My Boss My Husband

Sitta

Kana ngehela nafasnya panjang setelah dia baca pesan singkat yang masuk dari dokter aga . isinya singkat dan sangat mewakili kepribadian dokter aga , yaitu tidak suka basa – basi , kelewat jujur dan juga datar , kana jadi yakin kalau aga itu diciptakan sama tuhan dengan sifat yang bisa bikin cewek manapun sakit kepala dan sakit jantung kalo berhadapan sama dia , buktinya aja dia yang baru dilatih tiga hari , udah ngerasain sakit kepala .

Dokter Aga : hari ini pelatihannya jam 1 siang , saya ada ngisi seminar di Unair Surabaya pagi ini

Kana Hp ! : baik pak

Dokter Aga : ok

Singkat , padat dan jelas , itulah yang ada dikepala seorang kana setelah ngebaca pesan singkat yang pasti diusahakan sesingkat mungkin sama dokter aga . kana ngeletakin hapenya diatas meja makan dan mulai sarapan pagi .

Sementara itu dilain tempat , mobil BMW i8 yang aga beli setelah dia selesai kuliah s1 di University Of Edinburgh , tepatnya Edinburgh Medical School di Skotlandia . ini hari kedua aga di surabaya . kesibukan aga sebagai pemilik rumah sakit PrIH dan dokter ternyata gak jadi halangan buat aga mengisi seminar kedokteran , karena itu , aga menuhin permintaan dari fakultas kedokteran di Unair dengan berangkat ke surabaya kemaren siang .

Menjelang jam 9 , aga udah sampai dikampus unair dan udah disambut sama dua dosen fakultas kedokteran di unair , dua ibu – ibu paruh baya dengan pakaian formal dan rapi . kedua dosen itu sama sekali menyangka kalo dokter spesialis syaraf yang mereka minta untuk mengisi seminar ini masih berumur 27 tahun . ekspektasi mereka kalo dokter yang bakal ngisi seminar ini usianya lebih dari empat puluh tahun .

Rupanya bukan cuma dua dosen itu aja yang kaget , tapi juga semua mahasiswa dan mahasiswi kedokteran juga kaget ,

" beneran itu dokter yang bakal ngisi seminar ? masih muda banget tau " bisik salah satu mahasiswi kedokteran yang duduk paling depan ke temennya

" kok gua rada gak yakin ya ? lebih tua kakak gua ternyata " kata temennya si cewek ini , keduanya ngeliatin aga yang dimata mereka terlalu muda buat jadi dokter spesialis syaraf .

Seminar kedokteran hari ini berjalan lancar , semua mahasiswa dan mahasiswi yang hadir diseminar ini , gak berhenti berdecak kagum dengan kecerdasan seorang aga , setiap pertanyaan yang diajukan pun bisa dia jawab dengan lancar dan lugas . tepat jam 10, aga udah meluncur ke bandara , setelah check – in , dokter spesialis syaraf itu langsung pergi keruang tunggu . dia cuma harus nunggu beberapa menit dan bisa masuk kedalam pesawat .

Karena penerbangan dari surabaya ke jakarta itu bakal memakan waktu satu jam tiga puluh lima menit , aga memilih buat tidur , karena dia gak bakal mampir kerumah , melainkan langsung kerumah sakit untuk ngelatih si calon dokter syaraf yang baru selama setengah jam , ngevisit beberapa pasien barulah dia bisa pulang .