DATE?
Yeri X Taeyong
"Jangan pulang terlalu malam, Yerim-ah"
"Iya"
Yerim segera memakai sepatunya begitu selesai berpamitan pada Joohyun. Ia meraih sling bagnya dan segera keluar dari dorm. Ia sudah ditunggu. Ia tidak lupa untuk memakai penyamaran. Ia tidak mau terlibat skandal apapun. Apalagi mereka sudah banyak dibicarakan di situs-situs online.
Taeyong tersenyum lebar melihat gadisnya melambai dan berlari kecil ke arahnya. Yang selanjutnya terjadi, Yerim sudah berada di dalam rengkuhan lengannya. Ya Tuhan betapa ia merindukan kekasihnya ini. kepadatan jadwal keduanya membuat mereka tidak bisa menghabiskan waktu bersama.
Omong-omong mereka tidak akan pergi ke mana-mana. Mereka hanya akan menuju rooftop gedung dorm mereka. Kebetulan dorm mereka berada di satu gedung. Jadi mereka tidak perlu repot. Sebenarnya Taeyong ingin merencanakan kencan romantic seperti layaknya kebanyakan pasangan. Tapi keterbatasan waktu tidak mendukung niatnya itu. Bahkan ia baru saja pulang latihan dan langsung memenuhi janjinya dengan Yerim.
Rumor yang beredar itu benar. Ia memang berkencan dengan Yerim. Yang orang-orang bicarakan itu benar. Mereka berkencan sejak satu tahun yang lalu. menyembunyikan hubungan mereka dari publik. Orang-orang agensi sudah banyak yang tahu dan tidak mempermasalahkan hubungan mereka. Tapi Taeyong dan Yerim tidak merasa tenang dengan hal itu. Di luar sana mungkin ada banyak orang yang tidak menyukai mereka. Dan juga jika orang-orang tahu hubungan mereka belum tentu itu akan berdampak baik pada grup mereka.
Taeyong dan Yerim sudah sampai di rooftop. Semilir angin musim panas menerpa tubuh keduanya. Taeyong berjalan menuju bangku yang ada di sana, mngeluarkan makanan ringan yang ia bawa. Sedangkan Yerim menikmati pemandangan kota.
Taeyong tersenyum melihat Yerim yang mrentangkan tangannya, merasakan setiap angin yang menyentuh kulit tubuhnya. Pria itu mendekati gadisnya dan memeluknya dari belakang. Yerim sedikit tersentak, namun kemudian gadis itu meletakkan tangannya di atas lengan Taeyong.
"Selamat hari jadi grupmu yang kelima, Sayang"
Yerim terkekeh. Menyadari jika pria ini sangat terlambat untuk mengucapkannya. Ini sudah tangan 2 Agustus.
"Terima kasih, Oppa. Tapi kau terlambat mengucapkannya"
"Hanya satu hari."
Yerim bisa merasakan lilitan tangan Taeyong di pingganganya mengerat. Yerim merasa beruntung sekali memiliki Taeyong. Pria ini dewasa dan mau mengerti dirinya. Yerimpun terus berusaha untuk pengertian pada Taeyong. Ia juga tidak menyangka jika hubungan mereka berhasil sampai sejauh ini.
"Tapi aku baru bergabung selama empat tahun dengan mereka"
Taeyong menggesekkan hidungnya di sekitar leher Yerim. Menikmati harum vanilla tubuh Yerim yang memanjakan hidungnya. Membuat gadis itu merasa kegelian karena ulahnya.
"Kau berhasil, Yerim-ah. Kau berhasil untuk debut bersama mereka. Kau membuat Red Velvet semakin bersinar seperti sekarang"
Yerim mendengus mendengarnya. Banyak orang-orang di disekitarnya berbicara seperti itu padanya. Unnie-unnienya juga berkata seperti itu. Taeyong juga. Tapi tidak semua orang berpikiran seperti itu. Masih banyak orang yang membencinya tanpa sebab. Mengatakan jika tidak seharusnya bergabung dengan Red Velvet. Yerim kerap kali sedih karena hal itu.
"Tidak semua orang berpikiran seperti itu. Mungkin aku hanya menjadi beban"
Taeyong paling tidak suka jika Yerim mulai berbicara seperti itu. Seolah-olah bergabunf dengan Red Velvet adalah hal yang salah. Ini pasti karena orang-orang yang berbicarakan hal-hal yang tidak berdasar. Astaga apakah mereka tidak bisa melihat segala bakat yang dimiliki Yerim? kencantikan Yerim?
Ia membalikkan tubuh Yerim menghadapnya. Menangkup kedua pipi gadisnya. Membawa Yerim untuk menatapnya.
"Berapa kali aku bilang untuk tidak perlu mendengarkan kata haters. Kenapa memikirkan mereka jika ada banyak orang yang juga meninginkanmu berada di Red Velvet? Sadar tidak ada banyak orang yang jadi suka dengan grupmu karena ada kau"
"Hmm"
"Sudah. Harusnya kita bersenang-senang sekarang. Oh ya, aku membawakan makanan kesukaanmu"
Taeyong menarik Yerim untuk duduk dibangku. Kemudian menyodorkan snack kesukaan Yerim. Tapi gadis itu tidak segera menerimanya.Yerim malam meraih air putih. Taeyong hanya membawa air putih dan dua kaleng soda. Ia tidak berencana membawa soju. Ia tidak mau jika gadisnya mabuk.
"Aku sedang diet, Oppa"
Taeyong mendelik. Yerim diet adalah salah satu hal yang tidak disukai meskipun itu suatu keharusan untuk Yerim karena tuntutan sebagai idol wanita. Demi Tuhan. Tubuh Yerim sudah bagus dengan berat badannya yang sekarang. Ia tidak mau jika gadisnya ini kurus kering. Ia lebih suka melihat tubuh Yerim yang berisi.
"Hari ini saja kau harus bebas dari program dietmu. Aku sudah memesan pizza. Sebentar lagi pasti sampai"
Yerim menggembungkan pipinya. Kalau begini program dietnya tidak akan berhasil. Setiap kali bertemu dengan Taeyong pasti pria itu membawakannya banyak makanan. Entah itu dibeli atau memasak sendiri. Padahal Yerim sudah merasa cukup dengan makanan yang Unnie-unnienya buat untuknya.
"Dengar, kau gendut saja aku akan tetap suka"
"Cih, kau membual"
"Aku tidak membual. Aku memang secinta itu padamu"
Yerim terkekeh. Ia mendekat pada Taeyong dan menyenderkan kelapanya di bahu pria itu. Ia bersyukur sekali memiliki Taeyong yang selalu mendukungnya. Yang selalu mengingatkannya untuk tidak perlu mendengarkan perkataan buruk orang-orang tentangnya. Yang selalu memberikannya cinta berlebih.
Yerim mengangkat kepala. "Oppa?"
Taeyong menoleh dan dengan cepat Yerim mendaratkan kecupan di bibir kekasihnya. Hanya kecupan singkat. Tapi Taeyong tidak akan puas dengan hal itu. Ia menarik tengkuk Yerim dan membawa gadis itu ke dalam ciuman. Ia melumat bibir atas dan bawa Yerim bergantian. Menyalurkan perasaan rindunya pada gadis itu. Yerim sudah melingkarkan tangannya di sekitar pinggang Taeyong. Terbuai dengan setiap sentuhan pria itu di bibirnya.
Bahkan lidah mereka sudah ikut andil dalam ciuman itu. Tangan Taeyong tidak hanya menahan tengkuk Yerim. tapi juga melingkar di sekitar tubuh gadisnya. Begitupun dengan Yerim yang sudah meremas rambut Taeyong seiring dengan ciuman mereka yang semakin memanas. Terdengar lenguhan dari bibir Yerim. Membuat Taeyong bersemangat untuk meneruskan aksinya.
Taeyong menjauhkan wajahnya ketika Yerim memukul-mukul dadanya karena memerlukan pasokan udara. Kemudian keduanya terkekeh menyadari seberapa panasnya ciuman mereka.
"Jika Joohyun Unnie tahu, kau pasti akan diamuk"
Taeyong hanya tertawa lalu menjawil hidung Yerim "Oleh karena itu jangan sampai dia tahu"
Kemudian Yerim masuk lagi ke dalam dekapan hangat Taeyong. Menikmati malam dan waktu kebersamaan mereka.
-fin
Aku lagi nggak ada ide, tapi pengen nulis. Jadinya kaya gini. Pasti hancur banget plotnya ini. wkwkwk
Jangan lupa Vote dan Komen.
Maaf untuk typo
Terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stories
FanfictionA collection of one-shot stories with Kim Yeri as the female lead. Hope you like it (≧▽≦)