sulit sekali hanya untuk menghabiskan waktu bersama Mark.
"Jam berapa sekarang?"
"Jam 9. Orang tuamu pergi ke rumah sakit untuk kontrol ayah"
Oh benar. Hari ini orang tuanya pergi ke rumah sakit untuk jadwal kontrol sang ayah. Bersyukur sekali kondisi kesehatan ayahnya itu semakin membaik dari hari ke hari.
"Adik-adikku sudah di antar sekolah?"
"Semua sudah aman. Ada kakak ipar favoritnya yang sudah menghandle semuanya"
Yerim tidak bisa menahan kekehannya. Perempuan itu melarikan tangannya di sela-sela surai Mark yang mulai memanjang.
"Hari ini aku akan akan kudedikasikan seluruhnya untukmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stories
FanfictionA collection of one-shot stories with Kim Yeri as the female lead. Hope you like it (≧▽≦)