Toothbrush (Yeri - Jungkook)

2.5K 247 21
                                    

TOOTHBRUSH

Yeri X Jungkook



Yerim menatap kesal pada kekasihnya yang sedang berguling-guling tidak jelas di ranjangnya. Ia baru saja pulang dari kantornya dan menemukan sesososk pria di dalam apartementnya. Menghabiskan hampir separuh persediaan camilannya di lemari es.

"Astaga, Oppa. Ranjangku jadi berantakan karena ulahmu"

Kekasihnya yang bergigi kelinci itu hanya menyengir. Posisinya sekarang bersandar di dashboard ranjang sembari menatap Yerim jail. Sedangkan gadis itu hanya menutar bola matanya malas.

"Yerim" panggil Jungkook pada kekasih yang sudah ia kencani selama dua tahun belakangan.

"Hm"

Yerim menjawab sekenanya. Gadis itu membuka lemarinya dan mengambil piyama tidurnya. Bersiap untuk mandi karena tubuhnya sangat lengket sepulang bekerja.

"Rindu. Aku menginap ya?"

Jungkook memang sering menginap di apartement Yerim. katanya apartement Yerim yang kecil ini lebih nyaman daripada apartement mewahnya. Tapi jangan salah sangkah. Mereka tidak melakukan apapun selain tidur bersama –satu ranjang.

Yerim hanya mengangguk. Ditolakpun Jungkook akan tetap pada rencananya. Jadi, Yerim tidak mau buang-buang tenaga mengeluarkan argumen yang sudah pasti tidak ada gunanya.

Hanya dengan anggukan Yerim. suara pekikan kememangan Jungkook membahana di seluruh ruangan. Yerim hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kekasihnya yang kekanak-kanakan itu.

Yerim masuk ke kamar mandinya. Berdiri di depan wastafel. Berniat untuk menggosok giginya. Baru saja akan mengoles pasta gigi, tapi sikat giginya itu tampak aneh. Basah dan masih ada sisah pasta gigi. Seingatnya Yerim selalu membasuh bersih sikat giginya setelah ia gunakan. Tapi kenapa sekarang jadi seperti ini?

Yerim tahu. Ugh, pasti ini kelakuan Jungkook lagi. Yerim buru-buru menyelesaikan kegiatan mandinya. dan akan menyembur pria kelinci itu.

***

Jungkook sedang asyik bermain ponsel di atas ranjang Yerim ketika gadis itu menimpuk wajahnya dengan bantal. Sontak pria itu bangkit dan melihat gadisnya sudah berkacak pinggang dengan dengan aura yang menyeramkan.

"Sudah berapa kali kukatakan, jangan menggunakan sikat gigiku. Aku tidak suka"

Ini memang sepeleh. Tapi Yerim benar-benar tidak suka jika ada orang lain yang menggunakan sikat giginya. Ia tidak suka berbagi sikat gigi, bahkan jika itu untuk kekasihnya sendiri. baginya sikat gigi adalah barang pribadi. Hanya ia sendiri yang boleh memakainya.

Bayangkan jika sikat gigimu itu dipakai orang lain. Masuk ke mulutmu, kemudian mulut orang lain, lalu mulutmu lagi. bukankan itu menjijikkan? Oke, Yerim memang berlebihan. Tapi seperti itulah dia.

"Baiklah" sahut Jungkook.

"Baiklah apa?"

"Besok aku akan membawa orang tuaku untuk menemui orang tuamu. Aku akan melamarmu. Lalu kita menikah dan tinggal bersama. Aku akan membawa sikat gigiku sendiri ke kamar mandimu dan tidak meminjam milikmu lagi. Oh atau lebih baik setelah menikah kita tinggal di apartementku, apartementku kan lebih besar. kau bisa membawa sikat gigimu ke kamar mandiku. Jadi, sikat gigiku tidak sendirian lagi. dia akan mempunyai teman."

Nah, Jungkook ini baru saja mengatakan apa? Yerim melongo mendengarnya. Apa yang dikatakan benar-benar tidak jelas. Yerim sendiri tidak mengerti. Tapi ia tidak bodoh untuk memahami kata-kata yang terselip di sana.

Kekasihnya ini mengajak menikah tapi kenapa tidak romantic sekali sih?

"Kalau memang mau melamarku. Pikirkan kalimat yang lebih bagus lagi, Oppa. Tidak perlu berbelit seperti itu."

Jungkook hanya meringis. Tapi ia cukup puas berhasil membuat pipi Yerim bersemu merah.

"Aku memang berniat melamarmu kok. Besok orang tuaku akan datang dari Busan menemui orang tuamu"

"APA?"

Jungkook paling suka reaksi terkejut Yerim. mata bulat gadis itu semakin bulat ketika ia melebarkan matanya. Menambah kesan menggemaskan bagi Jungkook.

Jadi, Jungkook Oppa tidak asal bicara ya?

-fin

Aku lagi pingin update, tapi isi kepalaku lagi ngga jelas jadinya gini, wkwkwk. Pengen buat fanfic berchapter lagi tapi waktunya belum ada, huhu.

Jangan lupa Vote dan Komen ya

Maaf untuk typo

Terima kasih

StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang