Sab'ah Wa Tis'un

9 0 0
                                    

" udah siap habibah ? sebelom kita ke jeddah , kita mampir kerumah dosen habibi dulu ya , mau pamitan "

Sembari laki – laki ini memasuki kamar yang sudah dirapikan istrinya ini , aga bertanya pada kana yang sedang membalut badannya dengan sleeveless dress warna putih , abaya abu – abu , hijab abu – abu dan niqab berwarna putih . kana yang yakin kalau baru saja aga bertanya padanya ini segera saja menolehkan kepalanya kearah sumber suara , tidak jauh dari tempatnya berdiri , kana melihat aga yang sedang memasukkan charger ponselnya kedalam tas hitam kecil yang baru kemarin dibeli oleh si pemilik utama rumah sakit PrIH dan IRH ini .

" udah kok bib , barusan aja siap nih , oke bib " si dokter ini segera saja mengambil structure sling – bag miliknya yang berukuran sedang sambil menyahuti perkataan suaminya ini , aga yang mendengar sahutan positif dari istrinya ini segera tersenyum dan mengangguk .

Keduanya segera beranjak keluar setelah kana menyemprotkan parfumnya dan aga selesai memasukkan kembali barang – barangnya yang sempat dia keluarkan dari dalam tasnya , karena laki – laki itu tadi tidak menemukan kunci mobil milik sepupunya itu . biarpun tangan kanannya sedang menyeret koper , laki – laki ini tetap saja merangkul pundak milik kana yang sempit , seakan – akan tangannya akan terasa sakit kalau tidak menggenggam tangan atau merangkul pundak atau pinggang istrinya ini .

Begitu keluar dari hotel ini , keduanya segera memasuki mobil Lykan Hypersport yang sudah empat hari ini terparkir ditempat yang sama . ada perasaan berat dan tidak rela yang menguasai hati kana seiringan dengan dirinya yang sudah memasuki mobil yang cuma cukup memuat dua orang ini . dalam diam kana menatapi bangunan yang berdiri kokoh didepannya ini melalui kaca bagian depan mobilnya . karena terlalu fokus menatapi bangunan tersebut , kana sampai tidak sadar kalau mesin mobil bertipe sport – car ini sudah menyala dan sudah bergerak mundur .

Tiga hari di mekkah dan empat hari di madinah menjadi hari – hari yang paling membuat kana merasa takjub sekaligus terharu . mendadak ada perasaan berat yang menyusup kedalam hatinya ketika dirinya menyadari kalau hari ini dia dan aga sudah akan meninggalkan salah satu kota yang paling disucikan untuk umat islam di seluruh dunia ini . saking terlalu terhanyut dalam lamunannya , kana sampai tidak sadar kalau aga sesekali melihat kearah dirinya melalui kaca spion tengah . tanpa berkata apapun , aga meraih tangan kana untuk dia genggam erat .

Kana diam – diam mengulas senyum ketika dia menyadari kalau tangannya digenggam erat oleh aga , si perempuan yang memakai niqab selama berada di arab saudi ini pun membalikkan tangannya dan membalas genggaman tangan suaminya . sembari sesekali melihat kearah kana yang tampak masih menikmati pemandangan di luar mobil mereka melalui kaca spion tengah , diam – diam aga menyusun rencana untuk membuat kejutan dan merayakan wedding anniversary pertama mereka di jeddah .

Bersamaan dengan Lykan Hypersport yang mulai memasuki kota dahaban , aga segera membelokkan mobilnya menuju daerah perumahan elit setelah melewati banyak gedung pencakar langit yang berada di kiri dan kanan jalan raya yang lebar ini . untung saja dosen yang mengundang dia dan kana untuk bertamu ini tidak pindah rumah , jadi aga tidak harus repot – repot mencari rumah si dosen yang pernah mengajar dia saat menempuh pendidikan S2 dengan jurusan kedokteran di universitas King Saud ini .

" kita udah sampai nih habibah , turun yok " ajakan aga ternyata mampu membuat kana langsung tersadar dari lamunannya , sembari menganggukkan kepalanya , kana pun segera membuka pintu mobil dan menurunkan satu persatu kakinya yang berbalut loafer abu – abu dengan aksen manik – manik mutiara warna putih .

Hanya berselang dua menit setelah aga menekan bel yang ada di sebelah kanan kusen pintu dan mengucapkan salam , kedua pintu kayu berwarna coklat itu terbuka dan menampilkan si pemilik rumah , yaitu dosen aga yang bernama Mohammed Kemal Musthafa bin Mohammed Zubayr dan juga istrinya . dengan ramah dan hangat , keduanya menyambut kedatangan aga dan kana lalu mempersilakan keduanya untuk masuk kedalam rumah . setelah takjub dengan pemandangan di arab saudi , kana kembali dibuat takjub dengan keramahan si pemilik rumah ini .

" jadi , rencananya kalian berdua berapa hari ini ? " sembari mereka berempat melewati ruang tamu yang berkonsep khas arab ini dan menuju dapur , si dosen ini bertanya ,

" kami berdua rencananya agak lama disini syeikh , karena sebagian besar keluarga papa saya memang tinggal disini " perkataan aga membuat ekspresi heran dan terkejut segera menghiasi wajah si dosen ini . saking terkejutnya ,

" jadi , baba kamu itu orang arab ? jadi kamu ada keturunan arab ? " pertanyaan yang berbalut nada heran dan terkejut keluar dari mulut si dosen ini ketika mendengar jawaban aga barusan ini . wajar saja kalau si dosen sekaligus khatib shalat jumat ini tampak terkejut , karena beliau menyangka aga benar – benar orang indonesia yang memang bisa berbahasa arab .

" iya syeikh , papa saya orang arab , lahirnya di riyadh , saya sama adik – adik saya juga lahirnya di riyadh syeikh " sembari menduduki kursi makan yang mengelilingi meja makan yang lumayan besar ini .

Obrolan hangat yang terjalin antara aga dan si dosen ini harus terhenti ketika istri dosen aga ini sudah membuka satu persatu tutupan makanan yang ada tersaji diatas meja makna ini , kana meringis melihat makanan yang ada diatas meja , dia merasa si pemilik rumah ini serius mengundang mereka untuk datang berkunjung kerumah . karena selain ada nasi mandhi , ada juga beberapa macam makanan khas arab lain seperti shawarma , muttabaq , kunafeh , falafel dan juga umm ali .

Belum sempat kana mendudukkan dirinya pada kursi yang berada didekatnya , si pemilik rumah ini juga menyajikan banyak minuman seperti mint lemonade , qishr dan jus carob . sembari berusaha untuk bersikap sewajarnya , kana menerima uluran piring berisi nasi mandhi dengan dua potong paha ayam berukuran besar diatasnya . begitu piring tersebut sudah berpindah tangan , kana segera mengucapkan terima kasih dalam bahasa arab , ucapan terima kasih kana disambut baik dan hangat oleh wanita yang berbalut abaya hijau gelap ini

" sama – sama , silakan dimakan , kamu bisa tambah kalau kamu mau tambah " tuturan perempuan berparas arab ini lagi – lagi membuat kana meringis dalam hatinya , dia tidak yakin kalau dia bisa menghabiskan nasi mandhi yang memiliki porsi untuk dua orang ini , jangankan bisa menghabiskan sepiring nasi mandhi ini , kana bahkan tidak yakin untuk menambah porsi nasi mandhi ini .

Ruang makan di rumah ini tampak ramai dengan obrolan hangat yang terjalin diantara aga , kana dan juga si pemilik rumah . dikarenakan istri dari dosen aga ini tidak bisa berbahasa indonesia , jadinya , mau tidak mau kana harus berbicara dengan bahasa arab yang ala kadarnya ini . terlepas dari terbatasnya kosa – kata bahasa arab yang dikuasai kana , wanita yang bernama zeyneb ini tidak menertawakan kemampuan kana dalam berbicara dengan menggunakan bahasa arab .

Kana mengira kalau dirinya dan aga akan segera berpamitan setelah makan siang bersama , tapi nyatanya mereka malah diajak berkumpul diruang tamu , lagi – lagi kana dibuat meringis karena si wanita arab ini membawa empat piring kunafeh dan jus carob ke ruang tamu . demi menghargai undangan dosennya aga ini , kana kembali berusaha untuk bersikap sewajarnya dengan menerima uluran piring kecil berisi kunafeh . tepat jam tiga sore , baik aga maupun kana segera beranjak dan berpamitan untuk melanjutkan perjalanan menuju jeddah .


My Boss My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang