Ithnan Wa Sab'un

16 0 0
                                    

Berbelanja oleh – oleh atau buah tangan untuk dibawa pulang ke negara mereka , memang jadi kebiasaan bagi para turis lokal atau pun luar negeri , begitu juga aga dan kana , di hari kelima mereka berada di riyadh , keduanya saat ini sedang mengelili salah satu mall terbesar di ibu kota arab saudi ini setelah aga mengisi seminar kedokteran bertema " Korelasi Ilmu Neurologi dengan Al – Qur'an "

" habibah ada mau beli apa lagi ? " sambil membawa paperbag berisi lima toples besar berisi kacang almond di tangan kanan dan paperbag berisi sepuluh botol ukuran sedang susu unta , aga bertanya pada kana

" kayaknya habibah mau cari sajadah sama mukenah bib , boleh gak bib ? " biarpun tau kalo aga tidak pernah menolak keinginannya , tapi kana memilih untuk bertanya terlebih dulu

" kok cuma cari habibah ? beli aja langsung , biar habibi yang bayarin sajadah sama mukena yang habibah mau " ujaran aga membuat kana memutar bola matanya malas ,

" ya kali bib , tau deh yang uangnya gak habis – habis " sahut kana bersamaan dengan mereka berjalan menuju salah satu toko yang menjual sajadah sama mukena khas arab , aga terkekeh saat mendengar selorohan kana yang terdengar lucu di telinganya .

Kana tetaplah perempuan pada umumnya , matanya refleks berbinar saat menemukan berbagai macam model dan warna sajadah dan mukena khas arab saudi . saking banyaknya pilihan , kana sampai kebingungan mau memilih mukena dan sajadah yang ingin dia bawa pulang . berulang kali kana membandingkan lima sajadah yang saat ini ada didepan matanya

" beli aja habibah , kan habibi yang bayar " katanya aga yang sejak dua menit yang lalu melihat istrinya ini tampak kebingungan , kana refleks menoleh kearah aga .

Sejenak kana ragu , akhirnya setelah berpikir selama beberapa detik dan mempertimbangkan tawaran suaminya , akhirnya kana mutusin untuk membeli lima sajadah dan lima mukena . seketika kana terkejut melihat total harga dari kelima sajadah dan kelima mukena yang dia pilih ini . tangan kana dialiri keringat dingin saat menerima paperbag yang berisi sajadah dan juga mukena miliknya .

" mahal banget harganya bib " gumam kana yang masih bisa didengar sama kedua telinga aga

" habibah qalbi – nya habibi lebih mahal daripada mukena sama sajadahnya , karena habibah gak bisa dibeli pakai uang " ujar aga sambil meraih tangan kana untuk dia genggam .

Penuturan aga membuat kana terdiam karena salah tingkah , si dokter ini tentu tidak menyangka kalau aga bakal berkata seperti ini . setelah membeli berbagai macam oleh – oleh untuk dibawa pulang ke jakarta , aga dan kana segera kembali ke hotel dengan beberapa paperbag yang ada di kedua tangan mereka . setibanya di kamar hotel , kana segera aja ngelepasin niqab sama hijabnya lalu mengambil minuman yang ada dikulkas hotel .

Kana menyandarkan punggungnya di headboard ranjang dan memainkan hapenya yang sejak tadi terabaikan didalam tasnya , dokter spesialis syaraf ini membalas satu persatu pesan yang masuk ke hapenya . disaat kana sibuk membalas pesan – pesan yang masuk , aga sudah terlelap persis disebelahnya dengan posisi tangan memeluk salah satu paha kana .

Dengan hati – hati kana merebahkan badannya disamping aga setelah membalas semua pesan yang masuk kedalam hapenya ini .


My Boss My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang