Thalathah Wa Sab'un

12 0 0
                                    

" bib , sebenernya kita mau kemana sih ? " dengan raut penasaran yang menghiasi wajahnya sejak lima belas menit lalu , kana bertanya sembari menatap aga yang saat ini sedang fokus membelah jalanan kota riyadh dengan mobil porsche cayenne ini .

Aga yang sudah mendengar kana menanyakan hal yang sama sebanyak dua kali ini pun tersenyum saja , sembari mengecupi punggung tangan istrinya , aga akhirnya berkata , laki – laki ini pun memang tidak berniat untuk menjawab rasa ingin tahu yang sejak tadi memenuhi benak istrinya , karena dia sendiri sudah berencana untuk membuat kejutan bagi kana .

" sabar habibah , namanya juga surprise , kalo habibi bilang sekarang ya namanya bukan surprise lagi " kana pun cuma bisa memutar bola matanya dengan malas setelah mendengar jawaban suaminya . bahkan jawaban aga barusan ini sukses membuat rasa penasaran yang ada di hatinya kana semakin meningkat ,

Dua puluh menit kemudian , mobil bertipe mid – class suv dan bermerk porsche cayenne ini meninggalkan area perkotaan dan juga memasuki area gurun alias padang pasir . setelah melewati belasan mobil jeep yang terparkir disepanjang tepian gurun , aga memarkirkan porsche yang dipinjamkan pihak kampus ditepi jalan .

Angin panas gurun sahara yang bercampur dengan pasir halus pun menyambut aga dan kana yang keluar dari mobil . ditengah – tengah langkah kaki mereka menuju salah satu jeep yang sudah disiapkan , angin dengan bau pasir yang khas ini terus menerpa mereka . dengan bahasa arab yang santai , aga berkata pada salah satu raider disana untuk bisa meminjamkan kunci mobil jeep yang tak memiliki pintu ini padanya .

Beberapa saat kemudian , aga menerima kunci mobil jeep itu dan meraih tangan kana untuk menghampiri kendaraan berpenggerak empat roda ini . rasa penasaran kana sedikit demi sedikit mulai terjawab , dengan bantuan aga , kana berusaha menaiki mobil ini . sementara itu , aga memutari mobil ini setelah memastikan istrinya sudah duduk dengan aman dan memakai seat – belt khusus .

Mesin mobil jeep yang sudah terparkir selama lima jam ini pun menyala , dengan lihai aga mengendarai mobil berbentuk kotak ini dan melintasi padang pasir yang sore ini keliatan menakjubkan , kana refleks berpegangan pada besi didekatnya agar tidak terjatuh , meski aga menjalankan mobil ini dengan kecepatan santai .

Satu jam kemudian , mobil jeep yang dikendarain aga akhirnya berhenti persis ditempat mereka pertama kali sampai tadi . dalam hatinya aga tersenyum penasaran sembari membantu istrinya untuk turun dari mobil jeep

" gimana surprise – nya habibah ? seru gak ? " tanya aga selagi keduanya berjalan menuju tempat dimana para penyewa jeep ini berada

" seru sih bib , tapi sebetulnya ngeri sih habibi " sahut kana sembari mereka terus melangkah menuju tepian gurun pasir ini . aga tertawa sambil mengusap punggung tangan kana , berharap istrinya ini bisa berangsur tenang setelah dibuat takut dengan kegiatan off – road di hari terakhir mereka ada di riyadh .

Menjelang maghrib , mereka pun segera beranjak pulang ke hotel untuk bisa beristirahat . apalagi nanti malam mereka berencana untuk makan malam dan menonton bioskop sebelum kembali ke indonesia lagi keesokan harinya .

Film yang aga dan kana tonton ini akhirnya selesai di jam sebelas malam , mereka berdua tidak langsung pulang ke hotel , karena entah kenapa aga tiba – tiba mengajak kana untuk kembali berburu oleh – oleh untuk dibawa ke indonesia .

" mau beli apa lagi bib ? " dengan kening yang berkerut bingung , kana bertanya

" habibi mau beli susu unta buat dibawa ke jakarta , habibah kan belom pernah cobain susu unta , enak loh habibah , nanti coba ya " katanya aga sambil memilih merk susu unta yang sering dia beli saat masih menetap di riyadh .

Sementara itu kana memilh untuk menganggukkan kepalanya , karena tahu kalau aga tetap akan membeli sesuatu yang memang dia mau , tidak peduli kalau sudah dilarang . aga tetaplah aga , pemilik rumah sakit PrIH ini memasukkan dua puluh botol susu unta isi 500 ml kedalam troli , setelah merasa cukup , keduanya segera bergerak menuju kasir untuk membayar kesepuluh botol susu unta ini .

Meski tidak paham apa yang dikatakan sama kasir , kana pun yakin kalau petugas kasir ini pasti kaget melihat ada pelanggan yang membeli susu unta sebanyak ini , padahal orang asli disini hampir tidak pernah membeli susu unta sebanyak ini , biasanya mereka cuma membeli lima atau sepuluh botol , tapi kalau dua puluh botol , mungkin baru pelanggan yang ini saja . mereka berdua pun segera pulang ke hotel sambil membawa belanjaan atau yang lebih tepatnya borongan susu unta .

Sepanjang perjalanan menuju hotel , aga terus memainkan jemari kana yang terjangkau sama tangannya .

" pihak kampus udah ngirim tiket pulang besok , jadi jam sepuluh pagi kita udah di bandara ya , jam delapan kita kerumah jidda dulu buat pamitan sekalian sarapan kalau sempat " aga berkata selagi dia fokus mengendarai mobil yang dipinjamkan sama pihak kampus , kana menoleh dan mengangguk

" iya bib , berarti kita beresin koper dulu , biar besok pagi gak kalang kabut " perkataan kana barusan ini pun segera disetujui aga ,

Begitu keduanya di hotel dan beristirahat sejenak , kana segera menata pakaian – pakaian mereka kedalam koper , menyusun oleh – oleh yang bakal dibawa pulang ke indonesia besok pagi . tidak sampai jam 1 , keduanya sudah terlelap tidur dengan koper yang sudah tertata rapi dan berada didekat pintu masuk kamar hotel .


My Boss My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang