Immortal (Yeri - Jungkook)

5.6K 443 22
                                    

IMMORTAL

Yeri X Jungkook

Seorang gadis berjalan membelah hutan dengan berbagai pohon yang menjulang tinggi. Langkahnya begitu lembut. Dedaunan kering menjadi pijakannya. Tangannya terentang dan tersenyum tipis ketika beberapa daun bejatuhan menyentuh tubuh dan tangannya. Langkahnya berhenti, ia mendongakkan kepalanya. Mata dengan iris coklat bening itu terpejam menikmati hawa sejuk disekitarnya. Bibir tipisnya melengkung ke atas ketika indra pendengarnya mendengar kicauan burung yang menurutnya merdu. Pupilnya juga melebar ketika mendapati seekor kupu-kupu sedang mengepakkan sayapnya di depannya.

Ia kembali melangkah dengan gaun hitam yang menjuntai menyapu tanah. Langkahnya semakin pasti kala irisnya menemukan bangunan istana di depan sana. Baru ia akan melangkah sebuah suara menghentikannya serta membuat tubuhnya berdesir.

"Seharusnya kau tak berada di sini, Yerim"

Seorang pria mendekat ke arah gadis itu. Menatap penuh harap kepada seseorang yang berdiri di sana. Menurutnya paras gadis itu begitu rupawan. Iris coklat yang memabukkan dan rambut hitam yang menjuntai hingga pinggangnya. Hanya saja paras gadis itu pucat. Tapi ia tetap anggun dan menawan walaupun bibirnya tak semerah darah seperti milik Snow White.

Gadis yang dipanggil Yerim itu tersenyum, iris coklatnya menatap obsidian milik pria di hadapannya dengan tatapan memuja.

"Hello Dear" suara gadis itu mengalun begitu lembut menyapa pria rupawan di hadapannya

Gadis itu ikut merapatkan tubuhnya pada pria yang diketahui adalah pangeran dari istana yang baru saja ia lihat. Yang ia ketahui pangeran itu bernama Jeon Jungkook. Tanganya tergerak memeluk tubuh jangkung milik prianya. Iya prianya. Pujaan hatinya. Seseorang yang berhasil membuatnya jatuh cinta. Seseorang yang berhasil mencairkan hati dinginnya.

"Cepatlah kembali sebelum mereka membunuhmu"

Gadis itu kembali tersenyum halus. Jemarinya dengan perlahan menyentuh wajah bak porselen di depannya. Mebelainya dengan lembut. Sangat lembut.

"Sebelum mereka membunuhku aku akan menggigit dan menghisap darah mereka"

Tentu saja sang pangeran tahu bahwa pemilik hatinya ini bukan manusia sepertinya. Gadis yang mendebarkan jantungnya ini adalah vampire yang berasal dari seberang hutan. Sudah jelas jika gadisnya tidak memiliki darah dalam tubuhnya. Kulitnya pucat dan suhu tubuhnya dingin. Jangan lupakan, tak ada detak jantung di balik dada gadis itu.

"Ya, sebenarnya aku tidak tertarik untuk menghisap darah mereka. Aku lebih tertarik menghisap darah pangeran mereka dan menjadikan pangeran sama sepertiku –hidup abadi bersamaku" Ujar gadis itu diiringi dengan mengecup bibir penuh milik prianya.

"Aku mencintaimu"

Mata gadis itu berbinar mendengaranya. Ia mengalungkan lengannya di leher sang pangeran dan mencium bibir penuh itu kembali, membuat sang pangeran terbuai dan ikut menyematkan tangannya di pinggang ramping gadis itu dan membalas kecupan demi kecupan yang diberikan seorang vampire yang berada di pelukannya.

"Aku merindukanmu" gadis itu berucap tepat di depan bibir Jungkook serta menghembuskan nafasnya di sana, membuat tubuh Jungkook sedikit menegang.

Jungkook beralih. Bibirnya menyentuh kulit leher gadisnya. Mengecupi bagian itu dengan kelembutan. Ia juga menghembuskan nafasnya di sana. Mengendus leher gadis itu dan membuat sang gadis sedikit mengerang.

"Pulanglah-

-Aku juga merindukanmu"

Suara itu menggambarkan sarat kekhawatiran.

Yerim menarik tubuhnya, kembali membelai wajah pangerannya penuh kasih dan kembali tersenyum hangat. Ia membalikkan tubuhnya berjalan menuju hutan yang tadi ia lalui. Pulang menuju tempat tinggalnya yang berada di balik hutan itu.

Jungkook menatap sendu punggung milik gadisnya yang semakin menjauh. Baru beberapa saat mereka bersama tapi harus kembali berpisah. Mata kelamnya kembali memancarkan sorot kerinduan.

"Aku juga ingin hidup abadi bersamamu"

-fin

Gimana untuk cerita ini? bagus kah? Semoga iya.. Oh ya ada yang mau saran buat next part cast cowonya mau siapa? Kalo ada bilang di kolom komentar yaa..

Jangan lupa Vote dan Komen ya..

Maaf untuk Typo.

Terima kasih.

StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang