Score (Yeri - Yeonjun)

1.5K 223 79
                                    

SCORE

Yeri X Yeonjun



Yerim memajukan bibirnya kesal melihat Yeonjun tertawa sambil membawa kertas ujiannya di depannya. Memamerkan nilai ujian bahasa inggrisnya yang hampir menyentuh nilai sempurna. Yerim bersumpah ingin melempar wajah Yeonjun yang terbahak di depannya dengan buku matematika tebalnya

"Lihat kau tidak bisa mengalahkanku lagi."

Yerim mendengus kasar. Gadis itu menatap tajam Yeonjun yang masih tertawa miring di depannya. "Demi Tuhan, nilaimu hanya selisih satu angka dari milikku."

Yeonjun mendekatkan wajahnya pada Yerim, mensejajarkan wajah keduanya hingga ia bisa melihat mata Yerim yang dihiasi kabut kesal. Yeonjun mengarahkan tangannya lalu mengelus dagu Yerim pelan membuat gadis itu menjauhkan wajahnya dari Yeonjun.

"Tetap saja cantik –kau kalah dariku."

Setelah itu Yeonjun pergi meninggalkan kelas, menyusul teman-temannya menuju kantin sekolah guna mengisi perut mereka yang sudah berteriak kelaparan. Meningglkan Yerim yang masih mendidih karena rasa kesal pada laki-laki itu. Ugh, kenapa sih ia tidak pernah bisa mengalahkan lelaki suka pamer itu, bahkan hanya untuk satu angka saja. Padahal Yerim sudah belajar seharian penuh dengan Mark Lee yang paling pandai bahasa inggris di kelasnya.

Besok-besok jika ada ulangan lagi ia harus belajar lebih keras lagi. Yerim berambisi untuk mengalah Yeonjun. Ambisinya itu sudah mendarah daging juga mengair dalam darahnya.

Tunggu saja hari dimana aku bisa mengalahkanmu.

***

Yerim sedang duduk di meja baca yang ada di perpustakaan, membaca buku referensi yang akan menambah pengetahuannya. Yerim merasa asyik dengan bacaanya sebelum orang yang paling tidak ingin ia temui mendudukkan tubuh bangku sebelah Yerim. Yerim memutar bola matanya bosan, melirik Yeonjun yang sedang senyum-senyum tidak jelas.

"Oh, Kim Yerim sedang belajar keras untuk mengalahkanku di ujian biologi besok."

"Diam saja kau!! Lebih baik kau pergi!!" nada tak bersahabat Yerim memecah gendang telinga Yeonjun. membuat lelaki itu sedikit memundurkan tubuhnya. Tapi itu hanya sesaat sebelum ia kembali mendekat ke telinga Yerim, membisikkan kalimat yang sebenarnya tak ingin Yerim dengar dari lelaki itu.

"Semangat ya belajarnya."

Yerim tahu itu sebenarnya semacam ejekan. Maka dari itu Yerim tidak mau mendengarnya. Ia kembali fokus pada bukunya, membaca dengan teliti apa yang disampaikan dalam buku itu. Yerim tidak mau kalah lagi, ya memang sejauh ini ia belum pernah menang sih. Tapi ia bertekad ujian besok pasti nilainya akan di atas nilai Choi Yeonjun.

Yerim sudah berada di rumah tapi gadis itu masih belum mau melepaskan buku biologi dari genggamannya. Gadis itu masih membolak-balikkan kertas sambil memahami apa yang ditulis dalam buku itu. Ia bahkan melewatkan makan malamnya, memilih berkutat dengan buku-buku pelajarannya. Yerim tidak akan kecolongan lagi. Kali ini ia harus bisa di atas si Yeonjun itu.

Teleponnnya terus berdering. Menampilkan pesan dari seseorang yang isinya

'Semangat'

'Tapi jangan telalu memaksakan tubuhmu'

'Berhenti jika sudah mulai lelah dan istirahat'

Yerim melirik sekilas dan hanya mendengus, mungkin itu dari Mina yang sedang ingin memberikannya semangat. Gadis itu mengabaikan pesan itu, tidak berniat untuk membalasnya. Dan kembali menekuni buku-buku tebalnya. Besok ia juga harus bangun pagi-pagi dan belajar lagi sebelum berangkat ke sekolah.

***

Ujian untuk pernilaian harian sedang terlaksana sekarang Yerim terlihat sangat fokus mengerjakan soal-soal yang diberikan guru Kim beberapa menit yang lalu. Yerim yang mengerjakan soal-soal terlihat sangat tidak tersentuh sekarang, membuat Choi Yeonjun yang duduk di seberang tersenyum kecil melihat bagaimana seriusnya wajah Yerim. lelaki itu lalu kembali fokus dan menyelesaikan soal-soalnya.

"Baiklah, hasil ulangan akan dibagikan besok. Semoga hasilnya memuaskann."

Itulah kata-kata terakhir guru Kim sebelum wanita itu pergi meninggalkan kelas. Yerim mendesah lega di bangkunya. Ia mengerjakan soalnya tanpa hambatan. Dan ia yakin bahwa nilainya akan memuaskan besok. Ia alat-alat tulisnya sebelum menerima ajakan Mina untuk pergi ke ruang ganti bersama karena setelah ini adalah mata pelajaran olahraga.

Yerim sudah tidak sabar menunggu hari esok datang. tidak sabar menerima hasil ujiannya yang pasti akan membuatnya tersenyum senang. Ia sudah sangat yakin bahwa kali ini ia bisa mengalahkan Yeonjun yang katanya paling pandai di kelas itu.

Yerim bahkan sampai tidak bisa tidur memikirkannya. Sudah membayangkan bagaimana Yeonjun mengaku kalah di depannya. Dan menerima kenyataan bahwa Yerim bisa mengalahkannya. Yerim memegang gulingnya erat-erat, berusaha untuk memejamkan matanya yang tidak mau menutup sedari tadi. Tapi ia harus segera tidur agar besok ia terlihat fresh ketika dirinya sudah bisa mengejek Yeonjun.

***

Hasil ulangan dibagikan satu persatu oleh Guru Kim. Yerim menerima lembar jawabannya dan tertera nilai sembilanpuluh lima. Gadis itu tidak bisa untuk tidak melompat senang karena mendapat nilai sembilan. Kebahagiannya tidak akan cukup jika belum mengetahui hasil ulangan Yeonjun. nama Yeonjun dipanggil dan lelaki itu maju ke depan untuk mengambil hasil ulangannya. Yerim buru-buru menghampiri lelaki itu dan menatap Yeonjun penuh tanya.

Yeonjun tahu apa yang gadis itu mau, jadi ia mengangkat hasil ulangannya di depan wajah Yerim. Yerim melihat dengan saksama. Gadis itu kembali melompat senang mengetahui Yeonjun mendapat nilai sembilanpuluh tiga. Itu artinya ia berhasil mengalahkan lelaki itu untuk yang pertama kalinya. Tidak memperdulikan keadaan sekitar gadis itu melompat kepelukan Yeonjun. membuat Yeonjun hampir terjungkal ke belakang. Tapi beruntung ia bisa menjaga keseimbagan tubuhnya, jika tidak mungkin ia dan Yerim sudah berakhir di lantai. Senyum terlukis di bibir lelaki itu. Tangan Yeonjun yang awalnya berada di pinggang Yerim beralih mengelus rambut kecoklatan Yerim, beruntung Guru Kim sudah pergi meninggalkan kelas dan tidak meihat kedua muridnya berpelukan.

"Jadi kekasihku sekarang sudah bisa mengalahkanku ya sekarang."

"Tapi kau keterlaluan, kau selalu saja mengejekku." Ujar Yerim masih menenggelamkan wajahnya di balik leher Yeonjun. Yeonjun hanya terkekeh mendengar ucapan gadisnya.

"Itu agar kau semakin semangat belajarnya."

Seisi kelas riuh melihat bagaimana keduanya berpelukan di tengah kelas. Dua orang yang selalu memperebutkan nilai paling tinggi.

-fin

Udah lama nggak update book ini.

Next part mau siapa cast cowonya?

Jangan lupa Vote dan Komen ya.. Maaf untuk typo

Terima kasih.

StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang