His Mom (Yeri - Mark)

1.1K 116 24
                                    

HIS MOM

Yeri X Mark


Yeri tidak ada jadwal untuk beberapa hari ke depan. Tidak tahu juga jika akan ada jadwal dadakan, tapi yang bisa Yerim pastikan ia free untuk hari ini dan bisa memenuhi janjinya untuk bertemu dengan kekasihnya. Mark memang selalu sibuk, rasanya orang paling sibuk di bawah naungan agensinya hanyalah Mark. Coba hitung saja berapa kali pria itu melakukan comeback sepanjang tahun 2021 kemarin. Tapi Mark tidak pernah lupa untuk mengabari kekasihnya. Dua hari yang lalu mereka sempat bertemu untuk merayakan salah satu unit grup Mark yang berhasil mendapatkan penghargaan utama. Sejak dua hari itu mereka tidak bertemu dan hanya berhubungan via ponsel.

Yerim berjalan ke basement apartementnya. Biasanya mereka akan berkencan di apartement. Menghabiskan waktu dengan menonton serial atau film dari platform N, mencoba beberapa instrument, atau mencoba mengasah kemampuan memasak Yerim yang kemajuannya sangat berjalan lambat –sepertinya. Mau bagaimana lagi, mereka berdua seorang idol dan punya banyak sasaeng fans. Bukan tindakan bijak jika mereka memaksa untuk berkencan di ruang terbuka. Bahkan ketika mereka ingin mencoba suasana baru, mereka harus mereservasi restoran yang memiliki fasilitas private room. Mereka tidak akan pernah bisa seperti pasangan lain di luar sana yang bisa bergandengan tangan dan berkeliling di tempat seperti Lotte World. Jika mengingat hal itu, Yerim hanya bisa menghela napas. Sudah risikonya berkencan dengan profesinya saat ini. Sudah untung ia diberi izin untuk berkencan. Mereka berdua sudah mengenal sejak mereka berumur belasan tahun, tapi baru bisa berkencan dan bersikap jujur atas perasaan mereka akhir tahun 2019.

"Hi, Sweetheart" Sapa Mark begitu Yerim masuk ke dalam mobilnya. Yerim meletakkan tasnya di jok belakang dan menyambut prianya dengan pelukan hangat. Tidak lupa mendaratkan kecupan ringan di pipi kekasihnya dan tentu Mark membalasanya dengan kecupan singkat di sudut bibir Yerim.

"Jadi kau sudah memesan private room di restoran mana?"

Mark meringis, kekasihnya tampaknya hafal sekali bagaimana mereka akan menghabiskan waktu jika memutuskan berkencan di luar apartement. Merasa bersalah karena tidak akan pernah bisa mengajak Yerim duduk-duduk di pinggir sungai Han tanpa ketahuan oleh sasaengnya yang luar biasa banyak.

"Kita akan pergi ke rumahku. Ibuku tiba di Korea sejak tadi pagi." Kata Mark di sela menyalakan mesin mobilnya.

Yerim mengernyit, kekasihnya tidak mengabari jika ibunya akan datang ke Korea. Sejak pandemi, ibu Mark tidak pernah berkunjung ke Korea karena keadaan yang tidak memungkinkan. Jadi ada alasan ibu Mark tiba-tiba datang bahkan pria itu tidak memberitahunya.

"Kenapa tidak mengabari jika orang tuamu akan datang?"

"Hanya Ibuku. Ayah masih di Kanada bersama kakakku. Tidak ada alasan khusus, mungkin hanya merindukan anaknya dan calon menantunya"

Mark meraih tangan Yerim dan menggeggamnya di atas pahanya selagi tangan lainnya fokus dengan kemudinya.

Yerim tertawa mendengar apa yang dikatakan Mark. Mark itu memang suka sekali menggodanya jika hanya berdua saja seperti ini dengannya. Setiap kali mereka membawa topik tentang masa depan mereka, Mark selalu optimis bahwa mereka akan bisa bersama terus di kemudian hari. Bahwa hubungan mereka akan berlanjut sampai tahap yang lebih serius seperti pernikahan. Yerim sadar jika Mark tidak main-main ketika mengatakan hal-hal seperti itu. Yerim meringis ketika menyadari ia tidak punya pikiran sedalam dan sejauh Mark. Ia tidak terlalu berharap banyak tentang hubungan mereka ke depannya. Bisa bersama Mark saat ini saja sudah sangat disyukurinya. Pekerjaannya dan pekerjaan Mark tentu tidak memberikan jalan yang mudah jika mereka memutuskan untuk memublikasikan hubungan mereka suatu saat nanti. Ada banyak yang harus dipertimbangkan di atas perasaan dan kepentingan mereka sendiri.

StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang