Sitta Wa Thamanun

8 0 0
                                    

Berita tindakan yang diambil suster lydia yang secara diam – diam mengajak suster veranica bekerja ternyata menyebar dengan cepat seperti virus ebola , para suster ini menyangka kalau suster veranica sudah melamar pekerjaan sebagai suster pada dokter aga , tapi sangkaan mereka meleset jauh , mereka tidak menyangka kalau suster lydia bisa bertindak selancang ini .

Bukan cuma suster – suster saja yang membahas masalah ini , tapi para dokter jaga pun juga ikut – ikutan membahas masalah ini , saking serunya membahas masalah yang terjadi kemaren , para dokter jaga ini sampai tidak menyadari kalau aga melihat kegiatan bergosip mereka . aga yang baru saja keluar dari ruangan ER setelah menangani pasien yang mengalami kejang otot ini langsung menghampiri mereka dan mencoba mendengar apa yang sedang digosipkan .

" goispnya seru banget kedengerannya ya , pasti bahas masalah tadi ya ? " tanya aga dan seketika menginterupsi pembahasan lima dokter jaga yang mendapat jadwal untuk memantau pasien – pasien ER ini , salah satu dokter jaga secara terburu – buru kembali ke meja kerjanya setelah menyadari keberadaan aga didekat mereka , teman – temannya yang belum menyadari keberadaan aga tentu keheranan , bahkan salah satu dari mereka sempat menanyakan

" ada apa sih cha ? gak ada apa – apa malah ngibrit " tanya dokter jaga yang bernama vera ini keheranan , baru saja dokter jaga yang terburu – buru kembali ke meja kerjanya ini mau menjawab , aga segera saja melarangnya , dia ingin melihat secara langsung kegiatan bergosip yang dilakukan beberapa dokter jaga yang berada di ruang ER ini , aga menyandarkan punggungnya di tembok dekat pintu masuk ER sembari sesekali menganggukkan kepalanya .

Getaran ponsel yang berada di saku kemeja akhirnya memaksa aga untuk segera menginterupsi acara gosip yang digelar di tengah – tengah waktu bekerja . setelah mengetahui yang menghubunginya adalah dokter kareena karim , si dokter spesialis syaraf ini segera mendekati kerumunan dokter jaga ini sembari

" gaji kalian bulan ini saya potong 80% ya " rentetan kalimat yang dikatakan aga ini sukses membuat kelima dokter jaga ini kompak menoleh kearah sumber suara , para dokter jaga yang berkerumun di bagian resepsionis ruang ER , refleks para dokter jaga ini terburu – buru kembali bekerja , tapi aga tidak mengubah niatnya , dia tetap memotong gaji dokter jaga yang terlihat bergosip diwaktu bekerja ini .

Tanpa memperdulikan ekspresi terkejut dan takut yang mewarnai wajah kelima dokter jaga ini , aga segera keluar dari ruangan ER ini untuk kembali ke ruangannya , sembari dia melangkah menuju ruangannya , dia mengirimkan pesan pada dokter kareena untuk menyampaikan informasi tentang winda lewat hapenya . tanpa menunggu lama , aga menerima pesan yang lumayan panjang dari dokter kareena karim

Meski aga tetap tidak berniat melakukan poligami , tapi aga tetap merasa punya tanggung – jawab atas apa yang menimpa winda , karena dia sendiri yang menolak untuk menerima perjodohan dengan winda , biarpun dia tahu kalau winda sangat mengharapkan dirinya menerima perjodohan itu ,

dr. Kareena : siang dok , saya cuma mau menyampaikan update berita tentang kondisi winda , saya rasa depresi winda ini sudah masuk tahap gangguan psikis , karena setiap kali diajak ngomong , dia bener – bener gak ada nunjukin reaksi apa – apa , cuma matanya aja yang ngerespons

Kana's Habibi : ortunya udah dikasih tau emang ? lo juga update kondisi anaknya ke mereka kan ?

dr. Kareena : udah , barusan ini , mereka juga rencananya mau kesini , mau konsultasi langsung , tiap ada perkembangan , entah besar atau kecil , pasti gua kabarin

Kana's Habibi : ya terserah lo aja , lo kan lebih paham soal ginian ketimbang gua

dr. Kareena : gua juga tau kali , tapi kan gua merasa perlu update juga sama lo , lo kan yang punya rumah sakit , gimana sih

Aga terkekeh pelan saat membaca balasan pesan dari si dokter spesialis kejiwaan dan trauma ini , tanpa ada niatan untuk membalas pesan kareena , aga langsung menyimpan hapenya kedalam saku kemejanya lagi dan melanjutkan langkah kakinya untuk menuju ke ruangannya yang sempat tertunda karena membalas pesan laporan dari dokter kareena yang juga berstatus anak dari kolega kerja adeknya itu .

" habibi kelamaan ya habibah ? maaf ya , tadi ada pasien habibi kejang otot , terus ada sedikit masalah di ER " tukasan aga segera dijawab dengan anggukan kepala kana ,

" gak apa – apa , habibah juga minta maaf karena ngambil cemilan habibi gak pake ijin dulu " katanya kana sambil menunjukkan sebungkus oreo rasa ice – cream blue – berry , cookies good – day varian double choc , satu teh botol kemasan , sebotol air mineral dan juga satu botol kopi kemasan

" habibi beli itu juga buat habibah kalo mau ngemil " jawab aga sambil merebahkan kepalanya di paha istrinya dan memejamkan matanya sejenak . selagi aga tidur siang , kana menggerakkan salah satu tangannya untuk mengelus kepalanya aga . kana tidak pernah tahu kalau aga punya rambut yang sehalus bayi , saking halusnya , kana tidak merasakan rambut aga yang kusut .


My Boss My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang